Tok tok tok!Gege mengerjapkan matanya ketika suara ketukan pintu membangunkan tidur siangnya. Gege merasa sesuatu yang besar dan berat menekannya dari depan tubuhnya. Rasa kebas, ngilu dan basah juga terasa nyata di area aset depannya. Tapi ia tidak melihat itu apa, karena tubuhnya terbungkus selimut sampai leher.
"Nduk! Bangun dulu. Waktunya ganti baju sama make up. Cepetan lho ya!"
"Iya, Bun! Ini udah bangun kok. Bentar ya, Bun." Gege menyahut dengan sedikit teriakan. Setelah itu tidak ada sahutan dari balik pintu lagi. Artinya, Bundanya sudah pergi.
"Ya Allah, Mas!"
Setelah selimut itu tersingkap, Gege melihat suaminya sedang tidur pulas dengan mulut tersumpal salah satu aset depannya. Ternyata ini yang menyebabkan rasa kebas, ngilu dan basah yang menderanya.
Gege mencoba adaptasi dan sadar bahwasanya ia sekarang sudah menjadi seorang istri. Dan wajar jika hal yang satu ini terjadi. Lihatlah wajah suaminya saat ini. Tampak pulas dan nyenyak dengan mulut penuh, tangan dan kaki yang melilit tubuhnya erat. Seperti sedang memeluk guling. Wajahnya polos sekali, seperti tidak punya dosa.
"Mas? Bangun yuk." Gege mencoba membangunkan Andanu dengan menepuk pipinya pelan dan mengelus-elus rambutnya.
"Hmmm." Usaha Gege hanya ditanggapi dengan gumaman dan meningkatnya volume kuluman membuat empunya menahan geli dan ngilu bersamaan.
"Bangun yuk? Udah ditungguin sama Bunda itu lho."
Gege menarik paksa asetnya dan berusaha untuk lepas dari lilitan tangan dan kaki panjang Andanu. Sekalian dengan bra dan bajunya yang bentuknya sudah tidak karuan karena ulah Andanu.
"Ehmm! Kok dilepas sih, Yang?" Protes Andanu.
Ketika ia membuka mata, ia melihat istrinya akan bangkit meninggalkannya. Seketika ia tarik lengan istrinya agar tetap berbaring dan ia bisa menyembunyikan wajahnya di ceruk leher istrinya.
Gege yang lengannya ditarik refleks berteriak pelan.
"Mau apa, Mas?" Tanyanya lembut. Ia harus sabar ketika suaminya sedang bertransformasi menjadi Big Baby.
"Disini aja, jangan kemana-mana. Masih mau peluk."
"Lho kok gitu? Aku udah ditungguin Bunda lho, Mas. Mandi dulu gih. Nanti tak ambilin baju gantinya di Mbaknya."
"Mandiin."
"Nggak bisa, Mas. Aku kan harus dandan juga. Nanti lama kalo aku mandiin Mas dulu. Besok-besok aja ya?" Bernegosiasi dengan Andanu yang sedang mode baby haruslah sabar, ulet dan telaten.
"Nggak mau! Maunya sekarang." Andanu tetap keukeh agar dimandikan oleh Gege. Ia menggigit leher Gege sebagai tanda kekesalannya.
Gege meringis pelan.
"Besok-besok atau nggak sama sekali?" Gege harus sedikit tegas karena ia juga sedang terburu-buru untuk ganti baju dan dandan.Andanu yang kesal, bangkit meninggalkan Gege menuju kamar mandi dengan gerutuan kesal terucap lancar dari mulutnya.
"Ish! Nggak peka! Orang suaminya mau dimandiin juga."
Tingkah Andanu membuat Gege melongo tak percaya. Lambat laun sifat ajaib asli suaminya muncul ke permukaan.
Gege bangkit dari tempat tidur mengambil cardigan panjang untuk menutupi baby doll tanpa lengannya. Ia tidak memakai kerudung karena dilantai 2 tidak ada laki-laki selain suaminya. Ruang wadrobe berada tepat di samping kamarnya. Memudahkan mobilitasnya untuk mengambil sesuatu yang dibutuhkan di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Kades
RomanceKisah minim konflik antara Greesha Danurdara Priyambodo (17) dan Andanu Hastungkara (31) Publish 27 Agustus 2022