𝟐𝟐 - 𝑩𝒖 𝒔𝒊𝒕𝒊

130 10 0
                                    

"Ayo!!! Temenin gue ke IPA 1," rengek darma kepada keempat temannya yang sedang duduk dibangku kelas.

"Rio ... ayolah temenin gue" paksa darma kepada satrio yang tengah anteng menonton idolanya live diinstagram.

Satrio berdecak kesal karena darma terus memaksa untuk menemaninya ke IPA 1, agar bertemu bu siti sipujaan hati darma.

"Jangan ganggu gue!" Peringat satrio kepada darma. Satrio tak ingin melewati momen live idolanya sedetikpun.

"Lo maukan?? dampingi gue ketemu bu siti" mohon darma kepada gara yang tengah mengajari liora.

"Gue lagi ngajarin liora. soal-soal yang akan muncul di olimpiade," tolak gara, karena olimpiade akan dilaksanakan dalam beberapa hari lagi. "syukron mungkin berkenan" tambah gara.

"Syuk-"

"Ngapain gue pertemuin lawan jenis yang udah jelas bukan mahram!" Tukas syukron tegas.

Darma menelan ludahnya dengan penuh tekanan, sudah yang keberapa kalinya ia tertampar oleh ceramah syukron.

Tetapi usaha darma untuk bertemu bu siti tidak berhenti sampai disitu, kini darma mau tak mau ia harus meminta kepada alex.

"Apa? Gue sibuk." Sebelum darma bersuara, alex sudah lebih dulu menolaknya.

Darma menunjukan raut lesunya, liora yang sedang belajar pun mengalihkan pandangannya.

"Kak, gak ada salahnyakan lo turutin kemauan bang darma" bujuk liora kepada alex, ia meraa iba ketika melihat wajah lesu darma yang tidak bisa dijabarkan lagi dengan kata-kata.

"Gak bisa. Gue lagi main game." jawab alex, matanya tidak menoleh kelain objek kecuali beda yang tengah digenggam kedua tangannya.

"Thanks lio ... lo emang temen gue yang baik," ucap darma dramatis "gak kayak abang-abang lo ini!!!"

Sementara mereka berempat sama sekali tidak menggubris ucapan darma.

"Gar ... Lo gak tau apa? kalau mika itu kelas IPA 1" ungkap darma.

"Jawaban dan rumusnya udah gue tulis, tinggal lo pahami." ucap gara, bangkit dari duduknya lalu meninggalkan liora dan teman-temannya begitu saja.

Liora menatap hampa tulisan gara "Nanti pulang sekolah suruh gara ke rumah" ujar alex.

"Gak perlu kak. Kak gara juga punya kesibukannya sendiri" tolak Liora.

"Tapi gara udah ninggalin tugasnya." tukas alex tak terima melihat adiknya diperlakukan seperti itu oleh gara.

***

"Bentar lagi pasti keluar" balas darma.

"Lo dari tadi bilang bentar lagi-bentar lagi, tapi bu siti masih speaking dipanggungnya!"

"Sabar ra-" ucapan darma terpotong saat matanya melihat bu siti sudah diambang pintu kelas.

Gara lambaikan tangan kanannya diudara, "Hallo Bu Siti" sapa gara, menggunakan logat ala-ala bule.

Tangan darma segera menepis tangan gara yang masih melambai diudara "Biar gue yang ceper."

Darma menghampiri wanita berseragam guru itu, disusul oleh gara dibelakangnya.

"Sudah saya ingatkan berkali-kali kepada temanmu itu," ucap Ms. chintya terjeda sejenak.

"Nama saya chintya bukan siti!" Tegas Ms. Chyntia, tak terima namanya gara ubah.

Nama asli bu siti adalah chyntia. Ia merupakan guru terpopuler dan tercantik di SMA Flamboyan, karena auranya yang paripurna saat mengajar chintya bisa meluluhkan hati darma yang tidak menyukai mata pelajaran bahasa lnggris.

"Itu salah teman saya Ms. chintya ... Marahin aja teman saya, saya ikhlas" balas darma sungguh-sungguh.

"Tau gak, kenapa saya panggil Ms. chintya bu siti?" Tanya gara kepada Ms. chintya.

"Mana saya tahu. Itukan ide otak gila kamu!"

"Saya panggil ibu siti, alasannya siti itu singkatan dari 'si tilok mandi' " ucap gara seenak jidat.

Bu chintya membuang nafas panjang "sorry. Saya tidak mengerti bahasa alienmu!"

Pantas saja bu chintya tidak mengerti perkataan gara, kalimat 'si tilok mandi' itu dari bahasa sunda. Sedangkan bu chintya adalah guru English yang samasekali tidak mempunyai keturunan sunda.

"Goodbye ... saya mau ketemu pacar saya dulu Bu," pamit gara "kalau ibu udah tau artinya kasih tau saya!"

Kini masih ada darma yang belum enyah dari hadapan Ms. chintya.

"Kamu kenapa masih disini?" Tanya Ms. chintya.

Darma menggaruk belakang kepalanya yang tidak samasekali gatal "Emm ... Saya mau ibu ajarin saya bahasa Inggris"

"Saya tidak membuka les privat," ucap bu chintya.

"If you mau study English, you read buku in library." sambung bu chintya, lalu meninggalkan darma yang masih berdiri didepan pintu IPA 1.

"Siti!!!!"

***

Gara memasuki kelas IPA 1, suasana kelas begitu sepi, mungkin karena sudah memasuki jam istirahat.

Hanya ada mika dan cika, dikursi pojok tepatnya dibarisan kedua.

Tanpa berlama-lama gara langsung menghampiri dua cewek itu, dan duduk dibangku depan tak lupa untuk memutar balikkan kursinya agar bisa bertatap-tatapan dengan pacarnya.

"Hai" sapa gara.

Mika mendatarkan raut wajahnya, "Ngapain lo?"

"Ngapel," jawab gara.
"Cik, apa kabar?" Tanya gara kepda cika hanya sekedar basa-basi.

"Baik," jawab cika lalu bangkit dari duduknya, "oh iya ... gue ada janji sama dekel" ucap cika dan membereskan buku-bukunya.

"Lo mau kemana?" Tanya mika.

"GUE ADA JANJI AJARIN PESERTA OLIMPIADE" teriak cika yang kini dirinya sudah didepan pintu kelas.

Mika mendengus sebal, mengapa setiap gara menghampirinya cika selalu meninggalkan mika dan kini berakhir berdua di kelas dengan gara.

Sejujurnya mika masih sangat malu tentang kejadian malam kemarin, semoga saja gara tak membahasnya.

Sungguh mika ingin melupakan kejadian itu.

"Sebenarnya gue kesini bukan cuma mau ngapel. Tapi," ucapan gara terjeda sejenak.

"Gue mau ajak lo ke suatu tempat" sambungnya.

Mika berdiri dari duduknya "Bodoamat gue mau istirahat!"

"Lebih baik istirahatnya di tempat yang gue rekomendasikan" balas gara yang kini ikut berdiri.

"Gue gak mau."

"Gak ada penolakan!"





Semoga suka 🤍

Hallo.
Buat yang gak tau si tilok mandi itu artinya apa jadi artinya gak pernah mandi.

Vote, komen, dan rekomendasikan cerita ini ke teman-teman, keluarga atau pacar juga boleh.

Follow ig alnf0_

Salam,

Alen

SALENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang