𝟏𝟒- 𝑺𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒔𝒚𝒂

140 6 0
                                    

Malamnya kondisi kamar mika seperti sedang berada di stadion, pasalnya cewek itu tengah menyeruput cup pop mie sambil menonton pertandingan sepak bola di televisi.

Tak lupa ia menjadi suporter Indonesia, yang tak kalah hebohnya seperti suporter di stadion.

"TEROS," seru mika sedikit ngegas.

"Bentar lagi,"

"Ayoo,"

"Jebret,"

"GOAL!!!"

Begitulah teriakkan yang menjelegar dari kamar mika, untung saja tidak ada tetangga yang melabraknya.

Teriakan mika membuat sasya terusik dan terganggu, karena telah mengganggunya yang sedang berteleponan dengan sang kekasih.

"WOY BERISIK!" Protes sasya, dirinya sudah berada di ambang pintu kamar mika.

Tangan sasya dengan cepat mengambil remote TV yang tergeletak dimeja lalu mematikan TV, otomatis acara pertandingan sepak bola favorit mika terhenti karena ulah sasya.

"Dari pulang sekolah sampai tengah malem gak ada capeknya itu mulut teriak mulu?" Cocos sasya.

"Mending lo telponan lagi sama si Dito" celetuk mika.

Sasya sudah dibuat emosi oleh ulah mika, ia dibuat tambah emosi lagi karena mika telah mengganti nama kekasihnya menjadi Dito padahalkan nama aslinya Dhika.

"Dhika not Dito," ralat sasya "Dito siapa gue gak kenal!" Tekannya.

Netra sasya menatap mika dengan inci, ia memikirkan hukuman apa yang pantas untuk bocah dihadapannya ini.

Terlintas ide diotak jahil sasya, ia langsung pergi dari kamar mika dengan seribu langkah.

Mika menghembuskan nafasnya lega, untung saja sasya tidak membuat sesuatu yang merugikan dirinya.

"Huh..." Desah mika.

Tak lama sasya datang kembali ke kamar mika, yang mika herankan bukan kedatangan kembalinya sasya di kamar mika.

Tapi sasya yang membawa gunting ditangan kanannya.

"Kalau mau bunuh diri jangan di kamar gue" ucap mika.

Sasya menghampiri mika, "Sini lo" perintah sasya, tangan panjangnya langsung menarik tangan mika yang masih duduk dilantai alhasil tubuh mika ikut terseret olehnya.

"Mau kemana?," Panik mika "lo mau bunuh gue!"

Sasya tak menggubris ucapan mika, ia semakin menyeret mika sampai pada kamar sasya.

"Duduk lo" suruh sasya kepada mika, agar gadis SMA itu duduk di kursi riasnya.

Mika bimbang apa yang harus ia lakukan saat ini, apa ia menuruti perintah sasya saja?

Yasudah mika turuti perintah sasya, toh tidak ada salahnya duduk dikursi rias.

"Gue buat rambut lo mirip Lisa Blackpink" Ucap sasya.

"Gak- nggak. gue gak mau" panik mika.

Tak mau kejadian 5 tahun yang lalu terulang kembali, tubuh kecil mika memberontak berusaha keluar dari kandang macan ini.

Namun percuma saja mika jerit-jerit, dirumah tidak ada siapa-siapa selain dirinya dan sepupu kanibalnya ini.

Sasya mengikat tangan mika menggunakan tali tampar, keadaan mika saat ini seperti anak SD yang sedang diculik.

Sungguh tragis nasib mika.

"Gue mulai," ucap sasya "diem kalau mau rambut lo aman" peringat sasya.

Dengan bermodalkan foto Lisa Blackpink, gunting tajam itu mulai menggunting rambut depan mika.

Gunting sudah memotong rambut mika, tangan sasya bergerak didahi mika.

Mika memejamkan kedua matanya, ia hanya bisa pasrah saja dengan semua perlakuan sasya malam ini dan hanya bisa berdoa semoga potongannya tidak seburuk 5 tahun yang lalu

Tak lama potongan rambut ala Lisa Blackpink sudah jadi.

"Poni ala Lisa Blackpink sudah jadi," seru sasya, tangannya sudah berhenti menggunting rambut mika.

Sasya melihat hasil dari potongannya, ternyata ekspetasi sasya terhadap rambut mika tidak sesuai dengan realita karena potongannya terlalu kependekan.

"Hahahaha... kok-kok jadi gini ya-" ucap sasya diiringi tawaannya.

Firasat mika mengatakan tidak beres ketika sasya berbicara seperti itu, ia segera memandangi pantulan dirinya dicermin. Dirinya menatap nanar poni didahinya yang kependekan.

"Lo.... ini semua salah lo kak!" Unjuk mika kepada sasya.

"Rambut lo emang gak mirip Lisa," balas sasya "tapi lo tetap cantik kok" sambung sasya, kata cantik penuh penekanan.

Mika memikirkan bagaimana nanti hari Senin? Sekolah tidak diizinkan memakai topi, jadi gimana caranya untuk menutupi poni gagal ini?

Semoga saja besok poni ini sudah tumbuh panjang.









Semoga suka 🤍

Vote!!!

Salam,

Alen

SALENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang