𝟎.𝟑 𝑻𝒆𝒍𝒂𝒎𝒃𝒂𝒕!

342 50 2
                                    

Pemuda itu kini tengah berada dihadapan televisi, menonton film kartun spon kuning dari bikinibottom siapa lagi kalau bukan Spongebob menonton film itu saja bisa membuat Gara tertawa terbahak-bahak.

Tawa gara dan Spongebob saling bersautan, sungguh bahagia itu sederhana.

"Mana sini remotenya" pinta Vivi-adik gara.

Gara anak pertama dari pasangan pak Bram dan Bu Sekar, ia mempunyai adik bernama Vivi yang berumur 15 tahun hanya berbeda 2 tahun dengannya.

Hidup di keluarga yang serba ada hanya saja orang tuanya yang jarang ada dirumah, membuat gara dan adiknya tumbuh sebagai anak kurang didikan.

Kedua orang tuanya sibuk dengan urusan masing-masing, bertemu anaknya saja bisa seminggu sekali itupun jika tidak sibuk.

"Tidur, besok sekolah nanti telat lagi" ucap gara, bukannya menyerahkan remote pria itu malah melarang adiknya menonton televisi.

Vivi mendengus sebal "dasar titisan Patrick star"

"Pergi lo! Gue mau liat pacar gue aja susah banget" ucap gara.

"Pacar lo siapa? Liora? Fitri? Atau nur?"

"Bukan, pacar gue itu Sandy" ralat gara.

Vivi semakin penasaran dengan sosok Sandy, ia duduk di sebelah abangnya.
"Siapa itu gue mau tau dong mukanya, cantik gak ya"

"Di TV kakak iparmu Dek" balas gara dramatis, tangannya mengarahkan pada Sandy si tupai Texas.

Vivi bergidik ngeri "gila! Gue gak sudi punya kakak ipar tupai, apalagi pakaiannya kayak gitu hih"

"Sandy itu bukan sembarang tupai, dia itu wanita tangguh dia merantau dari Texas ke bikinibattom"

Vivi berdiri dari duduknya "setres lama-lama deket lo"

"Harusnya lo belajar dari Sandy"

"Didikan Patrick star emang gak pernah gagal!" Ucap Vivi seolah-olah takjub dengan kegilaan abangnya.

***
Ting-tring-tring-ting -suara alarm.

Alarm sudah berdering lebih dari tiga kali, tetapi gara masih nyaman berada dalam alam mimpinya.

Alih-alih ingin mematikan alarm karena mengganggu tidurnya, tubuhnya malah terjatuh dari kasur mau tak mau ia harus membuka matanya.

Bruk

"Gue jatuh dari genteng" ucapnya masih setengah sadar.

Ia mulai membuka matanya mengumpulkan nyawanya yang belum terkumpul.

"Gue telat mampus," ucap gara panik "mana sekarang upacara hari guru"

Gara langsung beranjak dari kamarnya ke kamar mandi, ia mandi dengan kecepatan super.

Gara sudah siap untuk berangkat sekolah dengan motor Harley yang ia beri nama garang singkatan dari Gara Ganteng.

Sesampainya didepan gerbang gara langsung memutar balikkan si garang, ia menitipkan Garang dan tasnya di warung kopi dekat sekolah.

"Mang nitip si garang sama tas juga" ucap gara kepada pemilik warung.

"Telat dei maneh?" Pemilik warung sudah hafal dengan kebiasaan gara jika menitipkan motor dan tasnya.

"Biasalah," jawab gara "gara ke belakang sekolah dulu mang nanti kesini lagi" sambungnya.

Gerbang belakang memang tempat yang aman untuk masuk tanpa ketahuan OSIS, gara berjalan mengendap-endap seperti maling ia harus jaga-jaga jika ada OSIS atau satpam yang sedang menjaga.

Gara berjalan mundur, Satu langkah... Dua langkah... Tiga langkah dan...

Bruk

Ia menghentikan langkahnya gara merasa punggungnya tertabrak dengan punggung seseorang.

"Ketahuan nih gue" batinnya, lalu membalikkan badannya.

"Lo?" ucap gara sepontan.

"Lo lagi!"












Harus vote karena vote itu geratissss
Komen juga kalau ada yang kurang atau typo biar diperbaiki.
Selalu suka SALENDRA teman-teman.
Baca SALENDRA dikala kalian sedang sedih, patah hati, bosan hidup dan apapun mood kalian baca cerita ini yaa wkwkwk
Rekomendasikan SALENDRA ke teman-teman atau keluarga atau pacar juga boleh.

Pantengin spoiler SALENDRA diinstagram aku aln0f_

Salam,

Alen.

SALENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang