Arabela gelisah sudah 2 minggu suaminya tidak memberikan kabar dan tidak bisa di hubungi, daddy hanya berkata kalau dia akan mengurus semuanya dan menyuruh Arabella untuk tidak terlalu berpikir keras demi kesehatan janinnya.
"Mommy ... Ara gak bisa diam aja gini mom, hati Ara gelisah mom" lirihnya pada sang ibu mertua yang sedari tadi mengelus-elus punggung wanita hamil itu.
"Kamu sabar ya sayang ... percaya ama mommy pasti Radit baik-baik saja dan daddy ga akan tinggal diam kok"
"Mommy dan daddy ga ada yang nyembunyiin sesuatu dari aku kan" tebak Ara yang melihat dari tadi daddy mertuanya gelisah sambil mengupat sesuatu.
"Gak sayang ... percaya deh" sanggah mommy meyakinkan Ara, sebenarnya bukan hal besar mencari tahu dimana Radit bagi Daddy nya itu namun yang menjadi masalah sekarang bagaimana mereka menjelaskan pada perempuan hamil ini bahwa suaminya baik-baik saja dan sedang merawat wanita ular yang bernama Wenny.
"Mas Radit .... Kamu dari mana aja mas?" Pekik Ara yang langsung memeluk suaminya, hilang semua rasa cemas Ara ketika melihat Radit baik-baik saja namun Ara merasakan tubuh Radit menegang ketika ia peluk.
"Maafin mas ya Ara ... mas buat kamu khwatir, mas baik-baik saja dan ingin menjelaskan sesuatu pada mu" jelas Radit sambil melepaskan pelukan Ara yang membuat hati Ara tak baik-baik saja.
"Malam semua .... Long time no see" sapa seorang wanita yang ada di kursi roda dan di dorong oleh wanita tua dengan wajah angkuh. Ara membeku melihat wanita itu, dia tidak mengenal wanita itu namun dia tahu siapa wanita itu.
"Bisa jelasin semua ini padaku!!!!" Tanya Ara yang sedikit meninggikan suaranya.
"Ara ... ini Wenny istri pertama aku dan wenny ini Ara istri baruku" jelas Radit sambil menghembuskan nafas kasar.
Ara gak sanggup dengan semua kekonyolan ini, dan Ara merasa Radit bimbang setelah bertemu istri pertamanya. Ara memilih untuk naik ke kamarnya sambil menangis dan Raditpun mengikuti Ara untuk menjelaskan semua ini.
"Ara biar mas jelasin semua ini" cerca Radit begitu menutup pintu kamar mereka.
"Apa yang perlu kamu jelasin lagi mas? Kamu mau bilang kamu udah ga butuh aku karena istri kamu sudah kembali? Atau kamu mau bilang apa? Apa mas aku bingung sama semua ini" lirih Ara sambil menangis jelas ini semua menyiksanya tiba-tiba ia harus berbagi suami atau mungkin Aralah yang harus berakhir di kisah ini.
"Ara mas ga bisa memilih kalo Ara suruh mas memilih ... mas mau kalian berdua dan mas sanggup" pinta Radit yang memohon pada Ara
" adil katamu mas ... adil untuk siapa untukmu yang tamak ingin aku dan mbak wenny secara bersamaan, kamu kira kalau kamu punya uang banyak maka kasih sayang kamu bisa kamu cukupkan"sanggah Ara sambil menepiskan tangan suaminya dan menjauh.
"Mas cinta sama kamu Ara"
"Kalo mas cinta aku seharusnya aku cukup mas, kalo kamu merasa bersalah karena melihat mbak wenny seperti itu kamu bisa membiayai pengobatannya dan memberikan tunjangan hidup padanya tidak untuk seperti ini mas"
"Mas ga bisa tinggal kan wenny Ara"
"Oh aku lupa satu hal kamu masih mencintai wenny dan akan selalu mencintai dia kan, cukup mas aku sadar diri kok ... maka seperti itu lepaskan aku"
" mas gak bisa lepaskan kamu sayang ... jangan berbicara seperti itu mas mohon jangan buat mas terpuruk seperti ini"
"Oh kamu pikir aku tidak terpuruk .... Kamu hanya memikirkan perasaan mu dan perasaan Wenny tanpa mikirin aku, apa karena aku istri yang kamu bayar ?"
"Ara bukan seperti itu ... kasih mas waktu buat buktiin mas bisa adil dan kalau memang terbukti mas ga bisa adil mas siap apapun konsekuensinya, kehilangan kamu atau kehilangan Wenny"
"Oke Ara kasih mas waktu sampai Ara melahirkan dan kalo Ara merasa kamu sudah melenceng mas jangan halangi Ara untuk mundur"
"Iya mas janji sayang"
Raditya PoV
Disinilah aku sekarang di kamar ku bersama Ara karena aku merasa Ara sekarang sedang membutuhkanku dibanding Wenny, aku benar-benar takut kehilangan Ara namun aku bingung bila harus memilih katakan lah apa yang Ara bilang itu semua benar. Ya aku menginginkan Ara dan Wenny secara bersamaan dan aku memang gila, aku seperti ini karena aku merasa aku mampu namun yang Ara katakan semua benar mampu secara finansial belum tentu mampu untuk adil. Aku merasa istriku sudah tertidur pulas saat ini, aku harus turun ke bawah melihat keadaaan wenny dan meminta penjelasan pada kedua orang tuaku.
"Radit apa kamu sudah gila menghilang beberapa minggu lalu kembali membawa malapetaka!" Teriak mommy yang emosi ya aku tahu keluarga ku tidak menyukai wenny
"Bukankah seharusnya aku yang marah mom, mommy dan daddy menyembunyikan keberadaan wenny dan yang parahnya lagi melakukan perjanjian gila untuk membiayai wenny. Mommy dan daddy membiarkan aku gila bertahun-tahun mencari Wenny ... kalian tega!!"
"Radit kami punya alasan nak" sanggah daddy dengan santai
" no ... no reason for me dad!!!" tegasku ya aku gak ingin mendenger alasan apapun yang aku tahu kedua orang tuaku memang tidak menyukai Wenny jadi apapun itu pasti karena mereka tidak menyukai Wenny.
Aku masuk ke kamar dimana Ara masih tertidur pulas setelah lelah menangis, aku benar takut bila Ara bicara perceraian dan aku belum siap katakan aku egois. Memang pria tidak bisa di pisahkan dari ego bukan. Ponselku berdering dan kulihat wenny memanggilku ya aku lupa di rumah ini ada wenny juga, segera aku keluar perlahan agar tidak membangunkan Ara menuju kamar Wenny.
KAMU SEDANG MEMBACA
mas duren
RomanceCinta itu seperti sebuah permainan, ya permainan labirin bila kau berada di jalan yang salah maka itu akan menyesatkanmu. Namun ketika kamu berada di jalan yang benar kamu akan dibawa menuju tempat terindah. Mampukah Arabella dan Raditya menemukan j...