Tiga minggu sudah setelah semua kejadian itu berlalu, kondisi Arabella sudah mulai membaik begitu juga kondisi bayinya yang sudah bisa keluar dari NiCu. Arabella menatap hanya bisa menatap anaknya dari jauh karena ada Radit dan wenny disana, sakit hati Arabella mengapa wanita itu bisa menyentuh anaknya sedangkan ia tidak. Radit melihat Arabella langsung menghampirinya dan memberikan surat cerai padanya ya luka operasi pun belum kering ditambah lagi luka hati yang begitu menyayat hati.
"Kamu tinggal tanda tangan biar saya yang mengurus semuanya dan saya harap jangan lagi kamu menampakkan wajahmu di hadapan saya!!"
"Mas izinkan aku melihat anakku sebentar saja mas ... aku mohon" ara berlutut memohon belas kasih mantan suaminya itu, ara sadar diri semua ini terjadi atas kebodohannya mengatakan sumpah yang tak jelas itu.
"Gak sampai mati pun aku tidak akan mengizinkan mu ... buat apa kau seperti ini seharusnya kau bahagia kan sudah berhasil menghancurkanku!!!"
Radit memberikan koper dan barang Arabella termasuk kunci mobil yang dulu pernah Radit berikan pada Ara, lalu Radit dan wenny membawa bayi itu pergi. Jangan kira Ara diam dia ikut diam-diam dan kembali melepas paksa impusnya, Ara membuntuti mobil Radit yang mengarah bukan ke kediaman mereka dulu. Ini jalan menuju bandung mungkin Radit ingin membawa bayi Ara menjauh, sadar mobil Ara membuntutinya Raditpun menyuruh supir untuk melaju lebih kencang agar Ara kehilangan jejak mereka. Dan disini mereka sekarang di villa milik keluarga Radit, bagi Radit disini aman untuk merawat anaknya tanpa bisa Arabella datang.
Ponsel Radit berdering dan itu panggilan dari mommynya, Radit melihat banyak panggilan tak terjawab dengan nomor tidak di kenal. Radit yakin mommynya menghubungi hanya untuk mengoceh karena Arabella sudah mengadu, dan ada panggilan lagi kali ini dari ayah mertuanya.
"Hallo assalamuallaikum yah"
"...."
"APA!!!!" Teriak Radit hingga membuat wenny datang dengan kursi rodanya"Bee kenapa?" Panik wenny melihat Radir terperosot jatuh di lantai.
"Arabella kecelakaan dan meninggal dunia mobilnya terbakar" lirih Radit kacau ia langsung berdiri dan mengambil kunci mobil untuk melihat TKP.
Raditya PoV
Aku sampai dipinggir jurang tempat mobil Ara terbalik hingga meledak, tempat itu sudah ramai dan dibatasi garis kuning. Polisi sedang berusaha mengangkat bangkai mobil, kenapa rasanya aku seperti mati melihat ini. Apa aku menjadi penyebab Ara meninggal?
Kenapa hatiku begitu sakit dan terasa mati mendapati kenyataan ini,
Salah seorang polisi mendatangiku dan mengajakku ke tempat otopsi di rumah sakit terdekat."Apa ini barang milik istri bapak?" Tanya salah seorang polisi padaku sambil memperlihatkan beberapa barang yang sedikit terbakar dibungkus plastik putih dan aku kenal semua barang itu ya itu milik Arabella salah satunya termasuk sisa surat cerai yang baru saja ku berikan pada Arabella. Dan satu lagi ada selang infus yang terdapat DNA Arabella.
Aku mengangguk lemah, apa mungkin Ara pergi secepat ini " pak apa hasil sudah bisa di pastikan? Apa benar itu jenazah istri saya?"
"Sabar ya pak ... 99,9% itu DNA milik istri bapak Arabella"
Aku terjatuh kakiku lemat tidak mampu memijakkan bumi, aku berdosa pada istriku. Oh Tuhan belum puas kau menghukumku aku berharap ini semua mimpi buruk dan ketika aku bangun aku ingin Memberi Ara kesempatan. Aku menangis sejadinya ketika polisi tadi berkata akan ada serah terima jenazah, aku hancur benar benar hancur.
"Puas kau Radit ... mulai detik ini kau bukan anak mommy lagi!!!!" Mommy mengamuk padaku jelas mereka semua memberikan tatapan tajam padaku dan aku sadar ini semua salahku.
Keesokan harinya ....
Semua pelayat menangis pilu melepas Arabella ke peristirahatan terakhirnya, sementara aku hanya berada di kejauhan agar tidak menimbulkan keributan. Semua orang sudah berlalu pergi dan aku mendekat ke makam Arabella, aku membawa bunga kesukaanmya lily putih.
"Maafkan aku sayang ... maafkan aku., aku gak mengerti bagaimana setelah ini aku menjalani hari ku tanpa kamu sayang! Aku egois!" Tuturku sambil bersujud di depan pusaran Arabella
"Kamu pembunuh anakku Radit!! Ku pastikan kau akan menderita seumur hidupmu!!!" Teriak papa Ara yang baru saja sampai,
Brughhhh .... Bruggghhh .....
papa Ara menghantamku berkali-kali hingga adik perempuannya menahannya."Kau pembunuh lihatlah nyawa di bayar nyawa brengsek!!!!"
Aku melihat kemarahan luar biasa pria paruh baya itu, pergi dengan tatapan tajamnya pada ku. Aku siap menerima apapun hukuman yang akan Tuhan berikan padaku asal Arabella bisa kembali tapi itu hal yang mustahin bukan.
"Ara ... kau lihat aku kacau, bagaimana aku bisa hidup tanpamu sayang" kataku sambil menatap pusaran itu.
Aku harus pulang untuk melihat anak ku di rumah, bagaimana pun aku harus hidup untuk menjaganya dengan sepenuh jiwaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
mas duren
RomantikCinta itu seperti sebuah permainan, ya permainan labirin bila kau berada di jalan yang salah maka itu akan menyesatkanmu. Namun ketika kamu berada di jalan yang benar kamu akan dibawa menuju tempat terindah. Mampukah Arabella dan Raditya menemukan j...