mas duren

Damn!!

Aku sedang duduk menatap ke luar gedung kantor ku. Aku hanya memikirkan ara, ara terus menari-nari di kepalaku. Bagaimana aku bisa merasakan hal ini lagi setelah kepergian wenny tanpa jejak, wenny adalah istri pertama ku yang menghilang bagai di telan bumi. Semenjak kepergian wenny aku menjadi pria yang sangat kacau, sampai aku menghamili sheila (ibu kaila).

Kaila hadir mengubah kehidupan ku, prioritas utamaku adalah kaila. Aku menikah lagi dengan ara pun itu demi kaila, karena kaila membutuhkan seorang ibu. Namun kenyataannya lain ternyata akupun membutuhkan sosok istri, ara membuatku berubah dari kebiasaan burukku.

"Pak ada yang ingin bertemu dengan anda"

"Siapa?"

"Katanya namanya David"

"Shit ... Suruh dia masuk"

Pria bernama david itu masuk ke dalam lalu langsung duduk tanpa aku mempersilahkannya.

"Aku datang kesini untuk meminta padamu melepaskan Arabella"

"Berani sekali kau!!!" ucap ku dengan lantang

"Kau yang terlalu berani mengambil milikku"

"Milikmu ??? Siapa Istriku?"

"Arabella milikku sebelum kau menjeratnya dengan pernikahan bodoh ini ... Kau membeli ara ku"

"Aku tidak membeli nya ... Aku hanya membantu ayahnya lepas dari hutang itu adalah hal yang wajar karena aku menantunya"

"Cih ... Dasar pria brengsek!!!"

Aku bangkit lalu mengambil kerah baju david dan melayangkan tinju.

Brukkk....
Brukkkk...

"Diam kau ... Dasar pria tidak tau malu, jangan coba-coba kau merayu istriku"

"Istri kau bilang!!!! Aku yakin kau belum menyentuh ara jadi aku masih bisa menjadikan nya milikku"

Brukkkkk....
Brukkkk...
Aku terus melayangkan tinju namum david tidak membalas.

"Pukul aku terus... Kau kira semakin kau memukulku aku akan menyerah mendapatkan ara, bahkan ara akan sangat membencimu ketika tau kau sekasar ini"

"Diam kau!!!"

"Kenapa aku harus diam setelah kau mengambil milikku!!"

"Ara itu istriku"

"Tapi istrimu mencintaiku bukan mencintai mu"

Brukkkkk ...
Brukkkk ....

"Akan ku buat ara mencintai ku lebih dari dia mencintaimu dulu"

"Lakukan itu sebelum kau menyesal ... Karena sebentar lagi ku jamin ara akan mengandung benihku, aku akan menbuatnya meninggalkan mu"

"Kotor sekali otakmu!!"

"Kau saja mendapat kan ara dengan cara yang kotor ... Kenapa aku tidak bisa"

"Jangan berani kau menyentuh istriku atau kau akan menyesal"

"Menyesal menyentuh ara tentu tidak!!! Akan ku pastikan ara mengandung benihku"

"Brengsek kau!"

Bruk ... Bruk ... Bruk ....

"Mas radit .... Tolong berhenti david bisa mati mas"

Ara sudah memelukku dan menyuruhku untuk tidak memukul david lagi.

"Mas aku mohon jangan pukul dia lagi mas, aku takut kau akan di penjara karena ini"

Aku terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulut ara, di lebih mengkhawatirkan aku di banding david. Aku senang ara memperdulikan aku, aku kemudian mencium bibir ara dengan lembut lalu ara membalasnya. Aku melihat david begitu marah melihat ara membalas ciumanku.

"Sudah ku katakan ara adalah istri ku, ara milikku tuan david. Kau lihat kan"

Aku melihat david pergi dari ruanganku, ara hanya memelukku dari tadi tanpa mengatakan apapun. Aku tau ara sangat takut.

"Ara kau baik-baik saja sayang?"

"Iya mas"

"Kau menyesal lebih memilihki di banding pria itu"

"Gak mas ... Asal kau tidak mempermainkan hatiku mas"

"Tidak akan sayang"

Aku kembali memeluk ara, sekarang memeluk ara adalah kebiasaan yang membuat ku menjadi sangat nyaman. Aku mengajak ara pulang karena aku mau menghabiskan waktuku bersama istri dan anakku.

"Bunda ...." kaila berlari ke pelukan ara

"Iya sayang"

"Kenapa papa bisa pulang sama bunda, kan bunda ke kantor papa untuk mengantarkan makan siang ?"

"Papa maunya makan siang dirumah sama kamu dan bunda" aku mengabil kaila dari gendongan ara.

Kami menuju ruang makan untuk menikmati makan siang. Aku sangat menikmati semua yang ara masak, ara sangat hebat soal dapur. Ada pepatah yang bilang jika masakannya saja enak apalagi lubang surga. Oh Tuhan memikirkannya membuatku menegang, sungguh hebat kau ara.

"Mas aku menemani kaila tidur siang dulu ya"

"Iya ... Aku akan berada di ruang kerja ku sayang"

Aku memilih untuk menenangkan pikiran ku ruangan kerja ku, karena memikirkan ara membuatku ingin menyerang nya namun ara sedang datang bulan. Aku memilih memejamkan mataku untuk berhenti memikirkan fantasi liarku. Tiba-tiba aku mencium bau parfum khas yang selalu ara pakai lalu ada tangan yang membelai wajahku. Aku membuka mataku ara sudah di depanku lalu dia duduk di pangkuan ku.

Ara kali ini mencium bibirku terlebih dulu, bagaimana aku bisa menolak nya. Aku membalas ciuman lembut istriku yang membuatku kembali bergairah. Aku melepaskan ciumannya.

"Kenapa mas?"

"Ara jangan menyiksaku ... Aku tidak sanggup menahannya"

"Aku datang bulan mas"

"Itulah maksudku sayang"

Tapi ara kembali mencium ku lalu dia turun ke leherku. Aku gak sanggup menolak rangsangan yang ara berikan, sungguh ini membuatku gila.

"Ara bolehkah milikku merasakan bibir indahmu sayang?" Aku menyentuh bibir ara lalu dia bergerak turun ke bawah dan melakukan blowjob. Baru kali ini aku merasakan blowjob yang sangat nikmat sampai aku mengeluarkan semua cairanku di mulut ara.

"Maafkan aku sayang ... Aku tidak tahan" ku lihat ara dengan susah payah menelan cairan milikku.

"Tidak apa-apa mas ... Ini sudah tugasku"

"Makasih sayang" kutarik ara untuk kembali duduk di pangkuan ku lalu ku cium bibirnya untuk membersihkan sisa cairanku.

"Bunda kok di pangkuan papa gitu?"

"Astaga kaila" ucapku kaget melihat anakku yang selalu datang disaat yang tidak tepat.

"Bunda cuman mau berbicara lebih dekat dengan papa nak" ara langsung menggendong kaila.

"Bunda kaila mimpi buruk"

"Sayang mimpi itu bunga tidur" kataku sambil mengelus pucuk kepala kaila

"Bunda jangan tinggalkan kaila dan papa ya"

"Bunda disini kok nak, bunda gak akan kemana-mana. Bunda akan selalu sama kaila dan papa"

"Janji ya bun"

"Iya sayang"

Aku tersenyum melihat putri kecilku begitu dekat dengan kaila, bila orang lain melihat nya pasti mereka berpikir kaila adalah anak kandung ara. Aku sangat menikmati pemandangan keluarga kecil ku sudah sangat sempurna. Mungkin dengan menambahkan beberapa jagoan kecil lagi akan semakin sempurna.