4 tahun telah berlalu ...
Akhirnya Raditya, Rayyan dan Wenny memutuskan kembali ke tanah air setelah memikirkan baik buruknya Radit berani menginjakkan kaki di kota penuh kenangan pahit dan indah ini. Radit memilih menjual rumah lamanya lalu membeli rumah baru agar tidak membuatnya mengingat Arabella kembali. Ya sudah beberapa tahun berlalu namun pria itu masih merasakan kerinduan yang amat dalam pada almarhumah sang istri, rasa bersalah yang mendalam perlahan berubah menjadi kerinduan yang malah semakin menyiksa batin begitu juga fisiknya.
Vino mengajak sahabatnya ini untuk mencari hiburan di malam hari, jelas kalian tau dimana tempat pria untuk menghibur diri. Mereka sekarang ada di salah satu barr terbesar di JAkarta.
"Long time no see .... Radit" sapa lucy dengan genit menggelanyut manja untuk menggoda Radit, membuat si empunya badan tersenyum miring.
"Hallo sexy ... kau semakin sexy saja" balas Radit yang membelai dada montok lucy berharap ada keajaiban pada adik kecilnya, dengan aksi Radit membuat lucy langsung mencium rakus bibirnya dan satu tangannya membelai kejantanan Radit yang sangan perkasa dulu. Namun naasnya Radit tidak bereaksi apapun ia frustasi karena semenjak kematian Arabella barangnya yang selalu ia banggakan dulu seperti mati, dia sudah berobat kesana kemari namun hasilnya tetap sama dia impoten.
Raditya PoV
Aku mengerang frustasi karena adik kecilku sudah benar-benar tidak mampu berdiri seperti dulu lagi, apa mungkin ini hukuman dari Ara untukku. Karena hanya dengan membayangkan Arabella baru bisa berdiri adik kecilku, namun sayangnya itu hanya bisa ku lakukan sendiri bukan saat dengan wanita lain itu sama sekali tidak bereaksi katakanlah aku gila dan ini membuatku frustasi. Aku hanya bisa mengeluarkan hasratku dengan memainkannya sendiri dan membayangkan wajah Arabella, ini gila memang gila.
"Dude kenapa ?" Tanya vino padaku yang frustasi
"Ini gila vin!!!" Cicitku sambil meneguk cairan yang membuat tenggorokanku panas lalu menyuruh semua wanita keluar karena aku ingin bercerita pada vino.
"Ini benar-benar gila vin, aku gak bereaksi dengan semua rangsangan itu vin ... barangku ga bisa bangkit" jelasku yang membuat vino kebingungan
"Seriusly ... lo da periksa ke dokter?" Tanyanya pelan mungkin takut aku tersinggung
"Sudah puluhan dokter dan hasilnya sama aku ga kenapa-kenapa ... dan anehnya hanya bayangan Ara yang bisa membuat itu bangkit tapi setiap aku disentuh wanita lalu membayangkan Ara itu sama sekali tidak bereaksi" jelasku frustasi
"Kayaknya lo butuh psikiater deh dude" cicitnya dengan takut-takut.
"Aku gak gila vin .... Aku masih waras!!!" Tegasku lalu berlalu meninggalkan vino di ruangan vip itu sendiri, aku memilih duduk di meja bar lalu melihat orang-orang joget seirama alunan musik. Tatapanku berhenti pada seorang wanita yang sedang berjoget dengan pakaian seksi sekali, hanya melihat pahanya adik kecilku langsung bereaksi dengan cepat.
"SHITTT!!!!" Makiku sambil berjalan mendekati wanita itu namun ketika ku lihat wajahnya aku terdiam membeku, wajah hampir mirip Arabella namun wanita ini memiliki mata hazel yang tajam, rambutnya juga berwarna hazel dan pahatan di tubuhnya lebih sempurna dibanding Arabella. Payudara yang begitu menantang untuk di jamah dan bokong yang oh my god ini seperti pahatan iblis, ditambah bajunya yang pas di badannya.
"Hello ... what are you doing?" Rancaunya padaku aku tau wanita ini sudah sedikit mabuk, aku semakin mendekatinya dan diapun mendekat sambil menggelanyut manja di dadaku "kau sangat seksi om" bisiknya
"Alexa" seorang pria datang dan mengambilnya dariku, ternyata namanya Alexa.
"Maafkan adik saya ... dia memang sedikit nakal" ucap pria itu sopan
"Tidak masalah, ku harap kau bisa menjaga adikmu karena disini begitu banyak buaya yang sedang lapar ... siapa namamu ?" Jelasku memperingatkannya dan aku lah salah satunya buaya lapar itu.
"Aku Xander .... Alexander anderson dan ini adikku Alexandra anderson, kami saudara kembar tidak identik. Kamu siapa namamu tuan ?" Tanya pria itu yang kuperhatikan memang warna mata dan rambut mereka mirip.
"Aku Raditya Dwisarsono ... berarti besok kita akan rapat kan ? Tidak ku sangka jakarta sangat sempit" aku heran kenapa aku bisa bertemu dengan calon mitra bisnisku disini memang dunia ini sempit.
"Kau salah dude ... besok kau akan rapat dengan wanita menyusahkan ini, karena aku bukan seorang ceo aku seorang dokter" jelasnya yang membuat aku terkejut ternyata Anderson grup memiliki ceo seorang perempuan, oh iya aku memang pernah mendengar sepak terjang anak perempuan Anderson grup namun aku tidak menyangka wajahnya hampir mirip Arabella.
"Kalau begitu aku permisi Xander" ujarku sambil berlaku dengan segala pemikiran yang ada di dalam otakku dan adik kecil ku ini sepertinya juga butuh berendam air dingin malam ini.
Aku menatap foto Arabella yang ada di dalam layar ponselku, kenapa wanita itu hampir mirip Arabella tapi bukan sepenuhnya bisa di bilang sekilas. Aku penasaran lalu mengetik nama Alexandra Anderson pada pencarian instagramku, dan aku langsung menemukan instagram dengan centang biru ini.
Dia memang bukan Araku, lihatlah matanya tajam seperti mengintimidasi dan dominan. Bibirnya lebih tebal dan sensual sangat pas dengan lekuk wajahnya yang lebih tegas dibanding Arabella, dan tubuhnya memiliki lekukan iblis. Fix dia memang bukan Arabellaku dan apa aku gila Arabella sudah meninggal kecelakaan, tapi gadis ini sungguh membuatku penasaran.
Aku bangkit dan mendekati anakku yang sedang tertidur pulas, Rayyan anaka yang sangat baik dan pintar sehingga aku tidak kesusahan sama sekali dalam mengurusnya. Ku belai wajah anakku yang begitu mirip dengan Arabella, kalian tahu 4 tahun ini begitu sulit untukku karena mommy memutus semua hubunganku dengan Kaila putriku. Bahkan Helena menikah dengan david pun aku tidak di undang, david juga mantan Arabella yang sama membenciku seperti keluargaku. Rayyan adalah alasanku bertahan sampai detik ini, Wenny aku sadar aku sudah tidak memiliki rasa cinta lagi padanya saat aku kehilangan Ara. Awalnya aku kira hanya sementara ternyata Wenny memang sudah hilang semenjak lama dari hati dan pikiranku sekarang hanya tinggal rasa iba ku padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
mas duren
RomanceCinta itu seperti sebuah permainan, ya permainan labirin bila kau berada di jalan yang salah maka itu akan menyesatkanmu. Namun ketika kamu berada di jalan yang benar kamu akan dibawa menuju tempat terindah. Mampukah Arabella dan Raditya menemukan j...