Arabella PoV
Aku sangat benci wanita itu, apakah yang dia bilang benar bahwa mas radit sangat memuji miliknya tapi kenapa harus di depan ku apa dia tidak tau kalo aku sedang hamil.
Aku menangis setelah membayangkan mas radit ada di atas perut wanita itu dan aku sendiri memang pernah melihatnya dia sangat menikmati wanita itu, aku menyadari kehadiran mas radit di kamar ini. Aku tetap pada posisiku semula yang terbaring memunggunginya, aku ingin marah namun sepertinya hatiku terlalu berat.
"Mas bolehkah aku menanyakan sesuatu?" Aku berbalik menghadap mas radit yang sedang memeluk ku.
"Apa sayang?" Dia membelai wajahku dengan sangat lembut
"Apa benar yang dikatakan wanita itu? Apa miliknya dulu kau puja?"
"Benar sayang" mendengar jawaban itu membuatku tidak dapat membendung cairan bening dari mataku.
"Tapi itu dulu ketika kau belum ada, setelah kau ada bahkan melihat lekuk tubuhmu saja sudah membuatku selalu menginginkan mu setiap malam dan setelah aku merasakan milikmu aku tau kalo milikmu akan menjadi canduku nantinya"
"..."
"Kau tau berada di dalammu membuatku seperti jantan sesungguhnya karena mendengar desahan seksi dari mulutmu dan milikmu itu seperti vakum yang menyedot kejantanan ku hal itu yang membuatku selalu menginginkan dirimu sayang"
"Apa benar mas?"
"Iya ara ... Apa kau sedang cemburu sayang ?"
"Aku tidak cemburu tapi kata-kata wanita itu mengingatkan aku saat aku melihatnya berada di atasmu"
"Kapan kau melihatnya sayang?"
"Beberapa bulan yang lalu di Resort ini, dan setelah itu aku memutuskan untuk meninggalkan mu"
"Kau melihatnya berarti alasan mu berciuman dengan david adalah karena aku?"
"Hmmm ... Sebenarnya saat itu aku juga tidak mengerti apapun yang ku rasakan di hatiku"
Ya memang saat itu aku masih bingung dengan perasaan ku sendiri namun saat aku membalas ciuman david aku tau ciuman itu tidak memberi ku seditpun getaran di hatiku, berbeda saat aku berciuman dengan suamiku yang membuatku seolah sedang terjur payung dan melayang bebas di udara.
Mungkin itulah namanya cinta, bukan hanya tentang mengalah atau memenuhi keinginan tapi cinta lebih dari itu cinta seperti olah raga yang selalu memacu adrenalin yang membuat jantung pemiliknya merasakan degupan yang sangat kencang namun seketika cinta mampu membuat kekosongan di dalam jiwa.
Aku sudah jatuh cinta pada suamiku semenjak hari pertama aku melihatnya karena saat itu jantung ku berdetak sangat cepat dengan david aku bahkan tidak pernah merasakan itu, aku mengerti sekarang mengapa mas radit sangat cemburu ketika melihat ku berciuman dengan david ya itu karena cinta yang di rasakan mas radit kepadaku sangat dalam.
Pagi ini kami berenang berdua di kolam renang resort, aku akhir-akhir ini suka melakukan hal yang di sarankan oleh dokter untuk kesehatan janinku. Sepertinya berada di puncak memberikan rasa tenang yang begitu nyaman.
"Mas coba rasain ini" aku meraih tangan mas radit lalu meletakkannya diatas perutku yang berisi janin berusia 6 bulan.
"Apa ini jagoan papa? Sedang apa didalam sayang?" Ucap mas radit seolah sedang berbicara dengan anakku.
Aku merasa tenang saat tangan suamiku membelai perutku, anak ini sudah membuat rasa cintaku semakin mendalam setiap harinya pada mas radit. Aku sudah tidak sabar menanti kehadiran anakku, bagaimana tidak aku akan menjadi bunda untuk malaikat kecil lainnya setelah kaila.
"Hai sayang ... Apa istrimu ini sudah tidak marah padamu?" Aku menatap tajam si pemilik suara ini.
"Kenapa kau mengusikku? Kau cemburu dengan ku ?" Dengan nada mengejek aku melayangkan pertanyaan itu pada wanita bernama lucy ini.
"Aku cemburu ... Oh no, aku sudah lebih dulu memuaskan suamimu sebelum kau hadir. Kau tau suamimu ini seperti singa jantan bila ada di kasur"
"Wow kau menganggap itu sebuah keberuntungan, tapi bagiku itu bukan keberuntungan karena kau hanya jalangnya bahkan dia tidak pernah tidak memakai pengaman saat bersama mu itu artinya kau belum menikmati bersentuhan dengan kejantanan secara langsung. Kau tau suamiku bahkan lebih jantan dari apa yang kau katakan itu" seketika wajah wanita itu memerah karena menahan amarah,
"Dan satu lagi lucy ... Dia hanya memberikan mu uang untuk membalas pelayan mu sedangkan aku dia memberikanku benih ini" aku menunjukkan perut buncit ku padanya.
"..."
"Ingat dia suamiku dan kau hanya jalangnya ... Dan jangan coba-coba menyentuh suamiku karena ke nerakapun aku akan mengejar mu"
"Kau ...." dia melayangkan tamparan namun di hentikan oleh mas radit
"Lucy ..." dengan nada yang sangat murka namun aku memotong kalimat mas radit
"Pergilah lucy sebelum aku merusak tubuhmu yang penuh dengan kepalsuan ini" aku tau bahwa tubuh seksinya hanya hasil operasi bukan alami, dia kemudian pergi dengan wajah yang sangat kesal sekaligus malu karena aku mengetahui bahwa tubuhnya hasil operasi.
"Sayang kau baik-baik saja"
"Aku sangat baik mas tapi aku heran mengapa kau menyukai monster itu? Tubuhnya semua palsu sedangkan aku..." Aku belum menyelesaikan kalimat ku mas radit sudah mencium bibir ku lalu ciuman itu berubah jadi lumatan.
"Jangan bedakan dirimu dengan dia sayang karena kau tau kalo kau dan dia itu bagai langit dan bumi, kau alami cantik dan hatimu juga begitu cantik sehingga aku memujamu"
"Mas kau membuat ku malu"
"Untuk apa malu sayang? Bahkan tanpa memakai sehelai benang pun aku sudah melihatmu"
"Masss"
Mas radit terus menggoda ku dengan kata-kata seksi yang keluar dari mulutnya. Oh durenku kurasa aku bersedia menjadi pemuja utamamu karena kau begitu indah mas duren.
Kau memang seperti duren yang sangat tajam di luar namun sangat lembut dan nikmat di dalam, julukan itu memang pantas untukmu suamiku bukan karena kau duda keren tapi kau memang seperti buah duren.
KAMU SEDANG MEMBACA
mas duren
RomanceCinta itu seperti sebuah permainan, ya permainan labirin bila kau berada di jalan yang salah maka itu akan menyesatkanmu. Namun ketika kamu berada di jalan yang benar kamu akan dibawa menuju tempat terindah. Mampukah Arabella dan Raditya menemukan j...