Melahirkan prematur

265 18 0
                                    

Arabella PoV

Seminggu ini Aku tidak berbicara pada Radit setelah kejadian malam itu, Aku ingin menetapkan hatiku dulu agar aku mampu mengambil keputusan yang tepat. Akhir-akhir ini perutku sering mulas seperti kontraksi namun aku ragu karena kehamilanku baru menginjak 8 bulan terlebih lagi pagi ini aku tidak dapat menahan kesakitan ini lagi dan mengeluarkan flek yang cukup banyak.

"Mas ... tolong mas!!!" Teriakku yang cemas melihat flek itu, Radit langsung sigap menggendongku dan membawaku ke rumah sakit. Ya Allah jangan bilang kau mau mengabulkan ku atas doaku malam itu jangan ya Allah aku tidak sanggup kehilangan anakku. Penglihatanku semakin kabur dan .....

"Ara ... sayang bangunlah bertahanlah sayang"

Sesampainya di rumah sakit Radit berteriak pada suster untuk menyelamatkan istrinya itu, Arabella sudah tidak sadarkan diri segera di bawa ke ruang IGD dan dokter memutuskan harus mengambil jalan operasi karena kandungan Arabella harus di keluarkan segera mungkin.

"Dok saya mohon lakukan yang terbaik untuk istri dan anak saya" pinta Radit memohon pada Dokter.

Sekitar 4 jam lebih operasi berlangsung lampu di ruang operasi sudah berubah mati artinya operasi selesai dilaksanakan. Dokter keluar dengan membawa bayi kecil di dalam tabung dan memggunakan peralatan yang sangat banyak, sungguh itu menyayat hati Radit melihatnya.

"Pak saya mau bicara sebentar di ruangan saya bisa?" Sebelum Radit bertanya dokter itu sudah membuka pembicaraan mereka

" saya rasa ibu Arabella meminum obat yang mengandung rumput fatimah karena saya tau pak kandungan ibu Arabella sebelumnya tidak menunjukkan hal aneh" cercar dokter itu membuat Radit membeku rumput fatimah bukannya bisa untuk menggugurkan janin, Radit menepis mana mungkin Arabella seperti itu namun ingatkannya melayang kembali ke malam itu.

"Jadi bagaimana keadaan anak saya dok?"Lirih Radit frustasi

"Kami hanya bisa menyelamatkan satu bayi yang berjenis kelamin laki-laki sedangkan adik kembarnya yang perempuan kami meminta maaf kami sudah berusaha sebaik mungkin dan ini di luar kuasa kami"

"Maksud dokter anak saya kembar dan hanya satu yang bisa di selamatkan?"

"Iya pak saya minta maaf ... dan bayi bapak yang lain harus mendapatkan perawatan intensif di nicu beberapa minggu pak"

"Saya ga nyangka bayi saya kembar karena waktu usg dokter bilang hanya laki-laki"

"Iya saya juga tidak tahu namun ada sebagian kasus seperti ini pak, mereka saling menutupi di dalam kandungan hingga yang terlihat hanya satu"

"Bagimana keadaan istri saya dok?"

"Istri bapak baik-baik saja sebentar lagi akan di pindahkan ke ruang rawat, kalau begitu saya permisi ya pak"

Dokter itu berlalu meninggalkan Radit dengan sejuta beban dihatinya, Radit berjalan ke ruang nicu untuk melihat bayinya yang begitu lemah. Dan seorang suster mengajak Radit untuk ke ruang jenazah melihat purtinya yang tidak dapat di selamatkan.

Raditya PoV

Dosa apa ya sudah ku perbuat ya Allah sehingga aku harus melihat ini semua, perlahan ku gendong mayat bayi perempuan itu dan tangisanku pecah sejadinya. Apa ini yang Allah berikan adalah karma ku, sungguh aku tidak mampu.

"Radit" ku dengar suara mommyku

"Mom apa salahku mom ... kenapa aku harus melalui semua ini mom? Apa karena aku dulu sering menghancurkan wanita sehingga Allah menghukumku seperti ini mom" tangisanku pecah dipelukan mommy, aku tidak sanggup lagi.

"Sabar nak ini semua ujian untuk kamu dan Arabella, setidaknya kamu masih punya bayi laki-lakimu nak jaga dia" benar kata mommy aku punya bayi yang harus ku jaga dengan baik dan Arabella aku masih bingung untuk menemunya atau tidak.

Aku izin pada mommy untuk pulang dan mengurus pemakaman anak perempuanku, aku juga meminta mommy menjaga Arabella dan tidak memberi tahunya dulu. Setelah pemakaman selesai dan aku sudah menenangkan pikiranku 2 hari ini aku berniat membereskan baju Arabella untuk di bawa ke rumah sakit.

"Obat apa ini?" Aku tidak sengaja menjatuhkan obat ini dari tumpukan baju Arabella, tanganku gemetar pikiranku melayang tidak mungkin Arabella setega ini.

Aku segera menuju rumah sakit dan menemui dokter kandungan Arabella, ini pasti salah Araku tidak mungkin seperti ini.

"Dok ini obat apa ?" Cercarku saat sampai di ruangan dokter itu sambil memberikan botol obat itu.

"Ini obat bahaya buat kandung pak, ini bisa menggugurkan kandungan ... apa mungkin ini penyebab ibu Arabella pendarahan? Tapi saya tau ibu Arabella sangat menjaga kandungannya"

"Brengsek!!!"

Aku berlalu pergi meninggalkan dokter itu dengan segala pemikirannya menuju kamar Arabella.

"Apa maksud obat ini ?" Aku melempar obat ini ke Arabella yang bingung atau lebih tepatnya pura-pura bingung

"Aku ga tau mas"sanggahnya

"Kamu tau kenapa kamu pendarahan itu karena kamu mengkonsumsi obat itu, aku ga nyangka kamu benci sama ku sampai mau membunuh anakku!!!! Kamu tau perempuan brengsek gara-gara kamu minum obat ini aku kehilangan bayi perempuanku dan bayi laki-lakiku sedang meregang nyawa di nicu" bentak ku yang frustasi

"Aku ga melakukan itu mas ... aku ga mungkin bunuh anakku"

"Malam itu kamu sendiri kan yang bilang lebih baik anak ku mati dari pada kamu kehilangannya"

"Mas aku bersumpah aku gak melakukan hal sekeji itu mas!!!"

"Arabella kamu mau berceraikan baiklah aku ceraikan kamu dengan talak 1 dan sekarang kita bukan suami istri lagi .... Dan jangan berani mendekati anakku!!!!"

"Mas aku mohon jangan pisahkan aku dengan anakku mas" arabella memohon padaku sambil bersujud tanpa memperdulikan tangannya yang sudah bercecer darah karena infusnya lepas dan aku tidak perduli pada wanita jahat ini.

Aku beranjak pergi yang di susul oleh Arabella dia masih bersujud memohon agar aku tidak memisahkannya dengan anaknya, aku semakin marah dan menghempaskannya.

"Radit apa-apaan ini!!!" Daddy membentakku dan
Plakkk ....
Daddy menampar ku
Ku lihat mommy menangis membantu Arabella berdiri, baju Arabella penuh darah dan tak lama Arabella pingsan.

"Kamu memang bukan manusia nak, mommy menyesal sudah melahirkanmu" kata mommy sambil mendorongku

"Mommy bela saja menantu mommy itu!!! Dia yang buat Radit kehilangan satu anak Radit" bentakku pada mommy

Plakk ....
Kini mommy menamparku
"Kamu yang membawa malapetaka di keluargamu jangan salahkan Arabella, kamulah yang salah dan kamu dengar sumpah mommy suatu saat nanti kamu akan menyesali segalanya mungkin saat itu semua sudah terlambat nak"

Mommy pergi bersama daddy ke ruang rawat arabella ya Arabella masuk ruang ICU dan keadaannya kritis. Aku tidak perduli lagi sekarang aku harus fokus pada bayiku.

mas durenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang