Setelah kembali dari puncak hubungan ara dan radit semakin membaik, ibu raditpun sudah mulai sayang dengan ara. Ara memang gadis yang mudah di sayangi oleh siapa saja selain cantik paras arapun memiliki hati yang cantik hingga mampu membuat seorang duda penikmat wanita bertekuk lutut memujanya.
Arapun begitu prinsip yang dia pegang teguh tentang pernikahan adalah list terakhir yang ia capai di hidupnya berubah semenjak kehadiran duda satu ekor itu, duda yang membuat perasaan ara tidak karuan terkadang seperti terjun bebas di udara.
Cinta itulah alasan mengapa mereka mampu seperti sekarang namun mendapatkan itu lebih mudah di banding mempertahankan, rumah tangga pasti akan ada masalah sewaktu-waktu.
Ara sedang termenung membayangkan rumah tangganya dengan mas radit kedepannya dan saty hal lagi yang selalu mengusik hidup ara yaitu keberadaan ayah kandungnya, walaupun ara menyayangi ayahnya seperti ayah kandungnya namun di hati kecil ara ingin tahu seperti apa wajah ayahnya.
"Sayang kamu lamunin apa?" Tanya radit yang sedari tadi sudah memperhatikan ara sedang melamun sehingga tidak menyadari radit ada di depannya.
"Mas sejak kapan ada disitu?" Tanya balik ara yang baru menyadari kehadiran radit di depannya, seperti ara memang sedang tidak fokus membuat radit cemas.
"Dari tadi loh sayang ... Kamu ada masalah?" Kata radit sambil membelai wajah ara, belaian itu seketika membuat perasaan ara yang gundah menjadi nyaman kembali. Memang selama kehamilannya ara sangat nyaman bila disentuh oleh suaminya bahkan terkadang ara lebih posesif.
"Ara lagi mikirin ayah mas" jawab Ara jujur karena hanya dengan radit saat ini dia mampu berbagi segalanya baik itu kesedihan maupun kesenangan.
"Kenapa dengan ayah sayang ? Mereka baik-baik aja kan di kampung?" Tanya Radit lagi mengira ayah yang ara maksud adalah ayah ara yang berada di kampung halaman nya.
"Bukan mas ... Ayah kandung ara, sebenarnya saat ibu menikah dengan ayah yang di kampung ibu sedang mengandung anak dari pacarnya yang katanya pria turki" jelas Ara membuat radit terkejut.
Pantas saja wajah ara bukan wajah asli indonesia tapi seperti ada keturunan asing namun radit tidak pernah mempersoalkan hal itu jadi dia tidak pernah bertanya, namun setelah mendengar ara dia mengerti bahwa ara memang bukan wanita indonesia asli.
"Pantas lah wajahmu begitu cantik" ucap radit dengan jujur yang membuat pipi ara memerah karena malu namun ini bukan gombalan dari radit.
"Mas!!" Bentak ara frustasi karena suaminya sempat-sempat nya menggoda ara disaat ara berbicara serius.
"Loh aku bicara jujur sayang ... Tapi aku gak pernah nanyak karena bagi aku itu gak penting kamu anak siapa yang penting kamu istri aku" kata radit menarik ara ke dalam pelukan nya lalu membelai rambut panjang milik istrinya itu.
"Tapi mas ... Ara pengen tau siapa ayah kandung ara" ucap ara sambil membayangkan bila suatu saat nanti dia bertemu dengan ayah kandungnya dia harus bagaimana.
Banyak hal yang ingin ara ketahui, ara juga ingin merasakan pelukan hangat nya dan ara pun ingin tahu pernahkan dia memikirkan ara sekali saja dalam hidup nya, atau mungkin dia tidak pernah mengetahui ara lahir.
"Mas bantu kamu ya ... Mas bakal suruh orang selidiki" kata radit dengan tulus, dia mengerti istrinya ingin tahu siapa ayah yang ikut andil membuat lahir ke dunia ini.
"Makasih ya mas" ucapnya dengan senyum sangat hangat untuk suami tercintanya.
"Sama-sama sayang" jawab radit sambil mempererat pelukannya seolah dia ingin menenangkan ara yang sedang gelisah.
Radit sangat mengerti apa yang ara rasakan saat ini namun radit tidak ingin semua kegelisahan nya mengganggu kehamilan ara, bagaimana pun radit akan mencari ayah kandung ara.
"Ehmmm" deheman kuat dari daddy Eric yang membuat ara dan radit melepaskan pelukan mereka.
"Daddy" bentak radit frustasi karena ayahnya sudah mengganggu aktifitas romantis nya dengan istrinya, radit melirik ayahnya dengan tatapan sinis membuat ara tertawa.
"Ternyata mas, daddy dan kaila mirip ya" kata ara yang masih tertawa menyadari kalo suaminya, anaknya dan mertuanya seperti kembar tiga, pantas wajah Radit sangat tampan itu karena ayahnya juga tampan.
"Iya sayang ... Dia beruntung mewarisi ketampanan dari ku, apa ara juga mirip dengan ayah? Karena biasanya anak perempuan lebih mirip dengan ayahnya?" Tanya Eric yang membuat air mata ara jatuh perlahan karena ara sudah tidak kuat menahannya.
"Dad!!!" Bentak radit sambil menghapus air mata ara
"Daddy tau siapa ayah kandung kamu sayang ... Karena daddy sudah mencari tahu latar belakang mu begitu kami mengatahui radit menikah" jelas eric dengan tatapan penuh kasih sayang pada ara, ya memang kedua orang tua radit sudah mengetahui seluruh latar belakang keluarga ara karena tidak ingin radit kembali gagal seperti dengan wenny.
"Daddy tau namanya? Bagaimana wajahnya" ucap ara diselah-selah isakannya yang langsung membuat eric memeluknya karena tidak tega melihat ara.
"Namanya Mehmed Selim, dia pengusaha kaya asal turki dan dia sangat mirip denganmu sayang" kata eric lalu menjelaskan lagi "dia tahu kau lahir ke dunia, dia bahkan tidak pernah menikah lagi karena masih mencintai ibumu dan dia selalu mencarimu namun ibumu selalu bisa menyembunyikan dirimu" jelasnya lagi lalu ara melepas pelukan eric dan menatap wajah ayah mertuanya.
"Terimakasih daddy" ucap ara diiringi dengan senyum sangat tulus.
Akhirnya ara mengetahui jawaban dari kegundahan dihatinya walaupun belum bertemu dengan pria itu langsung namun ara senang mengetahui kenyataan bahwa pria itu menginginkan kehadiran ara.
Ara sebenarnya ingin menanyakan lebih jauh lagi tentang ayahnya namun dia belum siap mengetahui alasan ayahnya pergi meninggalkan ibunya yang tengah hamil.
KAMU SEDANG MEMBACA
mas duren
RomanceCinta itu seperti sebuah permainan, ya permainan labirin bila kau berada di jalan yang salah maka itu akan menyesatkanmu. Namun ketika kamu berada di jalan yang benar kamu akan dibawa menuju tempat terindah. Mampukah Arabella dan Raditya menemukan j...