Bicara dari Hati ke hati

16K 464 3
                                    

Ini sudah masuk bulan ke empat kehamilan ara, tidak ada masalah dengan janinnya. Ara pun kini lebih tenang dia sering menghabiskan waktu dengan kaila dan helen.

Radit masih bekerja di rumah, tapi dia masih tidak bisa berdekatan dengan ara. Ara selalu menghindari jika harus terlalu dekat dengan radit, walaupun dalam hati ara dia ingin bermanja dengan suaminya.

Arabella PoV

Malam ini hujan sangat lebat dan udara sangat dingin, entah apa yang ku pikirkan tiba-tiba aku ingin mas radit menyentuh ku. Apa ini yang dikatakan jika orang hamil memiliki hasrat untuk bercinta lebih besar.

Tapi bagaimana bisa, aku masih tidak ingin bicara dengan mas radit. Aku memutuskan untuk mengintip kamar sebelah tempat mas radit tidur selama beberapa bulan ini.

Kamarnya tak dikunci, aku masuk dan melihat mas radit tertidur di sofa. Aku mendekat kan diriku ke sofa lalu menyentuh wajah suami yang sangat ku rindu.

"Ara ... Sayang" mas radit membuka mata saat aku menyentuh wajahnya.

"...."

"Ara ... Kamu butuh apa? Biar mas siapkan"

"..." aku masih diam membisu karena gengsi ku terlalu besar.

"Ara bicaralah sayang"

"Aku rindu mas" tangisanku pecah saat dia menarikku kepelukannya

"Maaf kan aku ya sayang .... Mas sangat menyesal"

"Iya mas"

"Yaudah .... Ini udah malam sayang, ara tidur ya kasih anak kita sayang"

"Temenin mas" rengekku sambil menarik tangan mas radit

Raditya PoV

Aku bahagia saat tidur, ku kira aku bermimpi ara menyentuh wajahku. Ternyata saat aku sadar itu bukan mimpi, ara ada di depanku dan mengatakan bahwa dia merindukan ku.

Sekarang istri ku tidur dipelukanku, perutnya sudah membuncit. Aku merasakan ada sesuatu yang membelai kejantanan ku dari luar, ku buka mataku dan ku lihat aralah yang mengelus-elus benda milikku sampai hidup.

"Sayang"

"Mas ara..." Aku sangat mengerti kemauan ara.

Aku langsung mencium bibir istriku dengan lembut lalu ciumanku turun ke leher ara, ku dengar ara mendesah karena kenikmatan yang ku berikan. Ku buka satu per satu pakaian ara sampai dia full naked, ku lihat payudara ara semakin besar dan berisi.

"Mas ... Ara udah gak tahan"

"Sabar sayang ... Mas mau nikmati tubuh kamu dulu"

"Mass"

Aku tak memperdulikan permintaan ara karena keindahan tubuh ara membius ku, ini seperti morfin yang membuatku candu. Aku membuka semua pakaianku lalu mengarahkan kejantanan ku ke lubang surga milik istriku.

Aku memilih posisi yang aman untuk janin ara, aku mengerakkan kejantanan ku di dalam lubang kenikmatan milik istri tercintaku. Aku merasa lubang milik ara semakin nikmat dan mencengkeram milikku.

"Ahh ... Mas"

"Sebut namaku baby"

"Rrradit"

Aku semakin mempercepat gerakkan kejantanan ku karena desahan demi desahan seksi yang keluar dari mulut ara hingga cairan ku keluar di dalam rahim milik ara.

"Papa sudah menjenguk kalian ... Baik-baik didalam sana jangan susahkan bunda" ku elus-elus perut buncit ara

"Mass"

mas durenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang