Jeconiah mengacak rambutnya frustasi saat melihat berkas-berkas yang berserakan di atas meja yang ada di depannya. Biasanya Nanette lah yang melakukan hal itu saat Nanette masih ada di sana. Namun kali ini Jeconiah harus melakukannya sendiri tanpa bantuan istrinya itu.
Sebenarnya Jeconiah dapat melakukannya sendiri. Sebelum ia diangkat menjadi seorang Raja, ayahnya selalu meluangkan waktu untuk mengajarinya. Ia hanya perlu meninjau kembali laporan yang diberikan oleh para bangsawan atas tanah yang mereka kelola dan menyetujui berkas-berkas yang diajukan oleh Dewan Bangsawan yang nantinya akan disahkan oleh Kementrian.
Namun perasaannya saat ini benar-benar sedang bercampur aduk sehingga ia tak bisa menyelesaikan pekerjaannya. Sejak kemarin dalam benaknya ada sesuatu yang mengganjal yang membuatnya merasa tak nyaman. Jeconiah bahkan tak berselera makan sehingga perutnya kosong sejak kemarin. Alih-alih mengisi perutnya yang kosong dengan makanan, Jeconiah justru memilih untuk menenggak whiskey di ruang kerjanya sendirian demi meredakan pikirannya yang terus berkecamuk.
Dari kejauhan terdengar suara langkah kaki mendekat ke ruang kerja Jeconiah. Sosok Katarina perlahan muncul dari balik pintu dan tampak terkejut saat melihat ruang kerja pria itu yang sangat berantakan.
Katarina lantas berjalan menghampiri Jeconiah yang terus-menerus mengacak sembari menjambak rambut pirangnya. "Hentikan!" tangan Katarina bergerak menahan tangan Jeconiah yang hendak kembali menarik rambutnya dengan kencang.
"Berhentilah menyakiti dirimu sendiri. Kau tak perlu khawatir, aku yakin Dewan Bangsawan akan mengatasi segala dengan cepat." Katarina menarik wajah Jeconiah ke dalam dekapannya sementara dirinya terduduk di atas meja. Ia mengusap-usap rambut pria itu sembari sesekali mengecupinya.
Kerusuhan yang sedang terjadi di Kerajaan Deunia memang memusingkan banyak pihak. Banyak keluarga bangsawan yang terpaksa bersembunyi demi melindungi diri dari tindakan agresif massa yang mengamuk akibat diduga terlibat dalam pelengseran Sang Permaisuri dari istana. Bahkan Dewan Bangsawan pun harus berhati-hati dalam menghadapi amukan massa. Jika sampai mereka salah mengambil langkah, tentunya mereka tak ingin revolusi terjadi di Kerajaan Deunia.
Setelah Jeconiah tak lagi mencoba untuk menjambak rambutnya, Katarina lantas menangkup kedua pipi pria itu. Namun pandangannya saat ini tertuju pada sebuah botol di rak yang letaknya tepat di belakang Jeconiah. "Whiskey itu baru datang kemarin, kan? Dan kau sudah menghabiskan hampir semuanya?"
Mendengar pertanyaan dari Katarina lantas membuat Jeconiah mengangguk kecil. Tak lama kemudian kedua netranya mulai berkaca-kaca hingga akhirnya pria itu menitikkan air mata membasahi kedua pipinya.
Katarina yang merasa tangannya basah akibat air mata yang mengalir dari kedua netra Jeconiah lantas menatap wajah pria itu. Katarina merasa bersalah setelah tadi ia sedikit menaikkan nada bicaranya. "Hei, maafkan aku. Aku hanya tak ingin kau sakit nantinya."
Katarina kembali mendekap tubuh Jeconiah sembari menepuk-nepuk punggung pria itu untuk menenangkannya.
"Nanette," dari dalam dekapannya, Katarina dapat mendengar Jeconiah menyebutkan nama seseorang yang mungkin paling dibenci olehnya.
"Nanette," Jeconiah kembali bergumam tanpa mempedulikan Katarina yang mulai meremas pakaiannya. Rahang wanita itu mengeras saat mendengar gumaman Jeconiah sementara tangannya mengepal sampai-sampai ruas-ruas tangannya mulai memutih.
"Akh!" Jeconiah mendorong tubuh Katarina menjauh darinya saat wanita itu tanpa sengaja menggoreskan kukunya pada punggung Jeconiah hingga mengeluarkan darah. "Kenapa kau mencakarku?"
"Ah," Katarina segera tersadar dari pikirannya yang buyar lalu kemudian menatap Jeconiah dengan penuh kebingungan. Ia lantas turun dari meja dan kemudian berjalan keluar dari ruang kerja Jeconiah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANTASIA | NOMIN ✓
Fiksi PenggemarNanette, seorang pria muda dari kalangan bangsawan berhasil menikahi Jeconiah yang merupakan pewaris tunggal tahta Deunia. Dia adalah permaisuri yang paling beruntung yang pernah ada. Suaminya yang akan menjadi seorang Raja kelak dan semua keinginan...