nsfw part - thirty three

1.6K 145 17
                                    

Kedua pandangnya saling bertemu satu sama lain. Begitu pula dengan kedua bibir mereka yang saling menyatu dengan lumatan-lumatan ganas yang menuntut. Jasper melesakkan lidahnya, mengabsen deretan gigi pria cantik itu serta membuat lidah keduanya saling bertautan.

Lumatan-lumatannya perlahan turun pada leher seputih susu milik Nanette lalu Jasper mulai mengecupinya seraya menggigitnya kecil.

"Akhhh," sebuah tanda merah tercetak jelas setelah Jasper menghisap dan menggigiti kulit leher Nanette sehingga pria cantik itu dibuat mendesah olehnya.

Bibirnya kembali turun pada puting merah muda milik Nanette yang sedikit terendam oleh darah. Namun Jasper tak mempedulikannya, ia menjilati puting pria cantik itu menggoda pemiliknya untuk kembali mendesah.

Sementara itu tangannya bergerak turun mengocok batang kejantanan milik Nanette yang mulai menegang karena permainannya.

"Umhhh," Nanette membusungkan dadanya seraya ia meremas rambut Jasper yang masih setia menghisap putingnya sehingga kembali meninggalkan tanda kemerahan di sana.

Jasper terheran bagaimana kulit pria cantik itu bisa terasa sangat manis saat ia menghisapnya. Meskipun bercampur dengan darah, Jasper begitu menyukai kulit mulus Nanette sehingga mulutnya terus menghisap kuat-kuat puting Nanette layaknya bayi yang sedang menyusu.

Tangannya yang setia mengocok batang kejantanan milik Nanette sembari sesekali ia mengusap-usap ujung penis milik Nanette membuat pria cantik itu menggelinjang kegelian.

Jasper meremas penis pria cantik itu bahkan ia sengaja mengetatkannya sehingga membuat batang kejantanan Nanette terasa terjepit.

"Kau menyukainya?" Nanette mengangguk, ia tak sanggup untuk menjawab pertanyaan dari Jasper karena terlalu menikmati permainannya.

Jasper lantas memasukkan jari tangan lainnya ke dalam rongga mulut Nanette membiarkan pria cantik itu untuk mengulum jari-jarinya yang panjang.

Dirasa sudah cukup terbasahi oleh saliva, Jasper melepaskan kuluman jarinya oleh Nanette lalu kemudian ia menarik paha jenjang pria cantik itu sehingga menampilkan lubangnya yang berkedut.

"Aahhhhh," sebuah desahan kembali lolos saat jari panjang milik Jasper melesak masuk ke dalam lubang anal milik Nanette.

Jarinya sudah sepenuhnya tertanam dalam lubang anal milik pria cantik itu. Ia lantas mulai menggerakkan tangannya seirama dengan kocokannya pada batang kejantanan milik Nanette.

"Eunghhh," Nanette melenguh dengan tangannya yang meremas pinggiran bathtub. Rasanya seperti terbang dalam surga dunia saat Nanette bermain dalam kubangan darah. Kalau saja tahu rasanya benar-benar senikmat itu, sudah sejak lama dia mencobanya dengan Jeconiah.

"Oughh shithh disanahhh!" Jasper menyeringai saat ia berhasil menemukan sweetspot pria cantik itu. Jarinya terus menumbuk lubang anal milik Nanette dengan kocokannya yang semakin dipercepat.

"Ouhh shithh cumhhh ahhh!" Nanette kembali meremas rambut Jasper yang sedang kembali menghisap putingnya. Nanette bisa gila kalau seperti itu. Lubang analnya, putingnya, dan batang kejantanannya dimainkan secara bersamaan oleh Jasper.

Terasa penis milik pria cantik itu mulai berkedut sebelum akhirnya menyemburkan cairan putih kental yang akhirnya bercampur dengan darah. Lubangnya juga ikut menjepit jari panjang milik Jasper di dalamnya.

Setelah Jasper mengeluarkan jarinya dari lubang anal milik Nanette, ia menggendong tubuh mungil pria cantik itu lalu mengangkatnya dan menceburkannya pada bathub lainnya yang berisi air.

Ia lantas menanggalkan seluruh pakaiannya dan kemudian terduduk di atas bathub dengan kedua kakinya yang menyangganya pada pinggiran bathtub.

Nanette meraih batang kejantanan milik Jasper yang sempurna menegang hanya karena mendengar suara desahannya. Tak berbeda dengan milik ayahnya, bahkan penis milik Jasper ukurannya hampir mengalahkan milik Jeconiah.

Nanette menengguk ludahnya kasar ketika melihatnya. Apakah bisa mulutnya menampung penis sebesar itu sepenuhnya? Tentu tidak, saat Nanette mulai mengulum batang kejantanan milik Jasper, mulutnya hanya bisa menampung sebagian besar darinya.

Jasper mendongak kenikmatan merasakan Nanette yang mengulum batang kejantanannya. Kedua bola kembar miliknya pun ikut dimainkan oleh pria cantik itu.

"Uhhh Nana!" Jasper menghentak-hentakkan pinggulnya meskipun sedikit kesulitan karena posisinya. Nanette yang merasakan penis milik Jasper menembus kerongkongannya pun mulai terbatuk-batuk karena tersedak.

Melihat Nanette yang dengan tatapannya yang sayu, kulit wajahnya yang kemerahan semakin membuat libido Jasper meningkat.

Ia terus menghujam mulut pria cantik itu dalam waktu yang cukup lama. Bahkan Jasper tak mempedulikan Nanette yang menitikkan air matanya akibat penis miliknya yang melesak ke dalam kerongkongan pria cantik itu.

"Aahhhhh," setelah beberapa kali hentakan, penis milik Jasper akhirnya menyemburkan cairannya. Nanette yang merasakan mulutnya dipenuhi oleh cairan itu lantas menelannya habis setelah Jasper mengeluarkan batang kejantanannya dari mulut Nanette. Meskipun sebagian diantaranya ada yang tumpah dan menetes di sudut bibir Nanette.

Jasper lantas mencelupkan tubuhnya ke dalam bathtub dan mulai membasuhi tubuh mungil Nanette dan tubuhnya yang terkotori oleh noda darah.

Ia mengusap lembut bibir tipis Nanette membersihkan sisa sperma yang menetes darinya. Jasper pun kemudian mengangkat tubuh mungil Nanette dan menggendongnya keluar dari kamar mandi.

Jasper juga mendudukkan tubuh Nanette pada kursi di depan kaca cermin yang ada di sisi kamar. Ia lalu berjalan pergi mengambilkan pakaian untuk Nanette dari ruang gantinya.

Setelah memastikan Jasper memasuki ruang gantinya, Nanette lantas mengetuk-ngetuk permukaan cermin itu seraya berkata "Irene, keluarlah!"

Sosok wanita penyihir itu perlahan muncul menggantikan bayangan Nanette di permukaan cermin. Dengan raut wajahnya yang kesal, Irene berkata "Aku benar-benar jadi nyamuk di sana. Bagaimana bisa kalian melakukan itu di depanku? Untung saja aku keluar sebelum kalian melakukannya."

"Diamlah" ucap Nanette dengan mukanya yang masam. "Apa lagi yang ingin kau katakan?"

Tanpa berbasa-basi, Irene kemudian bertanya "Apa alasanmu menyetujui pemisahan kota Faulkner?"

"Kau ingin mengetahui alasanku?" seulas senyuman licik terukir pada wajah Nanette. Ia mencondongkan tubuhnya, dan dengan lirih ia berkata "Kelak Kerajaan Dagmar dan Kerajaan Deunia akan kembali berperang. Aku ingin Kerajaan Faulkner ikut dalam peperangan itu."

Irene mengangguk paham dengan ucapan Nanette. "Jadi kau ingin membuat kekacauan di Benua Barat?"

"Tidak," Nanette menggeleng tanpa memudarkan senyumannya. "Tapi di seluruh dunia."

Tak lama kemudian, Irene merasakan ada sesuatu. Ia mempertajam indera pendengarannya lalu ia berkata "Ada seseorang yang mendekat. Aku harus pergi."

Sosok wanita penyihir itu perlahan menghilang menggantikan bayangannya yang perlahan-lahan muncul kembali. Dari pantulan cermin itu Nanette melihat Jeconiah yang baru saja berdiri di ambang pintu.

Ia berdiri di ambang pintu dengan sebuah nampan yang di atasnya terdapat sepiring penuh ayam goreng yang dibawakannya untuk Nanette.

"Aah, kau habis mandi, ya." Jeconiah berjalan menghampiri Nanette lalu ia meletakkan nampan itu di atas meja di depan Nanette dan kemudian ia mengangkat tubuh mungil Nanette membuatnya terduduk di pangkuannya.

Jeconiah mengendus-endus ceruk leher Nanette sementara Nanette meneguk ludahnya kasar. Beruntung Jeconiah tidak bereaksi apa-apa saat menciumi aroma tubuhnya. Parfum yang dipakainya sebelumnya belum luntur saat mandi tadi sehingga menutupi bau anyir darah yang menyelimutinya. Yah, namanya juga seorang Ratu, pasti parfumnya yang harganya sampai selangit sampai-sampai aromanya tak akan hilang di kehidupan selanjutnya.

"Nanette?" pandangan Jeconiah tiba-tiba tertuju pada tanda kemerahan yang terpampang jelas pada leher Nanette. "Kau tidur dengan siapa semalam?"

To be continued.

Halohalooo! Uh sebenernya tadinya ngga ada niatan buat jadiin Jasper selingkuhannya Nanette, tapi aku kasian juga liat Nanette sendirian sedangkan Jeconiah punya Katarina huhuhu. Anw, makasih banget buat support kalian.... Puji Tuhan ini istirahat tadi malem udah baikan wlaupun badan masih agak sakit, huhu kebetulan banget aku serumah sama pasien covid. Reader sekalian harus jaga kesehatan okey? Tetep taat prokes dan stay healthy!

FANTASIA | NOMIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang