chapter nine

1.7K 213 8
                                    

Dari kejauhan, seorang pria muda bersama dengan seorang gadis tengah melihat Sang Permaisuri, atau sebentar lagi akan menjadi mantan permaisuri, bersama dayang-dayangnya berjalan keluar istana dengan barang-barang bawaan yang dibawanya menuju kereta kuda.

"Kau lihat itu, Maggie?" pria muda itu menunjuk ke arah Sang Permaisuri pada gadis yang dipanggilnya Maggie yang tengah berdiri di sebelahnya. "Itulah alasanku tak hanya sekedar ingin menjadi permaisuri, tapi juga Ratu."

"Aku tak tahu kalau kerajaan memiliki aturan seketat itu, Nanette." Maggie menggeleng-geleng kecil sementara pria yang dipanggilnya Nanette hanya tersenyum tipis melihat sahabatnya kini mengerti alasannya mengincar tahta Ratu.

Keluarga Kerajaan Deunia memang memiliki peraturan yang sangat ketat untuk mengatur setiap anggotanya. Menjadi keluarga yang paling berpengaruh di sebuah kerajaan besar tidak lantas membuat para anggotanya memiliki hidup yang sangat bebas melainkan ada aturan-aturan yang siap untuk mengekang mereka. Mulai dari tidak bolehnya pihak luar ikut campur dalam urusan pemerintahan Kerajaan Deunia agar Deunia murni diperintah oleh keluarga de Crownland tak peduli sang pewaris tahta adalah seorang laki-laki ataupun perempuan, hingga setiap pendamping Raja ataupun Ratu diperintahkan untuk mengasingkan diri setelah kematian pasangannya dengan tujuan yang sama untuk memurnikan pemerintahan Kerajaan Deunia.

Menginginkan tahta Ratu itu artinya melanggar peraturan Kerajaan Deunia. Namun dengan demikian bukan berarti Nanette kemudian berputus asa. Bukan Nanette namanya jika ia menyerah sebelum mendapatkan apa yang diinginkan olehnya.

"Suamimu sebentar lagi akan diangkat menjadi Raja, kan?" Maggie yang semula mengarahkan pandangannya pada rombongan Sang Permaisuri kini berbalik menatap wajah Nanette. "Lalu kau juga akan mengucap Sumpah Permaisuri saat suamimu disumpah nanti?"

"Tentu tidak." jawab Nanette sembari menggelengkan kepalanya. "Mendiang Raja memperingatkanku untuk tak melakukan Sumpah Permaisuri jika ingin mendapatkan tahta Ratu."

"Mendiang Raja mengatakannya?" Maggie tampak tak memahami apa maksud dari perkataan Nanette. "Suamimu bisa saja mengajukan gugatan cerai kepadamu jika kau tak melakukannya."

"Benarkah?" sebuah senyuman mencurigakan tersimpulkan pada wajah cantik Nanette. "Coba kau lihat sebelum-sebelumnya. Tak ada satupun dari pemimpin negara kita yang menceraikan pasangan mereka, karena apa? Karena perceraian adalah hal yang tabu dalam keluarga kerajaan. Kecuali pasangan melakukan pengkhianatan terhadap kerajaan, selain keadaan itu setiap pasangan kerajaan dilarang bercerai tak peduli apapun masalah yang dihadapi oleh mereka."

"Kau benar-benar mengetahui setiap rahasia yang disembunyikan keluarga kerajaan dari publik, Nanette." ucap Maggie pada pria muda yang masih setia tersenyum kepadanya.

Nanette mengangguk kecil pada gadis itu dan kemudian berkata "Orang-orang yang kupercayai bukan hanya kau, Maggie. Jadi jangan sekalipun kau berfikir untuk menusukku dari belakang."

Maggie terkejut dengan kata-kata yang keluar dari mulut Nanette. Ia dengan kasar menengguk ludahnya sendiri dan dengan bibirnya yang gemetar ia berkata "Aku rasa kau tak benar-benar serius dengan ucapanmu itu kan, Nanette?"

Nanette hanya mengukirkan sebuah senyuman tipis pada wajahnya sebelum akhirnya berkata "Hanya kau yang tahu maksudku itu, Maggie."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FANTASIA | NOMIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang