chapter twenty six

1.3K 154 3
                                    

"Kau suka?" Nanette tersenyum puas saat Jasper dengan antusiasnya melihat-lihat koleksi seninya.

"Woaah!" Jasper mengangguk-angguk kecil. Ia tampak sangat senang sekali ketika Nanette membawanya ke Galeri Seni pribadi milik Nanette di dalam istana Kerajaan Deunia.

Mereka memang sudah sampai di Kerajaan Deunia sejak pagi tadi. Setelah Jasper bergulat dalam pikirannya sendiri akhirnya ia memutuskan untuk ikut bersama Nanette dan kakak, atau mungkin ibu kandungnya untuk pulang ke Kerajaan Deunia. Tentunya, sesampainya mereka di Kerajaan Deunia, Jasper langsung disambut dengan baik layaknya seorang Pangeran di Kerajaan itu.

"Apa yang kau pikirkan sebenarnya, Nanette?" bisik Jeconiah yang berdiri tepat di samping Nanette. Jeconiah tampak tak nyaman dengan kehadiran Jasper di istana itu.

"Kau cemburu?" Jeconiah menggeleng dengan cepat menanggapi ucapan Nanette meskipun sebenarnya apa yang dikatakan oleh istrinya itu benar.

"Ah ayolah! Kita sudah tujuh tahun menikah dan kau tak bisa membohongiku." ucap Nanette menggoda suaminya itu. Sedangkan Jeconiah hanya menatap Nanette dengan wajahnya yang datar.

"Baiklah, kau benar-benar cemburu ternyata." Nanette membuang muka, lantas ia mengarahkan pandangannya pada remaja yang tengah berlarian sembari mengagumi benda-benda koleksi Sang Ratu. "Aku membawa Jasper kemari untuk menghindari berita miring dari media tentang keluarga kita. Aku tak ingin orang-orang bergunjing di belakang kita hanya karena kita membuang adik dari selirmu yang merupakan mantan pelayan itu. Reputasi yang sudah kubangun bertahun-tahun bisa rusak seketika hanya karena itu."

Di tengah mereka berdua yang sedang berbincang, Jasper menghampiri mereka dengan sebilah pedang yang ditemukan olehnya dan kemudian bertanya kepada Nanette "Bolehkah aku menyimpan ini, Nana?"

"Tentu kau boleh." ucap Nanette seraya tersenyum pada remaja itu. "Itu adalah pedang Excalibur."

"Woaaah," Jasper memandang takjub pada sebilah pedang yang dibawanya itu. "Ini benar-benar Excalibur milik Raja Arthur?"

Nanette hanya tersenyum menanggapi Jasper yang masih terkagum-kagum dengan salah satu koleksinya. Sementara itu di sebelahnya, Jeconiah menatapnya dengan tatapan yang sengit.

"Yang Mulia Ratu," Nanette menoleh saat beberapa orang pria yang tidak dikenal olehnya secara tiba-tiba menerobos masuk ke dalam Galeri Seni pribadi miliknya.

Nanette hanya menatap salah seorang pria itu dengan sorot matanya yang menggambarkan kekesalannya pada pria itu. Nanette sendiri sepertinya tak mengenali pria itu.

"Maaf atas kelancangan saya, Yang Mulia." pria yang ditatap oleh Nanette membungkuk sejenak pada Nanette. Ia kemudian menunjukkan sebuah lencana perak pada Nanette seraya berkata "Saya dari kepolisian ibukota diperintahkan untuk menahan Yang Mulia Ratu atas kepemilikan barang ilegal, yaitu bunga Fantasia dan Unicorn."

Semua orang begitu terkejut mendengar ucapan pria yang tak lain adalah polisi. Mulai dari pelayan-pelayan yang ada di sana, Jasper, bahkan Jeconiah juga terkejut atas penangkapan itu.

"Bunga Fantasia?" Nanette berpura-pura seolah-olah ia tak mengerti ucapan dari
polisi itu.

Sementara polisi itu mulai menjelaskannya pada Nanette. "Dalam hukum Deunia, kepemilikan bunga Fantasia adalah ilegal karena dapat membahayakan sekitar. Duke Wilson Ceolfrith sendiri yang melaporkan Yang Mulia atas tuduhan tersebut."

"Wilson Ceolfrith?" Nanette berusaha untuk tetap terlihat tenang meskipun polisi itu menatapnya dengan mengintimidasi. Bagaimanapun juga ia adalah seorang Ratu di Kerajaan itu.

"Baiklah," Nanette menghela nafasnya panjang. "Kalian bisa membawa saya. Tapi dalam hukum Deunia, kalian baru bisa membawa saya setelah kalian menemukan bukti di tempat kejadian perkara."

FANTASIA | NOMIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang