🌙 OCTO 🌙

74 21 16
                                    

Ningning ngosss ngossan sambil membaringkan tubuhnya di lantai dingin tempat latihan dance. Sementara gadis dihadapannya masih duduk dan meluruskan kedua kakinya.

"Capeek kak, capeeek." Ucap Ningning masih mengatur napasnya. Ferlyn tertawa melihat adik sepupunya itu, ini baru pertamakali Ningning latihan dance dan langsung senior mereka menyuruh untuk berlatih dance dengan gerakan yang sangat rumit. Pelatihnya memang sangat galak.

"Kim Doyoung bener bener galak! Beda dengan Kak Jaehyun yang super baik dalam melatih kita, apalagi kak Jungwoo dia suka bercanda." Ujar Ferlyn menghela napas kasar. Ningning mengangguk. "Setuju, aku takut saat kak Doyoung memarahi kita tadi hanya gara gara salah gerakan tangan. Urat uratnya langsung muncul semua." Ningning bergidik ngeri.

"Kak Jaehyun orangnya seperti apa kak?" Tanya Ningning sementara Ferlyn tersenyum sambil mengambil air minum dingin di lemari es yang disediakan diruangan dance itu.

"Jung Jaehyun, dia sangat sangattt tam..."

PRRIIIIITTTTTTT....

"Istirahat berakhir sekarang sesi dua sebelum pulang." Wajah galak Doyoung menginterupsi seluruh muridnya yang masih beristirahat itu. Ferlyn hanya bisa mendengus kesal dan pasrah sementara Ningning sebisa mungkin segera meminum air sebelum tenaganya dikuras habis untuk dance berikutnya.

________

TINNNNN TINNNNN

Sebuah klakson mobil menghentikan langkah Ferlyn dan Ningning. Sebuah senyuman menyapa mereka, ternyata itu Renjun menjemput membuat mereka bernapas lega karena tidak usah lelah lelah berjalan menuju halte bus.

"Gimana latihannya?" Ujar Renjun dengan tatapan mengejek, sementara Ningning memerosotkan tubuhnya di kursi mobil sambil memejamkan mata. "Capek banget ya?" Ujar Renjun membuat Ferlyn kesal.

"Kalau capek jajain kita es krim dong!" Ujar Ferlyn sambil melotot, Renjun terkekeh kemudian mengangguk. Sekali - kalilah dia menjadi kakak yang baik.

Akhirnya ia menghentikan mobilnya di sebuah restoran khusus es krim.

"Pesen sepuasnya yang kalian suka," ujarnya sambil menutup pintu mobil. Sementara dua bocil yang ia bawa itu tersenyum dan segera masuk ke resto es krim tersebut.

"Njun makasih, tumben lo baik." Ujar Ferlyn sambil tersenyum manis ke arah Renjun sementara pria bermarga Huang itu berdehem sembari menampakkan senyuman gantengnya.

"Iya,, Lo berdua baik baik ya jadi cewek jangan suka...."

"Renjun," seorang gadis cantik tiba - tiba berdiri di hadapan meja mereka membuat Renjun tersentak kaget.

"Njun kamu kemana aja? Aku cariin," ujar gadis cantik itu ia terlihat sangat rupawan dengan rambut hitamnya yang lurus. Renjun membuang muka, sama sekali tidak mau melihat gadis itu.

"Renjun aku," PATSSS

Renjun menepis tangan gadis itu sampai sang gadis mundur ke belakang. Ferlyn dan Ningning saling menatap dengan heran.

"Pergi Lo sialan, gue gak suka ya basa - basi Lo. Gue tau kali lo selingkuh sama Jeno." Ujar Renjun sambil menghabiskan es krim terakhirnya.

"Renjun, PLISS dengerin aku. Kamu salah paham," ujar gadis itu masih memohon sampai Ningning dan Ferlyn iba menatapnya.

"Udah, gue udah capek ya. Mending Lo urus aja kisah cinta Lo sama Jeno Okeee. Bye Karina." Renjun segera pergi sambil menggandeng kedua adiknya itu.

Sementara Karina hanya bisa menatap Renjun dengan lesu.

"Njun, Lo bener bener salah paham." Ucap Karina dengan kesedihan sampai ubun - ubun itu.

Di mobil benar - benar hening, tidak ada suara. Semua masih sedikit kaget dengan apa yang terjadi barusan. "Kak Lo ga papa kan?" Ferlyn menyentuh bahu Renjun dari belakang. Pria bermarga Huang itu masih sibuk menyetir, Renjun mengeluarkan senyumannya.

"Gak papa, gue gak papa kok hehe. Sorry ya kalian jadi nontonin hal kek gitu." Ucap Renjun.

Sampai rumah, ketiganya langsung menuju ruangan masing - masing. Renjun yang masih dengan mode galau on naik ke atas kamar. Sementara Ferlyn dan Ningning menuju kamar mereka di atas.

Keduanya mandi secara bergantian. Ferlyn masih kepikiran soal tadi, ia memang pernah beberapa kali melihat Karina datang kerumah saat hubungan Renjun dan kekasihnya itu masih baik - baik saja. Bahkan ia pernah di beri cokelat oleh gadis cantik itu. Ibunya juga sangat akrab dengan Karina karena dia gadis yang cantik, lembut dan sopan.

"Kak Lyn," Ningning membuyarkan lamunan Ferlyn yang terlalu dalam. Gadis bermarga Huang itu mengalihkan atensinya pada adik sepupunya yang cantik itu. "Iya ning? Kenapa?" Tanyanya dengan nada suara lembut tak seperti biasanya.

"Itu tadi pacarnya kak Renjun ya?" Ujar Ningning membuat Ferlyn terkekeh gemas. "Iya, gue juga pernah lihat beberapa kali dia Dateng kerumah. Dia pernah ngasih gue cokelat dan hubungan dia sama ibu juga akrab gitu. Dia emang cantik banget." Ujar Ferlyn sambil membayangkan wajah cantik Karina tadi.

"Aku bisa gak ya secantik kak Karina? Secara aku bar - bar kayak gini." Ujar Ningning sambil mengangkat kedua kakinya keatas kursi dan mulai login pubg nya. Ferlyn hanya bisa menggeplak bahu gadis Ning tersebut.

Ferlyn memilih merebahkan tubuhnya di atas kasur entah mengapa gara - gara tadi melihat drama kakaknya dan mantan pacar itu galaunya jadi mode on.

"Kira - kira Jisung disana selingkuh gak ya? Bahkan kita pacaran aja enggak. Kak Renjun yang pacaran aja diselingkuhin. Ahhh gue bisa gila, Ji Lo bahkan gak pernah menghubungi gue lagi." Ferlyn semakin overthinking dengan sejuta bayang - bayang dalam pikirannya itu.

GUBRAAAAKKKKKK

Ningning meringis karena jatuh dari tempat duduknya. "Hati - hati Ning, kenapa? Lo menang lagi?" Tanya Ferlyn yang mulai memahami betapa holicnya adik sepupunya itu dengan berjuta game yang ada di ponselnya.

"KAKKK AKU KALAH! DAN YANG NGALAHIN AKU ITU NGESELIN BANGET! DIA BELI SEMUA SKIN DAN ATRIBUT LEBIH MEWAH DARI PADA YANG AKU BELI HUAAAAAAA"

"Gak usah njerit bisa gak! Ini udah maleemmm peang!" Amuk Ferlyn sambil menutup kedua telinganya dengan headphone.

"Gak bisa kak!! GAK BISAAA DIA JAHAT DIA CURANG! DIA NYENGGOL AKU TIBA-TIBA! HUAAAAA" Ningning semakin heboh di tempat duduknya, ia bahkan mengangkat kakinya ke atas tembok dengan penuh emosi dan mulai bertarung lagi di ponselnya itu. Wajahnya sangat serius sampai matanya mau lepas karena melotot.

"Apa semua gamers segila itu? Tapi Renjun juga gila sih kalau udah kalah." Ujar Ferlyn sambil memejamkan mata dan berusaha pergi ke alam mimpi. Kenapa hidupnya harus dipenuhi para gamers gila seperti Renjun dan Ningning? Dia benar - benar tertekan.

"Ji, gue kangen Lo ceritain tentang alam semesta." Gumam Ferlyn lagi.

Lanjut gak??
Btw hari ini gue semangat BANGETT jadi pengen updateee terus 🤣🤣🤣🤣

Pokoknya gue mau boom update hari ini.

Verus Amor || Park Jisung || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang