"Ningniiiing!!! Banguuunnn!! Udah jam setengah tujuh. Sekolah tu masuknya jam 7.30." Ferlyn mengguncang tubuh Ningning. Sungguh, gadis kecil di hadapannya itu sangat ngebo.
"NINGNIIIING! BUSET DAH NI ANAK!"
Ningning menggeliat pelan, ia malah meringis kemudian dengan pelan duduk diatas kasur menatap Ferlyn yang sudah lengkap dengan seragamnya. Gadis galak dihadapannya masih setia menunggunya sambil bersedekah dada.
"Jam berapa kak?" Tanya Ningning dengan kalemnya. Ferlyn semakin berapi - api. "Jam tujuh kuraaang saaayaaaang cepaat nanti kita telat, Lo tau? Satpam sana galaknya kek anjing penjaga. Plus kalau ngomel kayak sirene head." Ferlyn dengan kesalnya menenteng tas kemudian keluar dari kamarnya.
"Mandi cepet, gue tungguin sarapan oke?" Ujar Ferlyn kemudian berlalu meninggalkan gadis itu. Dengan lemas Ningning menuju kamar mandi.
Ternyata sampai di ruang makan seluruh keluarga telah menunggu Ferlyn termasuk orangtua Ningning.
Terlihat mama Ningning tersenyum manis sedari tadi. Ferlyn menyalami, ibunya, ayahnya juga papa dan mama Ningning. Ia mengerutkan kening melihat sedari tadi mama Ningning tersenyum senang.
"Tante kesambet?" Tanya Ferlyn, dihadiahi jitakan oleh Renjun. Gadis itu meringis kesal, ia menatap tajam kearah Renjun.
"Tante seneeeng bangetttt, Ferlyn bener bener bisa bangunin Ningning. Dia biasanya berangkat sekolah jam 9 pagi."
"APAAAA! 9 PAGIIII!" Semuanya melotot kaget dengan serempak. Termasuk papa Ningning yang memang sebenarnya tidak tahu keparahan anak gadisnya itu. Mama Ningning mendengus kesal. "Makannya, papa sih nugas muluk di luar negeri sampe ga tau Ningning bener bener. Ckckck," ujarnya sambil memotong buah di hadapannya.
TAK TAK TAK....
Terdengar suara langkah kaki, ternyata Ningning sudah siap. Ferlyn melotot karena rok yang dipakai Ningning sangat pendek, tidak seharusnya sekolah menggunakan rok sependek itu.
"Heh!! Lo mau ballet? Itu ganti roknya, astagaaa Ningning!" Dengan sigap Ferlyn membawa Ningning lagi ke dalam kamarnya. Dengan telaten ia mencarikan rok di lemarinya, yang pantas dipakai untuk keluar rumah.
Ningning tersenyum senang, ia merasa Ferlyn seperti sosok kakak baginya. Kakak yang sangat memperhatikannya. "Ininih! Pake yang selutut! Enak aja pake di atas paha bawah. Hadeoh! Ntar Lo jadi ayam goreng, umbar - umbar paha." Ujar Ferlyn.
"ANJIR! UDAH JAM 07.15. LO BELUM SARAPAN NIIIING!" Ferlyn heboh sendiri.
Ningning segera menggigit roti dan meminum susunya. Untung saja ayah Ferlyn mau mengantarkan mereka dengan kecepatan diatas rata - rata.
"Pak, mohon dibukakan gerbangnya ya. Ini anak saya mau sekolah." Dengan coolnya ayah ferlyn bilang kepada satpam yang menjaga. Dan benar saja dengan wibawa diatas rata - rata satpam tersebut kicep dan segera membuka pintu lebar - lebar.
"Gilak papa Xu Kai keren bangettt," ujar Ningning sambil meremas paha Ferlyn membuat gadis itu langsung menggeplak bahu Ningning yang terbalut seragam sopan.
"Sakit anjiiirr, kuku Lo panjang panjaaang." Gertak Ferlyn membuat Ningning meringis, gadis itu memilih mengalihkan atensinya pada bangunan dan suasana sekolah barunya itu. Sangat elit dan beda seperti sekolahnya yang di China, sepertinya sekolahan di Korea gelagatnya lebih sopan. Karena Ningning selalu memakai rok super pendek di China dan itu tidak masalah, sementara di Korea roknya wajib selutut dan mengenakan dalaman celana. Sungguh sopan pikirnya.
Sampai di kelas semua mata tertuju pada Ningning, gadis itu gelagapan sembari sesekali meringis menyapa orang yang terus memperhatikannya.
"HALLOOO cantiik, salam kenal kita belum pernah ketemu ya? Kamu anak baru?" Felix si playboy yang sangat terkenal di sekolah itu dengan kurang ajarnya memegang tangan Ningning dan mengajak bersalaman. Ferlyn dengan beraninya menepis tangan pria itu dan melotot sampai Felix takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Verus Amor || Park Jisung || END
FanficNCT FANFICTION || PARK JISUNG "Gue gak peduli mau dikatain selera culun, yang penting gue cinta sama Lo." Ferlyn Park Ji Sung Huang Ferlyn 🌙 Verus Amor 🌙 @RamadaniWna