EPILOG
Dan disinilah gue, berdiri di atas panggung wisuda yang selama ini gue impikan. Meskipun pada awalnya dalam hati gue ragu buat ambil jurusan managemen tapi, akhirnya gue bisa nyelesain semuanya.
Gue seneng, Tuhan hadirkan gue orang - orang yang amat berharga. Bahkan sangat berharga buat gue. Mulai dari Ayah dan Ibu yang sayang sama gue meski mereka sibuknya udah kayak presiden Turki, acara terbang sana sini. Terus Kakak perempuan Gue, yaitu Kak Tzuyu dia bener - bener melindungi gue diem - diem bahkan sesibuk apapun sempat memperhatikan gue sebelum dia tidur. Gue sadar dia sering ngelus kepala gue sambil nangis, sebelum akhirnya dia keluar kamar dan matiin lampu.
Jangan lupain Kak Renjun, meski kita kayak musuh bebuyutan ala Tom and Jerry hidup tapi dia adalah warna bagi hidup gue. Kak Renjun itu sebenarnya pendengar yang baik. Cuma dia orangnya emosian, dan dibalik sifatnya itu dia punya jiwa tulus buat orang - orang yang dia sayangi. Dia juga pekerja keras dan pemikir yang kritis. Kak Renjun, gue sayang sama Lo. Sekarang gue lagi senyum, soalnya Kak Renjun udah balikan lagi sama Kak Karina, bahkan rencananya besok mereka mau nikah. Biasalah Kak Renjun gak suka setengah - setengah orangnya.
Selanjutnya, adik sepupu gue yang paling kiyowok. Akhirnya dia bisa berubah, dia bisa nemuin jati dirinya sendiri. Dia bisa nentuin pilihannya sendiri. Bahkan dia berani beralibi ke orangtuanya dan membuktikan bahwa alibinya itu bisa dipertanggungjawabkan. Gue bangga sama Lo, Ning Yizhou. Seminggu lagi, dia wisuda. Oh iya sampe lupa, air mata gue menetes tiba-tiba. Perlahan gue memegang perut bagian atas gue dimana di situ tersimpan organ namanya ginjal.
Ya Tuhan? Apa gue boleh teriak kalau gue sayang banget sama Engkau Ya Tuhan. Bahkan Engkau hadirkan malaikat kecil kayak Ningning yang berani banget ngasih organ tubuhnya ke gue. Jujur, gue gak bisa berkata apapun. Intinya sampe dimasa depan pun Ningning bakalan jadi orang yang gue prioritaskan dalam hidup gue.
Dan juga, orang yang berdiri di sebelah gue. Rasanya mau nangis, gue udah egois banget selama ini. Gue pikir dia lupa sama gue. Juga, Gue kira dia udah gak mau sama gue nyatanya.
Bahkan sejak kecil, dia itu cinta pertama gue. Bahkan, Gue gak peduli mau dikatain selera culun. Yang penting gue cinta sama Lo, Park Jisung. Makasih udah hadir dalam hidup gue. Lo yang dulunya percil mungil kayak anak kecebong bahkan tinggian gue dari pada lo. Sekarang?
SEKARANG DIA GILA! Bahkan ternyata Jisung yang dulunya krempeng diem - diem nyimpen bisep di badannya. Kak Renjun aja kalah. Aaaaaaa gue bisa gila YA TUHAN.
Dia juga semakin menawan setiap harinya.
Bisa dibilang kayaknya gue bakalan jadi bucin Park Jisung setiap hari. Meski mandang dia aja sebenernya gak kuat. Apalagi dia yang udah ambil first kiss gue, astaga.
Author POV
Setelah selesai acara wisuda yang membahagiakan itu. Satu persatu pengunjung pulang. Berbeda dengan dua orang remaja yang masih duduk di bangunan paling tinggi kampus mereka.
Angin berhembus kencang, membuat surai hitam gadis manis yang sedang berbunga hatinya itu berkibar. Wajahnya menoleh kebelakang ketika ada seseorang yang memeluknya. Ia tersenyum manis.
"Kayaknya, ini bakalan jadi saksi pertama kisah cinta kita deh Fer." Celetuk Jisung sambil membungkukkan badannya menaruh dagu di atas bahu gadis bermarga Huang yang sangat ia cintai itu.
"Maksud lo? Kok bahasa lo jadi cringe gini sih?" Mau seromantis apapun Jisung gadis itu tetap pada pendiriannya yang agak gengsi. Mendengar pernyataan itu Jisung terkekeh. Ia melonggarkan pelukannya membalikkan posisi gadis mungil yang sedari tadi ia peluk erat menghadap ke arahnya.
Tangannya merogoh saku jas wisuda yang masih tertempel di tubuh tingginya. Wajah tampannya tersenyum manis, memperlihatkan sebuah kotak berwarna putih. Sederhana tapi tampak aesthetic dan mahal.
"Mungkin ini terlalu cepat, tapi....."
Cincin berlian yang tampak cantik itu tersemat di jari manis Ferlyn. Gadis itu terdiam membeku membiarkan Jisung menggenggam kedua tangannya sembari menatapnya dengan binar mata bahagia.
"Huang Ferlyn, maukah kamu menikah denganku?"
"Menurutku kalau cuma sekedar pacaran, artinya aku bukan pria yang pemberani."
"Aku mau, kamu sepenuhnya jadi tanggungjawab aku. Aku mau kita rangkai kehidupan indah yang penuh dengan lika liku kebersamaan. Tentunya kebersamaan yang suci karena kita nantinya udah sah."
Tak terbendung lagi, air mata gadis bermarga Huang itu mulai bercucuran. Ia tatap pria yang sedang menekuk lutut dihadapannya dengan wajah penuh harap.
"Lo tau? Ini gila banget sumpah."
"Gue merasa kayak bocil yang dilamar."
"Lo itu cinta pertama gue Jisuuung. Ya masak gue nolak sih."
Kedua mata Jisung melebar, jantungnya berdebar sangat kencang dari yang biasanya. Perlahan ia memposisikan dirinya kembali berdiri. Merengkuh tubuh mungil sang gadis yang barusan ia lamar tersebut. Mungkin ini kali pertamanya Jisung merasa sebahagia ini.
"Aku cinta banget sama Kamu, Huang Ferlyn."
PROK PROK PROK
FIUUTTT FIUUUTTT
"CIEEE CIEEE YANG UDAH DILAMAR." Terdengar suara menggelegar Renjun yang tiba - tiba datang bersama banyak orang.
Dengan cepat Ferlyn melepaskan pelukannya dari Jisung membuat sang pria terkekeh gemas. Apalagi wajah Ferlyn seperti anak kecil yang terpergok berbuat kesalahan.
"Selamat Kak Ferlyn." Ningning memeluk erat tubuh Ferlyn membuat gadis itu kembali mengeluarkan air mata haru.
"Oke berarti besok Ayah dan Ibu libur dulu ngurus perusahaan di luar negerinya. Giliran fokus ngurusin nikahan kamu." Seru Ayah dengan semangat.
"Ayah! Gak boleh keras - keras." Wajah Ferlyn memerah karena sang ayah terlalu blak blakan membahas pernikahan.
"CIEEE CIEEEE!!" Seru semuanya yang ada di tempat itu. Ferlyn mendengus kesal.
"KALIAN SEMUA SAMA - SAMA NGESELINNYA!"
Gadis itu ngambek lagi, ia berlari kecil ke arah Jisung merajuk meminta pembelaan. Dan yang dilakukan Jisung hanyalah tertawa, betapa lucunya sikap gadis yang sebentar lagi akan menjadi Ibu dari anak - anaknya tersebut. Ia harap kehidupannya dengan Ferlyn akan terus merangkai sebuah cerita dimana hikmah terselip dalam setiap episodenya.
TAMAT
Akhirnya Verus Amor tamat juga gaess.
Author menangis 😭
Dari kemarin gak pede buat namatin. Tapi? Masak kita selalu berkepribadian gak pede? Kapan majunya. Jadi! BAGUS GAK BAGUS AUTHOR AKAN TERUS MAJUUU.
WITH LOVEEEEE
ZHONG RARA 🐬💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Verus Amor || Park Jisung || END
Fiksi PenggemarNCT FANFICTION || PARK JISUNG "Gue gak peduli mau dikatain selera culun, yang penting gue cinta sama Lo." Ferlyn Park Ji Sung Huang Ferlyn 🌙 Verus Amor 🌙 @RamadaniWna