🌙 NONUM 🌙

80 19 21
                                    

Matahari telah naik sepenggalan, berkali kali dua orang gadis meringis sambil memperbaiki posisinya. Iya, Ningning dan Ferlyn sedang dihukum karena telat berangkat kesekolah. Ini semua karena Ningning mabar sampai jam 1 malam tadi. Dan keberuntungan tidak berpihak pada mereka. Karena mereka tidak diantar oleh ayah Ferlyn namun berangkat naik bus sendiri, tentu satpam akan sangat tegas dengan mereka. Alhasil mereka dihukum oleh kakak ketua OSIS.

"Kalian tau? Ini udah catatan ketiga saya nemuin kalian terlambat datang kesekolah! Lain kali jangan diulangi!" Tegas Minghao seorang ketua OSIS di sekolah mereka. Ninging dan Ferlyn hanya bisa meringis, secara mereka masih adik kelas. Kelas 7 juga, jadi Ferlyn juga tidak memiliki kekuatan untuk memberontak pada ketua OSIS itu.

"Kak! Gua capek!" Ningning segera menyudahi acara hukumannya dan menarik Ferlyn kemudian berlari.

"HEY! WOYYY!! PELANGGARAN! ANJIR!! CURANG! DASAR ADEK KELAS BIADAP!" Teriak Minghao emosi. Ia tidak habis pikir dua orang gadis kecil mampu melakukan hal senekat itu.

"Hmm Huang Ferlyn dan Ning Yizhou. Menarik juga," ujar Minghao sambil menyeringai.

Mereka sudah sampai kantin dengan keadaan berkeringat dan ngosss ngosan. Pantas saja! Sejak jam 7.30 tadi sampai jam 09.00 mereka benar-benar berdiri dibawah terik matahari. Benar - benar penyiksaan hal seperti ini. Jika ayah Ferlyn tau pasti dia sangat tidak terima. Juga orang sekolah Ferlyn tidak akan mampu berkutik jika sudah berhadapan dengan ayah Ferlyn. Hanya saja, gadis itu bukan tukang adu domba.

"Hahhh niing makasih, lihat nih kulit gue udah mau belang!" Keluh Ferlyn sambil membuka pouchnya mengeluarkan suncreen untuk dia apply lagi.

"Kak Ferlyn mau pesan apa?" Tanya Ningning sambil bangkit dari kursi kantin kepalanya menyapu segala penjuru arah.

"Es jeruk ya, gue lagi pengen banget makan ramen. Pesenin oke," ucap Ferlyn masih sibuk dengan urusan sunscreen nya. Ningning mengangguk kemudian berjalan menuju stand ramen.

Namun langkahnya terhenti ketika sekerumunan lelaki menghadangnya. "Ning Yizhou!" Seringaian seorang pria tinggi yang terlihat seperti anggota geng mereka menatap tajam ke arah Ningning. Gadis itu mundur satu langkah.

"Berani - beraninya Lo kabur dari jam hukuman tadi." Ujarnya sambil maju lagi membuat gadis bermata besar seperti boneka itu mundur satu langkah lagi.

Ferlyn yang mengetahui itu melotot kaget dan langsung berdiri dari kursi kantinnya. Ia sedikit ragu karena yang menghadang Ningning adalah Xu Minghao dan kawan kawannya. Mereka lebih bar bar dari pada geng Felix.

Ningning sedang mengumpulkan keberaniannya. Ia menegakkan tubuhnya ketika Minghao semakin menghimpit tubuhnya. Di seberang sana Ferlyn juga mengepalkan tangan sambil merapalkan doa karena Minghao itu ketua OSIS yang sangat menyebalkan ia memang keren namun kenyataannya bengis.

DUAKHHHH!!

"AARGHHHHHH SIALAAAAN"

Ningning langsung berlari tak tentu arah setelah menendang aset milik Minghao dengan sangat keras apalagi sneakers yang dipakai sangat keras dan memiliki sedikit hak tinggi.

Ferlyn yang melihat itu menahan ngakak, ia diam diam segera memesan makanan dan minuman kemudian mencari keberadaan adik sepupunya.

Gadis bermarga Huang itu terus berjalan sampai di taman ujung sekolah ia tersenyum melihat Ningning yang sedang duduk di kursi sambil memainkan game di ponselnya. "Nih makan sama minum dulu." Ucap Ferlyn menempelkan minuman ke dahi Ningning.

"Makasih kak Lyn." Ucap Ningning sembari menampakkan senyuman manisnya.

Ferlyn mengangguk kemudian mereka terdiam menikmati makanannya.

"Lo keren Ning! Bener - bener keren tadi." Ujar Ferlyn mengacungkan jempol sementara Ningning tersenyum simpul dengan hati yang bangga. Ini masih sisi bar bar kecil yang ia tampakkan belum seluruhnya. Ia harus terus menahan banyak hal hal di sekolah ini. Ia selalu ingat nasehat Ferlyn saat awal awal ia masuk ke sekolah ini.

___________

"Okeee dengerin baik - baik! Gue bakal ngejelasin semua yang bakal terjadi di sekolah ini oke." Wajah Ferlyn lebih serius kali ini membuat Ningning meletakkan ponselnya sejenak.

"Pertama, di sekolah kita sultannya itu Zhong Chenle. Kalau kita deket sama dia dipastiin kita gak bakal dapet masalah sama siapapun."

"Kedua, jangan deketin cowok sembarangan kalau lo kelihatan Deket sama sosok cowok pasti lo bakal dicurigain yang enggak enggak. Lo juga bakal dikatain CABE CABEAN!"

"Ketiga, ketua OSIS kita sebenernya geng preman. Dia kelihatan berwibawa didepan guru sama kepsek tapi kelakuannya bar bar diluar batas pikiran, sering clubbing, balap motor gak jelas, main cewek dan lain lain. Lo harus hati hati sama XU MINGHAO! Tapi kalau bisa jangan takut sama dia, mari kita hadapi bersama kalau dia bikin ulah ke kita. Semoga enggak sih hahahaha."

"Keempat, Felix and the geng playboy kelas kakap dia selalu ngelirik cewek cantik dan ngejatuhin yang culun - culun."

"Terakhir, gak usah adu domba ke guru, mereka gak akan pernah peduli nasib kita okee."

Ningning masih ingat semua pesan itu. Namun ia sadar, bahwa dirinya barusan berurusan dengan Minghao yang berbahaya. Akankah dirinya selamat? Ningning hanya bisa menghela napas, sebenarnya ia santai saja namun ia tidak suka jika dirinya memiliki masalah hidup dengan orang lain.

Masalahnya dengan orangtuanya sudah cukup membuatnya pusing. Dia memang mengalihkan dengan menjadikan dirinya seorang penggila game. Menurutnya itu obat termanjur untuk melupakan bahwa dirinya selalu dituntut untuk menjadi sempurna.

Ningning harus kuat, ia juga sekarang hidup dengan sosok kuat seperti Ferlyn. Menurutnya Ferlyn itu panutan, gadis itu bahkan tidak pernah mengeluh pada orangtuanya.

"Lo tenang aja oke, kalau Minghao kurang ajar lagi. Kita bisa hadapi bareng - bareng." Ujar Ferlyn sambil mengelus surai rambut adik sepupunya itu.

Ningning tiba - tiba merasakan kesedihan di hatinya.

"Kak Ferlyn maafin Ningning ya, ini semua gara - gara Ningning. Harusnya tadi malem Ningning gak Mabar sampe jam 1, jadinya Ningning susah bangun." Ujar Ningning sambil menunduk. Matanya bahkan berkaca - kaca, Ferlyn tertegun melihat sikap Ningning yang menurutnya semakin lunak itu. Bahkan kata mama Ningning, gadis China itu tidak pernah mengucapkan kata maaf.

Ferlyn menggeleng. "Gak Ning, ini bukan salah Lo. Jangan merasa bersalah ya, kitakan saudara jadi sedih susah ditanggung bareng." Lembut sekali cara Ferlyn melantunkan ucapannya itu.

Ningning memeluk erat kakak sepupunya itu. "Ningning gak mau balik ke China, gak mau pisah sama Kak Ferlyn juga." Ujarnya bersungguh - sungguh. Membuat Ferlyn terkekeh.

"HISHHH gak boleh gitu, mama dan papa lo sayang banget sama Lo okee. Semangat buat semakin baik, ntar sore kita latihan dance lho. Tapi kabar baiknya nanti yang dateng Kak Jaehyun horeee." Ferlyn mencoba menghibur gadis dihadapannya itu.

Ningning mengusap air matanya yang ternyata keluar, ia tersenyum lebar. Sebenarnya ia belum tahu Jaehyun seperti apa, Ferlyn selalu menceritakan ke Ningning betapa kerennya Jaehyun. Tidak seperti Doyoung yang galak kelas Neptunus.

VERUS AMOR

YANG KANGEN JISUNG ANGKAT KAKI 😭

Lanjut gak??
Gila, gue update tiga kali dalam sore ini guys. Gue terharu hiks.

Verus Amor || Park Jisung || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang