Bonchap 🔞 (When Ferlyn Pregnant)

176 12 4
                                    

Gak hotteu kok, soalnya kan mereka terlalu menggemaskan untuk adegan yang terlalu pulgar!
Part ini panjang 😄 3000 word
Jadi bacanya nyicil aja wkwkwk

Malam hari dengan suasana yang sejuk, angin sepoi menerpa surai hitam nan panjang milik gadis bernama Huang Ferlyn. Ia menatap pemandangan kota dari balkon kamar rumahnya. Sesekali tersenyum melihat indahnya gemerlap lampu - lampu bangunan yang tinggi menjulang serta lampu yang memanjang di jalanan yang lurus dan berkelok.

"Lagi ngapain sayang?" Suara berat Jisung terdengar dari belakang bersamaan dengan lengan kekarnya yang sempurna melingkar di pinggang ramping Ferlyn.

Ferlyn terdiam, ia tidak menjawab pertanyaan sang suami. Wajahnya menampakkan senyuman indah, pandangannya masih fokus pada pemandangan kota. Ia memejamkan mata kala tangan Jisung mengelus sayang punggung tangannya.

Napas Jisung semakin memburu, membuat wanita itu menengok ke belakang. "Kamu sakit? Kok napasnya panas?" Pertanyaan polos Ferlyn membuat Jisung menggeleng.

Dengan mudah Jisung membalikkan tubuh Ferlyn hingga berhadapan dengannya. Tatapannya penuh permohonan membuat gadis yang telah resmi menjadi nona Park itu mengernyitkan dahi karena bingung.

"Kamu kenapa sih?" Sumpah demi apapun sekarang otak Ferlyn sedang kosong. Ia bingung dengan ekspresi dan tingkah suaminya yang sangat menggemaskan ini.

Pria bermarga Park itu menggeleng, ia melonggarkan pelukannya. Kemudian menarik napas panjang.

"Aku ngantuk, kamu gak mau tidur?" Tanyanya namun dengan nada yang sedikit berbeda, ada perasaan kecewa dalam nada bicaranya.

Tak kunjung mendapat kepastian dari Ferlyn, pria itu beranjak meninggalkan istrinya dengan langkah gontai.

Melihat gelagat tidak beres dari suaminya, Ferlyn menghela napas panjang kemudian segera menyusul Jisung masuk kedalam kamar.

"Kamu kenapa sih," tanya Ferlyn sembari berbaring di sebelah Jisung yang sudah memejamkan mata. Pria itu tampak frustasi.

Dengan penuh kesabaran Jisung membuka matanya, ia menggeleng pelan. Kesal dengan jawaban pria itu Ferlyn dengan santainya naik ke atas badan Jisung membuat pria itu melebarkan mata.

"Kamu kenapa? Cepet jujur!" Paksa Ferlyn sembari menangkup kedua pipi pria itu. Sekuat tenaga Jisung menahan segala yang ada di pikirannya sekarang.

Tak kunjung mendapatkan jawaban, Ferlyn menggelitiki perut pria itu.

"Ahhh ampunn sayaaang! Ampuuun!" Jisung berteriak sembari menggeliat karena Ferlyn terus menggelitiknya tanpa ampun. Kedua tangan kekar Jisung menahan tangan Ferlyn, dengan mudahnya ia mengganti posisi menindih gadis itu.

Keduanya saling memandang, hingga Ferlyn tertawa melihat ekspresi Jisung yang aneh tapi menggemaskan. Kedua tangan mungilnya menangkup pipi suami tercintanya.

Ferlyn menarik kepala Jisung hingga kedua benda tak bertulang itu bertemu, ia bahkan memulai lumatan lembut itu tanpa adanya unsur napsu. Hanya sebagai ungkapan rasa sayangnya pada Jisung.

Senyuman Jisung mengembang, merasakan bibir mungil Ferlyn yang bergerak melumat bibir tipisnya. Pria itu juga memejamkan mata, membalas setiap pergerakan yang istrinya lakukan.

"Eunggghhh... Jisunghh," lenguhan itu terdengar ketika tangan Jisung meremas area sensitif di dadanya.

Ciuman keduanya terlepas, bisa dilihat bahwa Jisung sudah di selimuti oleh napsu yang berkilat. Melihat itu Ferlyn tertawa.

Verus Amor || Park Jisung || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang