Gak pernah bosen ngingetin buat vote
Tinggal pencet ⭐ di pojok kiri bawah.
Lanjut, happy reading
_______________________________________
"Anu...kak...hiks..maaf..aku..cu..hiks...cuma..hiks..hiks," ucap Anisa sesegukan
"Lo ngomong apaan sih njir?," kesal Risa
"Aku..cuma...mau..hiks..memin..ta......maaf..sama..hiks..kak..Zico,"
"Dir, lo tahu gak sih kenapa bocah ini cengeng?," tanya Risa
"Gak, mungkin dari sononya," jawab Dira
Dira dan Renna duduk di sofa empuk dalam gudang di belakang sekolah itu. Sedangkan Risa, dia berdiri untuk melakukan aksinya.
"Lo ambil Andre dari Dira, lo juga mau embat kakaknya Renna, dan sekarang lo mau rebut cowok gue. Nis, lo kayak gini mirip jal*ng tahu gak?!," bentak Risa
"Udah beneran kan Ris? Dia itu tipikal cewek gak tahu diri," sahut Renna
"Apa maksudmu? Aku gak pernah lakuin itu termasuk Andre! Dia milikku dari awal!," teriak gadis itu.
"Haah, bener kata lo Ren. Dia gak tahu diri," ucap Dira
Suara gunting yang memotong rambut, tangisan dari sang gadis, dan luapan emosi dari pelaku.
"Lo kira lo itu queen? HAH?!," bentak Risa sambil menjambak rambut Anisa tak peduli rasa sakit yang gadis itu rasakan.
"Hiks...kenapa sih kak...hiks...kenapa kalian..hiks..jahat sama..hiks..aku?," tanya Anisa sambil menahan rasa sakitnya
"Pffftt-Hahahaha," mereka bertiga tertawa kencang bersamaan
"Dahlah, cabut kuy," ajak Renna
Mereka bertiga pergi bersama, meninggalkan gadis yang tengah menangis meratapi nasib itu.
Tepat setelah Renna dan temannya pergi, datanglah para pahlawan kesiangan untuk menolong gadis paling lemah itu.
"Nis, siapa yang nglakuin ini?,"
"Hiks..kak..Henna...dan..temannya..," jawabnya sesegukan
Seketika mereka semua emosi, termasuk memikirkan cara untuk membuat Renna menyesal, menderita, hingga berlutut meminta maaf.
"Cup, cup, kita akan buat dia berlutut meminta maaf," ucap
"Jangan...hiks..gak..perlu,"
"Gak papa, dia gak bakal gangguin kamu selanjutnya,"
"Panggilan kepada Erenna Queenzy Antara kelas XI mipa 2, Risa Fitriana kelas XI mipa 3, Dira Anggara kelas XI ips 2, Anisa Dewi Arita kelas X mipa 2 untuk ke ruang BK sekarang juga,"
Tok, tok, tok
"permisi pak,"
Renna, Risa, Dira segera masuk ke ruang BK. Disana sudah ada tiga lelaki yang melaporkan kasus ini dan Anisa yang menangis dalam dekapan salah satunya
"Renna, Risa, dan Dira. Apa benar kalian membully Anisa digudang belakang?," tanya pak Jojo, guru BK.
"Itu cuma saya pak. Renna dan Dira tidak melakukan apapun dan hanya menonton saja," jawab Risa jujur
"Apa benar Anisa?," tanya pak Jojo mengalihkan atensinya ke Anisa
"I-iya pak,"
Pak Jojo menghela nafas, menatap satu persatu siswa didepannya itu dengan tatapan lelah.
"Renna, selama ini kamu tidak pernah melakukan hal buruk hingga dipanggil ke BK. Lalu kenapa sekarang bisa sampai seperti ini? Dan kenapa kamu tidak melaporkan kasus ini?,"
"Gak ada untungnya buat saya,"
Huft, "Kalian bertiga bapak hukum berdiri dilapangan. Dan kamu Risa, bapak skor kamu 3 hari," pak Jojo akhirnya memberikan keputusan yang terbaik. Alasan Anisa ikut dihukum adalah karena ia menjadi awal mula konflik.
Setelah sekitar 90 menit berdiri di lapangan, akhirnya bel istirahat berbunyi. Renna dan Dira langsung pergi ke kantin, sedangkan Anisa langsung mendapatkan kasih sayang dari yah, kalian tahu lah.
Dira, Renna, dan bawahannya duduk semeja dengan bakso dan es teh didepan mereka. Bersama sama membaca do'a, lalu melahap makanan mereka.
"Aduh, bos Renna tadi kok nggak ajak Ani main. Padahal kan nanti Ani bisa ketemu sama pak Jojo, dapat pandangan yang berbeda juga," ucap Ani dengan cemberut.
Mereka semua menatap Ani dengan tidak percaya, bagaimana tidak, ada juga ya orang yang pengen dimarahi sama guru BK. Itu agak bisa di tolerir, kecuali jika sama guru killer.
"An, jangan ngadi ngadi lu. Kalo lo sampek kenapa napa kita juga yang bakalan kena omel dari kakak lo," ucap Vera
"Bener tuh An. Dah, duduk diam aja sambil main pou," sambung Erena
"Hmph!," Ani cemberut mendengar perkataan dari temannya itu. Mereka kira Ani masih anak kecil apa?
"Aduh duh, si ulat bulu dateng. Bikin orang gatel," sindir Dea
"Gatel mah digaruk. Bukan malah godain laki orang," ucap Erena menambahi.
Mereka tertawa bersama sama tanpa memperdulikan, atau malah menikmati orang yang tersindir itu. Dan, Renna bisa melihat jelas tangan mereka semua tak terkecuali Anisa yang terkepal kuat.
Renna membuat mereka melihat senyumannya itu dan berbicara tanpa suara yang bisa dibaca jelas oleh mereka.
"Sekumpulan sampah,"
Melihat reaksi mereka yang emosi berlebih justru membuat Renna senang tak terpungkiri. Lumayan seru juga jadi antagonis yang berkuasa.
_______________
Gimana nih sama chapter kali ini? Jujur agak kurang puas sih, tapi gak ada ide lain.See you tomorrow

KAMU SEDANG MEMBACA
Tokoh Utama [HIATUS]
Novela JuvenilTokoh figuran dari novel "my little princess" memiliki harta dan kekuasaan melebihi protagonis dan antagonis. Anak kedua dari pasangan CEO dan hakim itu adalah tipe mudah dihasut. Dia dengan mudah mengiyakan permintaan orang lain. "Gue minta uang do...