Selamat malam
Seperti biasa sebelum baca jangan lupa vote><
HAPPY READING
________________________"Renna kok bisa amnesia?," tanya Ani, anak buah Renna, anggota Angel.
"Ya bos mana inget, Ani-ku sayang," sahut Erena, juga anggota Angel
"Kenapa?," tanya Ani polos
"Karena dia amnesia! Dia aja kagak inget namanya yang udah ia dapat dari lahir!," geram Vera. Gadis ini adalah satu satunya anak buah Renna yang sedikit berani kepada bosnya itu.
Renna berada di markas Angel. Markas ini tak kalah bagus dari rumah pada umumnya. Yang membedakan hanyalah luasnya yang lebih kecil karena hanya berisi 2 kamar, 1 ruang utama, 1 ruang khusus, dapur, dan satu kamar mandi.
Dikarenakan anggotanya yang kaya bak sultan, mereka mampu membeli dan mendekor ruma-markas itu hingga terasa nyaman.
"Oh ya bos, katanya kemarin ada hama," ucap Dea mengganti topik.
"Harus kita apain bos?," tanya Erena
"Bully aja! Buat dia tahu diri," sahut Risa
"Gak perlu. Besok juga pasti pawangnya nyari gue," ucap Renna yang membuat mereka heran.
"Kenapa? Lo ngapain lagi?," tanya Dira
"Kagak ngapa ngapain, cuma buat dia kehilangan pekerjaannya," jawab Renna santai
Dan benar, keesokan harinya Andre langsung mendatangi Henna di kelasnya.
Braak!
Plak...
"Gue udah bilang jangan ganggu cewek gue! Berlutut dan minta maaf sekarang didepan Anisa!," bentak Andre penuh emosi.
"Duh, kasar banget sih jadi cowok," Renna meringis merasakan panas di pipinya yang merah itu.
"Gue berlutut dan minta maaf? Ogah. Ngapain gue harus nurutin perintah lo?," ucapnya santai seolah Andre bukanlah siapa.
"Erenna Queenzy Antara! Jika lo gak mau meminta maaf, maka--,"
"Maka apa? Lo gak bisa ngeluarin gue dari sekolah, juga lo gak bisa buat gue diskors. Karena apa? Gue lebih salah,"
Renna mulai tertawa pelan, sungguh, pembuatan novel "my little princess" terlalu ringan. Bukan masalah konfliknya, tapi kepribadian dari protagonis dan antagonis terlalu menyedihkan. Mereka kalah dari tokoh figuran baik dari harta atau otak.
Plak...
Sekali lagi Renna mendapatkan tamparan dari lelaki yang katanya cool itu. Dan kali ini sudah keterlaluan.
Bugh..
Braak!
Renna menendang perut lelaki itu hingga ia terjatuh dan menabrak meja dibelakangnya. Keadaanya tidak parah karena Renna tidak menendang sekuat tenaga.
Renna menarik kerah lelaki itu dan menatapnya tajam. "Lo laki pa bukan? Jangan main tangan kalau sama cewek! Kalah mah bilang kalah! Rendahan!," makinya tak segan segan.
Renna meninggalkan lelaki itu tanpa memperdulikan harga dirinya yang terinjak-injak. Untuk sekarang cukup segini, karena seingatnya ia mempunyai geng bernama Rafloza. Dan pasti, ia akan dikeluarkan karena kalah dari cewek lemah.
.
"Risa yang cantik, traktir dong. Setelah sekian lama loh," ucap Erena dengan nada di lembut lembutkan.
"Nih," tanpa berlama lama, Risa langsung meletakkan 5 lembar uang merah diatas meja.
"Samain semua," sambungnya.
"Yes asik," Erena langsung menarik Dea untuk memesan makanan.
"Ren, ada dua ulet bulu noh. Lagi gatel sama kakak lo," ucap Risa
"Biarin bentar, gue mau lihat reaksi kakak," jawab Renna santai.
"Kak, ini uang buat ganti celana kakak yang ketumpahan kuah bakso aku kemarin," ucap Anisa sedikit gugup, berusaha membuat dirinya seolah gadis lemah.
"Gak perlu. Gue gak semiskin itu. Sumbangin aja ke yang lain," dengan dingin dan cuek, bahkan tidak melihat gadis disebelahnya itu, Zico menjawabnya. Dia tahu akal siasat dari gadis sepertinya.
Sangat rendahan, pikirnya
"Ta..tapi kak..ak..aku gak..bi..bisa..tenang," sahut gadis itu gugup dengan mata berkaca-kaca.
"Gue bilang gak perlu," tekan Zico penuh aura suram.
"Hiks...hiks," gadis "lemah lembut" itu mulai menangis, membuat sekelilingnya memandangnya berbeda-beda.
Dan datanglah, para pendukung protagonis wanita ini. Sekelompok lelaki berisikan 3 orang yang setia mendukung sang protagonis.
Mereka jarang, atau malah hampir tidak terlihat karena sudah lulus dari SMA, yang artinya alumni. Kebetulan saja mereka datang karena mengambil something.
"Jangan kasar sama cewek!," bentak salah satunya
Yang pertama bernama Arios Aerlangga, ketua dari geng motor yang cukup terkenal di wilayah X.
"Anisa, lo gak papa,"
Selanjutnya Mahesa Adiswara, cowok yang sangat suka, bahkan sampai tahap rela berkorban kepada protagonis.
Yang ketiga, dengan tampilan cool-nya adalah Candra Herios. Cowok yang selalu menghilangkan hambatan, musuh, hater, dari sang protagonis, dibelakangnya. Atau sebut juga "pahlawan dibalik layar".
Mereka adalah tokoh pendukung protagonis yang memiliki semuanya melebihi protagonis pria. Yah, kalau dibandingkan, protagonis pria hanyalah baja diantara emas.
Prok, prok, prok
Renna bertepuk tangan begitu melihat aksi para pendukung. Lucu sekali melihat keposesifan mereka. Hahaha
"Kak, lo gak ngrasa mual gitu disini?," ucap Renna yang dibalas oleh raut bertanya oleh Zico.
"Banyak sampah soalnya," jawabnya.
Teman teman Zico, dan geng Henna tertawa terbahak bahak. Zico hanya tertawa kecil, dan Renna, dia..
Menatap remeh para pria didepannya.
"Kenapa? Mau main tangan sama cewek?," ucap Renna memanas manasi gendang telinga mereka.
---------------------------
Jangan bosen ya sama ceritanya, aku usahain biar tetep lurusBye bye

KAMU SEDANG MEMBACA
Tokoh Utama [HIATUS]
Fiksi RemajaTokoh figuran dari novel "my little princess" memiliki harta dan kekuasaan melebihi protagonis dan antagonis. Anak kedua dari pasangan CEO dan hakim itu adalah tipe mudah dihasut. Dia dengan mudah mengiyakan permintaan orang lain. "Gue minta uang do...