Chapter 17

3K 341 7
                                    

Lambe.Turah.SMA.Garuda✅

Berita menghebohkan terbaru dan nyata.
Hai kalian, masih ingat gak tentang yang kemarin dapat tuduhan jual tubuh? Iya, Anisa kelas 10 ipa 2. Hari ini ternyata dia berbuat ulah lagi. Buat teman temannya yang gak tahu Anisa dimana saat Lafzka ngadain konser, ternyata dia lagi nyusun rencana jahat.

Anisa Dewi Arita, menculik dan melukai kakak kelasnya, Erenna Queenzy Antara kelas 11 mipa 2.

Jika saja tidak ada yang menyadari hilangnya Erenna, maka bisa saja ia sudah tinggal nama.

Anisa saat ini tengah berurusan dengan polisi dan kabarnya akan mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan apa gue lupa.

100.866 komentar 10.596

Seriusan? Gila gila. Udah gak waras tuh Anisa.

Namanya juga iri. Sebelumnya dia selalu di bully kak Renna, apa jangan jangan itu juga drama dia?

Gak deh kayaknya yang itu. Eh, tapi bisa aja sih.

Trus jangan jangan berita kemarin itu benar? Soalnya gak ada indikasi itu foto palsu.

Wkwkwk, tercemar sudah reputasi gadis paling lembut di SMA. Eh, masih gadis pa nggak tuh?

Hilang mahkota, hilang reputasi, hilang kepercayaan.

Dan 10.000 lainnya

"Benar benar bukan saya pak! Saat itu saya sedang melewati gudang tersebut dan mendengar suara aneh. Baru saya masuk dan berniat membantu kak Renna. Tapi...kalian datang saat aku memegang pisau yang tertancap di tubuh kak Renna. Hiks...sungguh...hiks..bukan aku," ucap Anisa memberikan pembelaan.

"Justru saya! Justru sayalah yang harus dalat ganti rugi! Tubuh saya penuh luka karena ulahnya!! (Xavier)," tambahnya.

"Alasan lo konyol banget Nis. Gak bisa ngasih alasan lain? Udah jelas bahwa gudang itu dekat hutan. Ngapain lo kesana saat jam sekolah?," ucap Risa memojokkan Anisa.

"Ak..aku...,"

"Sudah sudah! Anisa, kamu tetap ikut bapak untuk mengurusi masalah ini! Kamu juga Xavier! Lalu Dira ikut buat kasih bukti! Yang lain silahkan kembali atau jenguk Renna di rumah sakit,"

Mereka semua pergi ke rumah sakit menuruti perkataan bapak Herman.

"Ukh!,"

"Apa yang sakit?," tanya seseorang dengan nada khawatir.

Pandangan Renna buram, ia mencoba untuk fokus. Perlahan ia dapat melihat jelas wajah seseorang yang sangat tidak asing. Dion

"Sshhh," Renna meringis merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Terutama bagian lengan dan perut.

"Jangan banyak gerak," ucap Dion dengan nada dingin namun terkesan perduli.

"Sebelumnya thanks. Dan, lo gak usah khawatir. Gue akan balas jasa lo,"

"Gak perlu," jawab Dion.

"Okey,"

Hening. Baik Dion dan Renna tidak berbicara lagi. Dion sih emang wajar, tapi Renna..dia..malas ngobrol ama orang yang pelit kata.

BRAAK!

"RENNA!!!!," teriak Risa begitu melihat temannya sudah sadar.

Risa langsung memeluk sahabatnya itu. Setelah dirasa cukup, ia melepaskan pelukannya. Wajahnya berubah menjadi serius, pertanda introgasi akan dimulai.

"Yang nglakuin ini Anisa kan? Maksud gue dia gak cuma sekedar lewat kan?," tanya Risa.

"Lewat? Lo mau percaya alasan konyol itu?," bukannya menjawab, Renna malah melemparkan pertanyaan pada Risa.

"Ya gak gitu anjir! Gue cuma mastiin,"

"Lalu lo tahu alasannya gak?," giliran Vera bertanya.

"Lupa,"

Hening lagi.

.

Sudah 3 hari sejak kejadian itu. Renna sudah sembuh dan mulai masuk sekolah. Sedangkan Anisa, ia dikeluarkan dari sekolah dan menebus perbuatannya.

Berita yang hot itu sudah mulai padam berganti dengan berita berita sepele tapi populer. 'Baso Aci mbak Ada'.

Di sekolah, Renna menjadi lebih populer. Banyak siswa yang menyapa, memberikan selamat atas kesembuhan, dan memberikan hadiah. Bahkan meja laci milih Renna penuh dengan coklat.

Lalu ditambah lagi, kelas 10 ips 3 kedatangan siswi baru yang katanya itu teman masa kecil Dion. Huft, hilang satu muncul yang lain. Mana sama sama lagi,..

"Apaan?,"

"Menyusahkan,"

"Hahahaha,"

Renna tidak tahu siapa lagi tokoh ini. Dalam novel yang ia baca hanya menjelaskan hal hal umum, tidak ada detail. Satu hal yang pasti, siswi baru ini bukanlah tokoh besar namun bisa saja merepotkan jika meremehkannya. Berkat novel 'my twins', Renna setidaknya bisa bersiap siap untuk mengatasi semua yang akan terjadi.

"Jadi siswi baru itu temen masa kecil lo bos?," tanya Fio pada Dion.

Dion hanya mengangguk kecil sebagai jawaban. Otaknya berpikir hal lain. Mengapa dia kesini? Menyebalkan.

1 fakta lagi buat nih cewek adalah, dia suka ama Dion. Bukan suka, tapi lebih ke obsesi. So, kamu pasti tahu seberapa merepotkan ia nantinya buat para tokoh dan saya sebagai pembuatnya. Bingung bagaimana cara melenyapkannya.

Bel istirahat berbunyi, Renna dan anteknya pergi ke kantin dan memilih bangku pojok. Sedangkan Lafzka yang baru datang juga join Angel. Yang sayangnya adalah, tak berselang lama murid baru itu datang dan minta join.

"Kak, boleh gabung?," tanyanya dengan senyum manisnya sambil duduk. Hei! Dia belum diperbolehkan loh.

"Apa kita udah nyetujui permintaan lo?," tanya Dira dengan tajam. Sedangkan cewek baru itu hanya menampilkan senyum canggung dan menganggap Dira hanya bercanda.

"Lo gak denger omongan gue?," tanya Dira sekali lagi dengan lebih tajam dan dingin dari sebelumnya.

"Maaf kak, tapikan ini bukan punya kakak. Kenapa aku harus meminta izin sama kakak?," ucap gadis itu tak tahu malu.

"Trus lo ngomong apa sebelumnya? Lo gak tahu tata krama? Atau lo gak tahu malu? Iyakah?,"

Lagi dan lagi, gadis itu hanya menampilkan satu senyuman tanpa berniat menjawab atau mengiyakan dalam hati omongan Dira. Ia bahkan langsung memakan baksonya.

Tak!

"Lo gak punya mulut? Bisu ya?! Orang tanya dijawab! Dia gak perlu senyum gak bergunamu itu!," ucap Renna penuh emosi. Sabar, sabar, jangan lepaskan semuanya.

"Maaf kak, saya kira kakak sedang berbicara dengan setan," ucap gadis itu dengan memasang senyum mengejek.

Renna menampilkan senyumannya, "berarti lo itu setan," ucapnya dengan lancarnya.

Brak!

"HAHAHAHAHA," satu kantin langsung  tertawa mendengar ucapan Renna.

Cewek itu langsung diam menahan malu, sungguh, niatnya untuk membuat kakak kelasnya itu malu tapi kenapa malah begini?

Sementara Renna, ia tak henti hentinya menatap gadis bername-tag Sasa Salsabila itu. Ia sedang berpikir tentang apa yang akan terjadi ke depannya. Mengingat bagaimana gadis itu menanggapi ucapan Dira bahkan sengaja membuat lubang besar walau pada akhirnya dia sendiri yang jatuh ke lubang itu. Tapi Renna yakin, cewek ini akan lebih buruk soal drama dan bisa saja juga lebih menyusahkan daripada Daritsa dan Anisa.

Tokoh Utama [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang