16

249 66 3
                                    

Kamu beberapa kali melihat kearah kepribadian anak kecil Wonwoo yang saat ini tengah makan dengan ekspresi kesal..

"Wonu"

"Apa!"

Kamu sedikit kaget saat Wonu menjawab panggilan dengan nada ketus, begitu pula dengan Wonu yang juga sama terkejutnya atas jawabannya sendiri dan langsung menundukkan kepalanya..

"Maaf, kakak cantik" cicitnya sambil menunduk..

"Ada apa? Keliatannya Wonu sedang kesal. Mau cerita padaku kenapa Wonu kesal pagi ini?"

"Wonu kesal sama kak Akex karena dia udah ngerusak lukisan berharganya Wonu! Ugh! Wonu benar-benar kesal dengan kak Alex!"

"Apa dia merobeknya?"

"Bukan.. dia mencoret lukisan keluarga yang Wonu buat–ah tidak, bukan mencoret tapi menambahkan tulisan kata pem–!"

Wonu meringis saat mulutnya hampir saja langsung saja Wonu menatap horor dirimu sambil menutup mulutnya..

"Hm? Alex menuliskan apa?"

"Ah tidak.. bu-bukan apa-apa, kak cantik. Ugh! Perut Wonu sakit, wonu ke kamar mandi dulu"

Wonu langsung pergi setelah memasukan ponsel pada saku celananya dari atas meja makan menuju ke arah kamar mandi yang ada di kamar Wonwoo membuatmu menatap kepergiannya dengan tatapan bingung...

Sementara di kamar mandi...

Wonu tengah berjalan mondar mandir sambil menangkupkan  telapak tangannya di ke-2 sisi wajahnya yang terlihat panik. Lalu berhenti dan menghadap kearah cermin yang ada di wastafel di dalam kamar mandi tersebut...

"Ish.. Gara-gara Kak alex Wonu hampir saja keceplosan ke kakak cantik, awas saja ya kak alex nanti wonu gigit tangan nakalnya" Ujar Wonu sambil menunjuk kearah cermin..

"Eh.. kalo Wonu gigit tangan kak alex berarti nanti kak Wonwoo juga bakalan sakit dong, kasian kak Wonwoo nanti" Ujarnya sambil mengerucutkan bibirnya..

Drrtt... Drrtt...

Ponsel milik Wonwoo bergetar, Wonu mengambil namun tak menyadari jika lipatan lukisan yang dia kantongi jatuh. Wonu menatap layar ponsel yang menampilkan nama Jeonghan lalu berjalan keluar dari kamar mandi..

"Selamat pagi, Dokter. Dengan Wonu yang bicara"

"Ah pagi juga, Wonu"

"Eum kalo boleh Wonu tahu, ada apa Dokter menelpon kak Wonwoo?"

"Ah bukan hal penting, hanya saja perawat mengatakan jika Wonwoo lupa menebus obat saat pemeriksaan kemarin"

Wonu menepuk jidatnya, "Ah begitu.. maafkan kak Wonwoo ya Dokter. Kalau begitu nanti biar Wonu kasih tau kakak cantik buat ambil obat kak Wonwoo"

"Oke, kalau begitu dokter tutup telponnya ya Wonu"

"Iya"

Tut...

Wonu langsung mencari keberadaanmu yang ternyata juga baru saja memasuki kamar Wonwoo untuk mengambil baju kotor milik pemuda tersebut..

Untung saja Kakak cantik baru masuk, jadi dia tidak dengar apa yang Wonu katakan kan tadi di dalam? Pikir Wonu

"Kak"

Kamu menatap Wonu, "Ya ada apa, Wonu?"

"Tadi Dokter Jeonghan menelpon kak Wonwoo, katanya kemarin kak Wonwoo lupa menebus obat pas selesai periksa" Ujar Wonu..

"Begitu? Kalau begitu setelah selesai mencuci nanti aku akan langsung ke sana"

Wonu menganggukkan kepalanya, "Wonu ke ruang lukis wonu dulu ya kak"

Wonu langsung pergi dari sana, sementara kamu memasuki kamar mandi untuk mengambil baju kotor Wonwoo. Namun netramu tak sengaja melihat kilatan kertas tergeletak di lantai kamar mandi, kamu mengambil lipatan kertas tersebut lalu membukanya...

***

Ruang lukis..

Setelah menutup pintu, Wonu langsung menghampiri sebuah rak..

"Wonu harus sembunyiin lukisan itu"

Namun saat Wonu akan mengambil lipatan lukisan yang tadi dia masukkan kedalam saku celana, lukisan itu sudah tidak ada di sana wonu lalu mencoba mengecek satu persatu saku di pakai yang dia pakai namun lukisan itu tidak ada...

"Ah tidak.. aduh gawat, kok gak ada? Apa jatuh ya? Aduh.. Wonu kamu ceroboh sekali sih"

Wonu langsung berdiri dan membuka pintu untuk keluar namun tepat saat itu dia melihat kamu tengah berjalan menuruni tangga sambil melihat lukisan yang Wonu maksud..

"Eh Wonu.. apa ini punyamu? Tadi aku menemukannya di lantai kamar mandi"

Wonu langsung menghampirimu dan merebut kertas lukisan tersebut, mmebuatmu menatap Wonu yang terlihat terkejut tersebut bingung...

"Makasih"

Wonu langsung kembali memasuki ruangan lukisan miliknya, sementara kamu menatap kepergian Wonu dengan bingung atas keanehan Wonu pagi ini..

Ada apa dengannya aneh sekali Pikirmu..

Baru beberapa langkah kamu kembali berhenti, pikiranmu tiba-tiba tertuju pada lukisan dan kalimat yang ada di dalam lukisan tersebut..

Sepertinya itu lukisan keluarga.. tapi apa maksudnya dengan kalimat 'Ayah, ibu dan seorang pembunuh' yang ada di lukisan tersebut? Pikirmu...

"Dan untuk masalah Wonwoo, yang aku tau saat dia masih kecil terjadi kejadian yang merengut nyawa ke-2 orang tuanya tepat di depan matanya, hanya itu yang aku dengar dari dokter psikolog Wonwoo yang sebelumnya"

Kamu jadi teringat dengan yang Jeonghan, dokter psikolog Wonwoo katakan saat melakukan pemeriksaan Wonwoo..

"Wonu sudah salah untuk membuat kak Wonwoo mengingat tentang kematian orang tuanya. Tadi... Wonu mencoba buat kak Wonwoo ingat soal itu lewat mimpi tapi.. Tapi kak Wonwoo malah sakit seperti ini"

"Kau pasti akan berpikir ribuan kali setelah tau semua kebenarannya"

Kamu juga jadi teringat ucapan Wonu kemarin juga kalimat Alex semalam yang mengatakan jika kamu akan memikirkan kembali semuanya setelah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi...

Jangan bilang itu semua ada kaitannya dengan lukisan dan kalimat itu? Pikirmu..

***

~ O61O22 ~

Tbc

My Personality✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang