Mata itu lambat laun mulai terbuka saat sinar matahari pagi mulai menembus gorden di kamar tersebut..
Orang itu. Sebut saja Jeon Wonwoo —Untuk saat ini— si pemilik kamar yang bernuansa putih dengan sedikit sentuhan aksen warna cream tersebut...
Namun..
Saat kesadaran mulai menguasai diri, timbul rasa mual di bagian perutnya lantas langsung saja wonwoo segera berlari menuju kamar mandi yang sudah tersedia di sana...
Setelah selesai mengeluarkan isi perutnya, Wonwoo langsung menghela nafas saat melihat pantulan dirinya yang begitu pucat di cermin wastafel di kamar mandinya itu...
"Sudah kukatakan untuk berhenti meminum alkohol, kau membuatku lelah dan sakit asal kau tahu itu"
Si pemilik suara berat itu bergumam entah pada siapa sambil menatap tajam pantulannya di cermin, hanya dia yang tahu kepada siapa tujuan gumamnya itu...
"Tuan"
Terdengar suara panggilan dari arah luar kamarnya, dia pun segera keluar dari kamar mandi dan menghampiri pintu kamar tersebut...
Ceklek..
Di sana terlihat seorang wanita tua yang sudah bekerja dengan Wonwoo sejak wonwoo kecil tengah menundukkan kepalanya...
"Tenang bibi Yoon, ini aku" Ujar Wonwoo dengan nada lembut...
Wanita yang di panggil Bibi Yoon itu lantas menegakkan kepalanya. "Kenapa bibi terlihat takut seperti itu? Apa Dia melakukan sesuatu lagi kepada bibi?" Tanya Wonwoo..
Bibi Yoon itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, "Tidak, tuan muda"
"Bibi, sudah ku katakan aku tidak suka bibi memanggilku dengan panggilan itu, aku bukan Dia, Bibi" Ujar Wonwoo..
"Iya, ya sudah segeralah sarapan tapi maaf bibi tidak bisa menemanimu karena suami bibi sedang sakit di rumah, tidak apa-apa kan?" Ujar bibi itu...
"Paman Yoon? Kalau begitu tunggu sebentar"
Wonwoo memasuki kamarnya lalu kembali dengan beberapa uang di tangannya. "Gunakan ini untuk membawa paman ke rumah sakit nanti" Ujar Wonwoo...
"Tidak, Nak. Tidak per—"
"Bibi tolong terima uang ini, hm? Bibi dan paman Yoon sudah ku anggap sebagai keluarga juga. Jadi aku mohon terima uangnya"
Bibi Yoon pun mengangguk dan menerima uang pemberian dari Wonwoo tersebut. "Terimakasih, nak. Kamu sangat baik sekali pada bibi dan keluarga bibi"
"Sama-sama, bibi. Ya sudah segera bawa paman Yoon untuk periksa ke dokter"
Wanita tua itu menganggukkan kepalanya dan langsung beranjak dari sana setelah berpamitan pada Wonwoo. Setelah selesai berpakaian dan mandi, Wonwoo hendak mengambil ponselnya yang ada di atas kasur, tapi tiba-tiba...
Bruk!
Dia tidak sadarkan diri diatas ranjangnya dan tak lama mata itu kembali terbuka, dia terbangun lalu mendudukkan dirinya dengan bersila di atas kasur dengan bibir yang melengkung kebawah...
"Hah.. Kenapa kak Alex jahat sama kak Wonwoo? Kasian kak Wonwoo nya tau! Wonu tidak suka kak Alex!"
Ya Wonwoo mengidap kepribadian ganda, suatu kejadian saat seseorang memiliki lebih dari satu kepribadian dalam dirinya...
Dan Wonu adalah kepribadian Wonwoo yang lain, umurnya baru menginjak angka 6 tahun. Sementara nama Alex itu juga adalah kepribadian Wonwoo yang lain, sifatnya kebalikan dari sifat asli si pemilik tubuh...
"Wonu bakal cari obat buat sakit perutnya kak Wonwoo tapi... wonu gak tahu nyarinya di mana"
Wonu langsung turun dari kasur Wonwoo dan mengambil sebuah hoddie lalu memakainya, tak lupa juga dia mengambil selembar uang di dompet Wonwoo yang ada di atas nakas..
"Kak Wonwoo, Wonu pinjam uangnya dulu buat nyari obat buat kak Wonwoo ya" Ujarnya sambil mengambil selembar uang di dompet tersebut...
Setelah itu, pemuda yang ingat jika umurnya 6 tahun ini langsung keluar dari kamar itu...
***
Sebenarnya ini kali pertama Wonu keluar dari rumah, biasanya dia akan menghabiskan waktu dengan menggambar atau bermain dengan bibi Yoon jadi dia masih bingung akan pergi kemana untuk mencari obat sakit perut...
Tak lama setelah menyusuri jalanan, melihat sebuah minimarket lantas dia pun segera menuju ke sana. Dengan kepala yang tertutup tudung hoddie, dia pun memasuki mini market tersebut...
Sejenak dia hanya diam di dalam minimarket itu, bingung apakah ada barang yang tengah dia cari ada di sana atau tidak? Setelahnya dia mulai berjalan menyusuri rak-rak berisi beraneka makanan dan minuman...
Lalu pandangannya teralihkan pada susu kemasan botol yang ada di rak pendingin minuman..
"Wonu mau susu strawberry ini, tapi kalo wonu pake uangnya nanti uangnya kurang buat beli obat buat kak Wonwoo"
Wonu lalu menaruh kembali botol susu di rak itu, setelah menyusuri rak-rak itu yang malah membuatnya bingung jadi dia memutuskan untuk bertanya pada penjaga kasirnya..
"P-permisi" Ujar Wonu..
"Ya,ada yang bisa aku bantu?"
"I-itu.."
"Hey! Kau.. Bisa cepat sedikit?"
Tubuh wonu terlonjak saat seseorang mengatakan itu di belakangnya lalu bergeser sedikit..
"Ma-maaf, Pa-paman" Ujar Wonu..
"Jika sudah segeralah menyingkir!"
Bruk..
Prang!
"Sialan kau!"
Wonu hanya bisa menundukkan kepalanya, wonu merasa sangat takut saat ini. Rasanya ingin menangis saja...
"Maaf, Tuan. Jika kau ingin membuat kekacauan, sebaiknya kau keluar"
Wonu mendengar suara si penjaga kasir tadi, sedikit mengintip ternyata si penjaga kasir itu ada di hadapannya...
"Hah.. Minggir, aku tidak mau memukul perempuan lemah sepertimu, Nona"
"Silahkan pergi sebelum aku benar-benar memanggil polisi"
Namun lelaki itu malah mengamuk membuat Wonu tambah ketakutan dan hanya bisa berjongkok sambil menutupi telinganya..
"Hey kau!"
Wonu perlahan-lahan mulai mengangkat kepalanya dan menatap si penjaga kasir yang tengah berkelahi dengan laki-laki bertubuh besar itu..
"Bantu aku, Cepat kau panggil polisi!"
Wonu dengan tubuh yang masih gemetar langsung mengambil telpon di meja kasir tersebut dan segera menghubungi kantor polisi..
Sesuai dengan ingatanya saat melihat kertas berisi nomor kantor polisi yang wonu yang yakini jika Wonwoo yang menulisnya untuk berjaga-jaga...
"Halo selamat pagi, dengan kepolisian distrik seoul"
"Ha-halo.. Pak.. Po-polisi, to-tolong bantu Wonu"
"Dengan siapa kami bicara? Bisa kau jelaskan apa yang terjadi di sana? Dimana posisi anda sekarang?"
Dan sekarang wonu ingin menangis saja rasanya saat polisi itu terus menanyakan dimana posisinya sedangkan dia sendiri bingung dimana dia sekarang..
***
Tbc
~ O11221 ~
Komen dan Votenya jangan lupa ya...
Makasih
❤️ ❤️ ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Personality✔
FanfictionBisakah Kamu Menghadapi Satu Orang Namun Dengan 3 Kepribadian Yang Berbeda-beda? ~ "Berarti selain menjadi seorang pembantu aku sama saja sedang mengurus 3 orang sekaligus namun dalam raga yang sama, begitu? Waw luar biasa" "Assisten, aku lebih suka...