Paginya...
Kamu menggeliat karena merasa badanmu terasa sedikit pegal dan kaku...
"Kau akan membuat kakiku lumpuh jika kau tidak segera bangun"
Kamu langsung membuka matamu sedikit membalikkan badanmu sebelum pandanganmu tertuju pada dagu milik Wonwoo yang kini tangannya tengah sibuk membulak balikkan lembar demi lembar kertas novel yang tengah di bacanya tersebut...
Merasa di tatap wonwoo lantas menundukkan kepalanya hingga kini kamu dapat melihat wajah tampan dengan kacamata bulat yang membingkai mata tajamnya...
"Apa yang kamu lihat?"
Kamu segera beranjak karena menyadari jika semalam kamu ketiduran di atas paha Wonwoo yang kamu jadikan bantalan...
"Ma-maaf—eh tapi tunggu kau... benar-benar tidak tidur lagi semalam?"
Wonwoo hanya berdehem sambil membenarkan letak kacamata bulatnya dengan tatapan yang tidak lepas dari novel miliknya, tak lama Wonwoo menaruh novelnya diatas meja..
"Bersiaplah, antar aku ke suatu tempat untuk menemui psikolog ku hari ini. Tidak usah menyiapkan sarapan, kita sarapan di luar nanti" Ujarnya sambil berdiri dan berjalan menuju arah kamarnya yang ada di lantai 2...
"I-iya" Ujarmu sambil merapihkan rambutmu yang sedikit berantakan...
Sementara Wonwoo diam-diam menyadari sesuatu yang aneh pada jantungnya saat tadi bertatapan dengan wajahmu...
***
Restoran Q**
Kamu dan Wonwoo tengah menikmati sarapan sebelum menuju ke tempat Wonwoo menemui seorang psikolog pribadinya...
Kamu menatap Wonwoo yang tengah memisahkan beberapa kacang yang memang di sengaja menjadi campuran nasi di dalam mangkuk miliknya. Wonu juga pernah memberitahumu jika Wonwoo tidak begitu menyukai kacang-kacangan juga alergi terhadap makanan olahan seafood...
Wonu juga pernah memberitahu jika Alex pernah memaksa bibi Yoon untuk memasak olahan seafood dan dengan sengaja memakannya hingga menyebabkan Wonwoo harus di larikan ke rumah akibat alerginya yang kambuh dan di rawat di sana hampir 2 minggu lamanya...
"Kau.. Sepertinya tidak terlalu suka kacang"
"Kau bertanya karena memang penasaran atau hanya untuk memastikan ucapan kepribadian bocahku?"
Kamu menggaruk pipimu yang tidak gatal, "A-ah.. Itu sebenarnya aku sudah tau dari Wonu soal itu, tapi aku hanya ingin memastikannya langsung darimu"
"Bocah itu pasti sudah banyak mengatakan hal apapun mengenaiku atau Alex padamu, percaya saja karena dia masih terlalu kecil dan lugu untuk berbohong" Ujar Wonwoo...
Kadang kamu merasa jika kepribadian Wonwoo dan Alex itu tidak ada bedanya, sama-sama dingin namun Alex lebih arogan dan kasar sedangkan Wonwoo lebih ke pendiam...
Kamu dan Wonwoo kembali menikmati santapan masing-masing dalam diam tanpa ada yang mebuka kembali pembicaraan, namun tak lama seseorang datang menghampiri meja kalian..
Kamu menatap kearah laki-laki tersebut, sementara Wonwoo nampak masih tidak terlalu memperdulikan kedatangan laki-laki itu...
"Ah ternyata benar kau.. Pria brengsek yang mengajak kekasihku tidur di club beberapa waktu yang lalu itukan"
Kamu menatap terkejut pada Wonwoo yang tengah menaruh sendok dan mengusap sisa makanan yang menempel di sekitar bibirnya dengan tissue...
"Urusan kita belum selesai" Ujar laki-laki tersebut...
"Kau sudah selesai?"
Bukannya meladeni ucapan laki-laki itu, Wonwoo malah beranjak tanpa memperdulikan laki-laki tersebut. Sementara laki-laki tersebut di buat kesal oleh sikap Wonwoo yang acuh dan dengan sigap menarik bahu Wonwoo lalu memukul rahang wonwoo hingga wonwoo terjatuh ke meja yang ada di sisi kirinya hal itu membuat beberapa pengunjung restoran tersebut terkejut...
Laki-laki itu menarik kerah kemeja yang Wonwoo pakai, "Sialan, urusan kita waktu itu belum selesai"
Berbanding terbalik denganmu yang tengah menutup mulut karena terkejut, Wonwoo malah menatap datar laki-laki tersebut walaupun kini sudut bibir kanannya terlihat sedikit mengeluarkan darah karena pukulan yang di dapatnya barusan...
Walaupun wonwoo tidak tau pasti apa yang terjadi di club yang di maksud laki-laki itu karena sudah di pastikan ini adalah ulah Alex, namun dia sudah terbiasa mendapat hal-hal semacam ini dari beberapa orang yang bertemu dan berurusan dengan Alex...
"Kenapa tidak kau tanyakan saja langsung pada kekasihmu itu jika kekasihmu lah yang menawarkan diri untuk ku tiduri"
"Siala—"
Laki-laki tersebut berniat kembali melayangkan pukulannya pada Wonwoo namun beberapa security restoran tersebut langsung datang dan menahan laki-laki itu dan menyeretnya keluar karena sudah membuat keributan di sana...
Kamu langsung menghampiri Wonwoo yang tengah mengusap darah di sudut bibirnya...
"Kau tidak apa-apa?" Tanyamu..
"Menurutmu?" Tanyanya sambil menatapmu sekilas..
***
Rumah Sakit S*
Rengekan di sertai tangisan terdengar dari dalam sebuah ruangan dokter..
"Akh.. Sakit.. Perih, dokter"
Seseorang yang tengah mengoleskan obat merah tersebut hanya tersenyum, Yoon Jeonghan namanya...
"Hey.. Anak laki-laki tidak seharusnya menangis... Bukankah itu yang kau ucapan beberapa menit yang lalu?" Ujarnya...
Seseorang yang tengah Jeonghan obati itu adalah Wonu , kepribadian Wonwoo yang tadi muncul saat menuju ke rumah sakit...
"Iya... Tapi... Ini sakit" Ujar Wonu dengan nada semakin mengecil saat dia menoleh kearahmu yang tengah duduk tak jauh darinya...
"Sudah selesai... Lukanya akan segera sembuh, okeee... Sekarang Wonu duduk di sana dulu ya" Tunjuk Jeonghan pada kursi khusus tempat pasiennya berkonsultasi...
"Nona Kim juga bisa keluar du—"
Kamu juga langsung berdiri dari dudukmu, namun Wonu segera menghampirimu memegangi erat tanganmu seperti anak kecil yang takut di tinggal pergi...
"Tidak boleh.. Biarkan kakak cantik di sini menemani Wonu, Dokter. Selama ini hanya kakak cantik yang wonu punya untuk menjaga kak Wonwoo dari kak Alex" Ujar Wonu...
"Dokter Yoon, Bisakah anda izinkan saya untuk menemaninya di sini?" Tanyamu...
Joshua nampak menarik nafas lalu mengangguk tak lama setelahnya...
***
Tbc
17O422

KAMU SEDANG MEMBACA
My Personality✔
FanfictionBisakah Kamu Menghadapi Satu Orang Namun Dengan 3 Kepribadian Yang Berbeda-beda? ~ "Berarti selain menjadi seorang pembantu aku sama saja sedang mengurus 3 orang sekaligus namun dalam raga yang sama, begitu? Waw luar biasa" "Assisten, aku lebih suka...