14

384 91 1
                                    

Wonwoo demam pagi ini namun bukannya menurut saat kamu menyuruhnya untuk istirahat setelah makan 3 sendok bubur juga meminum obatnya, pemuda jeon itu malah termenung di kamarnya...

Dia terlalu penasaran dengan mimpi buruknya hari ini, sebenarnya siapa anak kecil dalam lemari tersebut? Mungkinkah itu dirinya? Tapi kenapa wonwoo tidak bisa mengingatnya? Lantas kenapa pula dia melihat orangtuanya terbujur kaku bersimbah darah?

Apa mungkin orang tuanya meninggal bukan karena kecelakan seperti yang selama ini dia ketahui namun melainkan di bunuh oleh seseorang...

Wonwoo memejamkan matanya sambil memijit pangkal hidungnya, memikirkan hal tersebut membuat kepalanya yang sudah pusing makin terasa pening...

Wonwoo pun memutuskan untuk memejamkan matanya berharap rasa pening di kepalanya berkurang saat terbangun nanti...

***

Sementara itu...

Kamu tengah duduk di meja bar yang ada di dapur, ini masih terlalu siang untuk menyiapkan makan malam.  Matanya memandang bosan gelas berisi jus jeruk, kamu mencoba mengurangi meminum kopi mulai sekarang..

"Kak"

Kamu berbalik saat mendengar suara dalam milik wonwoo yang kini tengah berjalan sambil mempoutkan bibirnya, ah sepertinya Wonu sedang mengambil alih tubuh Wonwoo...

"Ada ap—"

Tubuhmu langsung meneggang saat wonu memeluk tubuhmu begitu saja...

"Hiks.. "

Wajah tegangmu berubah menjadi bingung saat mendengar isakan tangis dari Wonu..

"Hiks.. Kak.. Apa yang harus wonu lakukan?"

Kamu melepaskan pelukan Wonu dan menuntunya untuk duduk di kursi yang ada di sampingmu, kamu beranjak untuk mengambil segelas air untuk Wonu minum agar tenang lalu setelahnya kamu dan wonu saling duduk berhadapan..

"Memangnya apa yang sudah kau lakukan?" Tanyamu...

Wonu mengangkat wajah sembabnya lalu menatapmu saat tangisannya sudah mereda, tangannya terus meremas ujung baju yang dia kenakan...

"Sepertinya... Wonu sudah salah untuk membuat kak Wonwoo mengingat tentang kematian orang tuanya. Tadi... Wonu mencoba buat kak Wonwoo ingat soal itu lewat mimpi tapi.. Tapi kak Wonwoo malah sakit seperti ini.. Hiks.. Apa yang harus.. Hiks.. Wonu lakukan? Hiks.."

Jadi karena itu Wonwoo demam pagi ini Pikirmu...

Kamu mengusap pelan rambut Wonu, "Tenanglah.. Itu bukan salahmu, kau hanya mencoba mencoba membuatnya ingat tentang kematian orangtuanya tak ada yang salah karena hal itu"

"Benarkah itu?" Ujarnya sambil mengusap air matanya..

Kamu tersenyum lalu menganggukkan kepalamu..

"Tentu"

***

Malamnya...

Kamu turun untuk mengambil air minum, namun matamu menangkap Alex yang tengah duduk di meja bar dapur sambil merokok..

Kamu mencoba tak menghiraukan hal itu dan memilih melakukan tujuan utamamu untuk mengambil air minum...

"Sepertinya kau sering kehausan di tengah malam"

Alex membuka suaranya saat di rasa kamu tak menghiraukannya...

"Ck... Sayang sekali gadis secantik dirimu memiliki telinga yang tak berfungsi seperti itu" Ujarnya sambil menyedot asap nikotin dari tembakau yang di bakar tersebut...

Saat kamu akan kembali ke kamar, Alex malah memahan tanganmu. "Temani aku"

Kamu menghela nafas malas namun tetap menuruti keinginannya, dia menyodorkan bungkusan rokok padamu dan tersenyum saat kamu mengambil satu batang rokok untuk kamu nikmati...

"Kau sudah memikirkan ucapanku saat di rumah sakit tadi?"

Kamu menatap sekilas Alex, "Omong kosongmu yang mana yang harus ku pikirkan?"

Mendengar hal tersebut membuat Alex malah terkekeh di buatnya, "Kau semakin membuatku tertarik padamu dengan sikapmu yang seperti itu"

Kamu berdecak mendengar ucapan Alex, tiba-tiba alex menarik bahumu membuatmu mau tak mau harus berhadapan dengannya. Alex mencabut rokok yang terapit di kedua bibir cherry milikmu...

Kamu menatap wajah laki-laki yang beberapa waktu ini berhasil mencuri perhatianmu, ya.. Entah hal ini bisa di nyatakan rasa suka atau tidak tapi perasaanmu saat berhadapan dengan Wonwoo berbeda saat kamu berhadapan dengan Alex dan Wonu walaupun wajah mereka sama...

"Aku menyukaimu.. Dan itu bukan sebuah omong kosong belaka, Y/n" Ujar Alex dengan sorot mata yang dingin namun dalam...

Hingga detik berikutnya setelah kamu mendengar ucapan Alex, sebuah benda kenyal tiba-tiba mendarat di bibirmu membuatmu mematung karena terkejut...

Yap.. Alex tengah menciummu...

Baru saja Alex akan mulai melumat bibirmu, kamu dengan cepat melepaskan diri dari alex..

"A-apa yang kau lakukan?"

"Menciummu tentu saja"

Baru saja kamu akan menampar wajah Alex tanganmu dengan cepat dia tahan..

"Sialan kau.. Beraninya kau melakukan hal itu"

"Kenapa? Itu bukti kalo aku tidak main-main dengan ucapanku, Y/n. Aku tertarik padamu, aku menyukaimu"

Kamu menghempaskan tangan Alex begitu saja hingga cekalannya terlepas dari tanganmu. Ini tidak benar, walaupun bibir yang Alex gunakan adalah milik orang yang kamu sukai tapi tetap saja salah karena saat ini Alex lah yang tengah mengambil alih tubuh Wonwoo...

"Kau bodoh ya? Apa kau sadar seharusnya kau tidak melakukan hal itu?"

"Kenapa? Kenapa aku tidak bisa melakukannya?"

"Karena bibir yang kau gunakan untuk menciumku itu bukanlah milikmu! Tubuh yang kau pakai ini milik orang lain, Alex! Kau bahkan tak memiliki raga kau itu hanya ilusi! Kau tidak nyata!"

Tatapan Alex menyiratkan rasa tidak suka saat mendengar hal itu terlontar dari mulutmu...

"Apa jika si pemilik asli yang melakukannya kau akan bersikap seperti ini?"

"Apa?"

***

Tbc

16O522

My Personality✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang