Wonwoo menatap kamu yang tengah membereskan perlengkapan miliknya ke dalam tas sambil memikirkan beberapa hal yang terjadi tak terkecuali tentang perkataanmu tempo hari yang mengatakan jika wanita di depannya itu menyukainya, sebenarnya Wonwoo sudah lama ingin menanyakan hal itu namun sepertinya saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menanyakan hal tersebut..
Hari ini dokter sudah memperbolehkannya pulang walaupun 2 kali dalam seminggu dia mengharuskannya cek luka serta mengganti perban pada kepalanya ke rumah sakit dan sudah beberapa hari semenjak dia bertemu dengan bibi dan paman yoon terakhir kali, Wonwoo sudah tak melihat kedatangan mereka lagi...
Wonwoo sebenarnya tidak membenci mereka berdua, hanya saja waktu itu semuanya terlalu tiba-tiba. Wonwoo beralih menatap jari-jarinya yang saling bertautan sambil menghela nafas..
"Apa yang kau pikirkan?"
Wonwoo mengerjap saat kamu bertanya sambil menaruh tas milik wonwoo di samping pemuda tersebut saat melihat Wonwoo menghela nafas seperti tadi...
"Hanya memikirkan ini dan itu.. banyak hal yang aku pikirkan"
Kamu menganggukkan kepalamu, "Y/n" kamu menatap Wonwoo yang baru saja memanggilmu..
"Apa kau mendengar kabar tentang paman dan bibi yoon?"
"Tidak, mereka juga tidak lagi datang semenjak hari itu" Ujarmu..
Apa paman Yoon benar-benar akan memutuskan untuk menjauh dari Wonwoo? Pikirmu..
"Antar aku ke rumah mereka, Y/n"
***
Wonwoo dan kamu berhenti di depan rumah paman dan bibi Yoon yang terlihat sepi, bahkan halaman rumah mereka terdapat daun kering seolah-olah tidak ada yang membersihkan..
"Kenapa sepi sekali?" Tanyamu..
Wonwoo kembali melangkah mendekat lalu mengetuk pintu rumah tersebut..
"Paman?"
Tok tok..
"Paman Yoon.. ini aku Wonwoo"
Tidak ada sahutan dari sang pemilik rumah, setahu Wonwoo paman dan bibi Yoon hanya bekerja di rumahnya dan di sana juga tidak mendapati adanya paman dan bibi yoon saat Wonwoo dan kamu menyimpan barang Wonwoo sebelum ke sini..
"Sepertinya mereka juga tidak ada di rumah, Wonwoo" Ujarmu..
"Permisi, apa kalian sedang mencari tuan Wonho dan istrinya?"
Seorang bibi yang rumahnya tak jauh dari rumah paman dan bibi Yoon datang menghampirimu dan Wonwoo..
"Iya, kami mencari paman dan bibi Yoon. Apa bibi tahu kemana mereka?" Tanya Wonwoo..
"Apa kau yang bernama Jeon Wonwoo?" Tanya bibi tersebut..
Kamu dan Wonwoo saling menatap sebelum Wonwoo beralih pada bibi tersebut sambil menganggukkan kepalanya. Terlihat bibi tersebut merogoh saku mantelnya dan mengeluarkan sebuah kertas terlipat lalu menyerahkannya pada Wonwoo..
"Beberapa hari yang lalu aku sempat bertemu dengan mereka yang sepertinya akan pergi lalu tuan Wonho hanya menitipkan surat tersebut untuk di berikan padamu" Ujar bibi tersebut..
"Apa bibi tahu kemana paman dan bibi Yoon pergi?" Tanyamu..
"Aku tidak tahu, kalau begitu aku permisi" Ujar bibi tersebut sebelum pergi meninggalkan kalian di sana...
"Mereka pergi" lirih Wonwoo dengan pandangan kosong setelah membaca isi surat tersebut..
"Apa?" Tanyamu lalu mengambil surat yang sudah di baca oleh Wonwoo..
Di dalam surat tersebut paman dan bibi Yoon meminta maaf atas apa yang terjadi dan memutuskan untuk pergi, paman yoon akan menyerahkan diri ke polisi untuk membayar semua perbuatannya dan bibi Yoon sementara bibi yoon yang kembali depresi di bawa ke rumah sakit jiwa untuk di rawat di sana...
"Jadi paman benar-benar memutuskan untuk pergi"
Wonwoo menatapmu penuh tanya, "Kau mengetahuinya?"
"Ya, beberapa hari lalu saat di rumah sakit paman yoon mengatakan jika mereka akan pergi menjauh demi kebaikanmu sebab paman yoon mengira jika kau sudah membenci dan tak akan pernah mau bertemu dengan mereka lagi. Tapi aku tidak tahu jika paman Yoon akan menyerahkan dirinya seperti ini" Ujarmu..
"Aku tidak membenci mereka, aku tidak akan bisa membenci mereka. Waktu itu aku hanya.. hanya masih belum bisa menerima semuanya" lirih Wonwoo...
Kamu menatap sendu Wonwoo yang kini tengah menundukkan kepalanya, paman dan bibi Yoon sudah dia anggap sebagai orang tuanya di saat orang tua kandungnya sendiri bersikap acuh dan tak memperdulikannya...
***
Wonwoo dan kamu memutuskan untuk bertemu dengan paman yoon di penjara, Wonwoo duduk berhadapan dengan sebuah ruangan yang biasanya di pakai untuk keluar mengunjugi tahanan yang di batasi oleh pembatas tembus pandang. Menurut sipir paman Yoon terancam hukuman seumur hidup atau bisa jadi hukuman mati tergantung keputusan saat sidang yang membuka kasus kematian orang tua Wonwoo kembali di usut..
Sementara kamu berdiri di belakang Wonwoo yang tengah menunggu kedatangan paman Yoon, hingga beberapa saat kemudian paman yoon datang dan duduk berhadapan dengan Wonwoo..
"Kenapa paman mengambil keputusan ini?" Tanya Wonwoo..
Paman yoon tersenyum hangat kayaknya seorang ayah pada Wonwoo, "Wonwoo, bagaimana keadaanmu? Kau sudah baik-baik saja, nak?"
Tak ada panggilan tuan muda lagi, bukan bermaksud tidak menghormati Wonwoo sebagai anak dari majikanya namun entah kenapa Paman yoon merasa kedekatan dengan Wonwoo seperti seorang ayah dan anaknya...
"Jawab pertanyaanku, paman? Apa yang paman pikirkan sebenarnya?"
"Ini adalah keputusan yang terbaik untuk kita semua, Wonwoo. Lagipula sudah seharusnya sejak dulu paman melakukan hal ini"
"Paman–"
"Hiduplah dengan baik, Wonwoo. Makanlah dengan teratur"
"Paman–"
"Nak y/n, tolong jaga Wonwoo. Pastikan dia tidak melewatkan jam makannya, pastikan dia selalu beristirahat dengan benar"
Wonwoo menatap paman Yoon dengan nata memerah menahan tangis yang tak jauh berbeda dengan keadaan paman Yoon saat ini..
"Pak, kami sudah selesai. Antarkan aku kembali ke sel ku"
Wonwoo berdiri menempatkan tangannya di pembatas saat paman Yoon memutuskan untuk kembali ke selnya..
"Tidak, paman. Jangan pergi, paman! Paman Yoon!"
Wonho memejamkan matanya berusaha menulikan pendengaran dari Wonwoo yang terus memanggil-manggil namanya..
"Pak, jika mereka datang kembali ke sini nanti katakan pada mereka jika aku tidak ingin bertemu mereka lagi atau siapapun yang ingin bertemu denganku" Ujar Wonho pada sipir yang menemaninya..
"Baik"
Maafkan paman, Wonwoo Pikir Wonho...
Sementara kamu langsung memegangi bahu Wonwoo yang tengah menangis memanggil nama paman Yoon..
***
Tbc
~ O81122 ~
![](https://img.wattpad.com/cover/234392495-288-k6056.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Personality✔
FanfictionBisakah Kamu Menghadapi Satu Orang Namun Dengan 3 Kepribadian Yang Berbeda-beda? ~ "Berarti selain menjadi seorang pembantu aku sama saja sedang mengurus 3 orang sekaligus namun dalam raga yang sama, begitu? Waw luar biasa" "Assisten, aku lebih suka...