"Apa?!"
Kamu tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutmu saat itu juga, bagaimana bisa dia berkata jika dia memiliki..
"Yang kau temui hari itu yang kau bilang jika aku bersikap seperti bocah, itu adalah salah satu kepribadianku, namanya Wonu umurnya 6 tahun"
"Ah pantas saja, kau merengek seperti bocah saat meminta es krim padaku saat itu" Ujarmu..
"Maaf jika hari itu aku merepotkan mu, tapi mulai sekarang kau harus terbiasa akan hal itu, kepribadian ini akan hadir tiba-tiba, jadi jika aku bersikap tidak biasa itu berarti salah satu kepribadian ku sedang mengambil alih tubuhku" Ujarnya..
"Lantas? Kau bilang kau memiliki 2 kepribadian, kan? Berarti yang satunya lagi—"
"Alex Jeon, dia yang kau temui di bar atau club tadi malam dan aku yakin kau bisa menilai sendiri kepribadian ku yang itu bagaimana. Dia akan mengambil alih tubuhku saat aku tidur" Ujar Wonwoo...
"Aku tebak, sikap mu—ah maksudnya sikap kepribadian mu yang bernama Alex itu, sepertinya sangat Arogan dan kasar"
Wonwoo hanya menghela nafasnya, lalu menganggukan kepalanya. "Lalu bagaimana caranya kau bisa kembali?" Tanyamu..
"Dengan cara membuat ke-2 kepribadian ku yang lain tertidur, karena jika aku memaksa kembali ketika mereka masih tersadar maka akan terasa menyakitkan untukku sendiri" Ujar Wonwoo...
"Ya tuhan.. Pantas saja kemarin saat kau bangun di taman, kau bersikap linglung. Juga sikapmu saat kita bertemu di club malam itu kau terlihat seolah tidak mengenaliku"
"Lihat saja dari sikap kami agar kau bisa membedakannya. Contohnya aku, aku akan selalu memakai kacamata ini karena memang memiliki gangguan penglihatan, sementara mereka tidak. Lalu jika kau melihatku tengah melukis itu berarti aku sedang di ambil alih oleh Wonu, sementara jika aku bersikap kasar dan memiliki warna rambut ungu, itu berarti Alex Jeon tengah mengambil alih tubuhku" Ujar Wonwoo...
"Hah.. Berarti selain menjadi seorang pembantu aku sama saja sedang mengurus 3 orang sekaligus namun dalam raga yang sama, wahh.. "
"Assisten, aku lebih suka kau menyebut pekerjaan mu yang sekarang seperti itu" Ujar Wonwoo...
"Ah ya Assisten" Ujarmu...
"Tapi harus ku ingatkan satu hal lagi, kau harus bersikap hati-hati saat Alex Jeon hadir, dia bisa saja melakukan hal yang buruk padamu" Ujar Wonwoo...
"Ah oke, baiklah"
"Tugas mu sekarang adalah temani aku ke suatu tempat. Apa kau bisa menyetir?"
"Ya aku bisa"
"Kunci mobil ada di nakas ruang tamu, aku akan bersiap sekarang, tunggu aku di luar"
Wonwoo langsung beranjak dari sana meninggalkanmu yang masih duduk di sana...
"Luar biasa, aku kira orang-orang sepertinya ini hanya ada dalam cerita" Gumammu...
***
Aku sedang duduk di pelantaran sebuah rumah sederhana sambil mengayunkan kakiku, Sementara Wonwoo tengah berada di dalam rumah itu. Ya Wonwoo memintaku untuk mengantarkanya ke rumah Wanita tua yang dia panggil dengan sebutan Bibi Yoon...
Sementara di dalam sana, Wonwoo tengah menundukkan kepalanya di hadapan Bibi Yoon dan suaminya...
"Sudahlah,Nak. Ini bukan salahmu, jangan merasa bersalah seperti itu. Mungkin.. Memang sudah saatnya bibi berhenti dan lebih fokus mengurus keluarga bibi saat ini" Ujar bibi Yoon...
Tangan keriput itu mengusap lengan Wonwoo. "Aku tidak tahu jika Alex melalukan hal ini, maafkan aku bibi.. Maafkan aku paman Yoon"
"Kami sungguh tidak apa-apa, Nak" Ujar Paman Yoon...
Wonwoo pun mengambil sesuatu dari balik saku jaketnya. "Aku tidak bisa tenang jika bibi dan paman tidak menerima ini, jadi aku mohon terima uang ini"
Wonwoo memberikan sebuah amplop putih berisi uang kepada Bibi dan paman Yoon yang sudah dia anggap keluarganya itu...
Di luar...
Kamu melihat Wonwoo keluar bersama sepasang suami istri yang sudah renta itu...
"Makanlah yang banyak, Nak. Kau terlihat kurus" Ujar Bibi Yoon..
"Aku pasti akan merindukan masakan bibi setelah ini" Ujar Wonwoo...
"Kau bisa datang dan bertamu ke sini kapan pun itu, pintu rumah sederhana milik kami ini akan selalu terbuka untukmu" Ujar Paman Yoon...
"Terimakasih, Paman.. Terimakasih Bibi" Ujar Wonwoo..
"Nak Y/n"
"Ya, Bibi" Ujarmu saat bibi Yoon memanggilmu...
"Tolong jaga Wonwoo, dia tidak bisa memakan seafood karena dia memiliki alergi" Ujar Bibi Yoon...
"Iya,Bi"
"Kalau begitu, kami berdua ijin pamit pulang dulu, Bibi" Ujar Wonwoo..
"Baiklah, hati-hati"
Kami pun berjalan menuju mobil, namun tiba-tiba...
Bruk..
Tiba-tiba Wonwoo terjatuh terduduk dengan kepala menunduk di belakangmu...
"Ya ampun"
Kamu dan bibi Yoon juga Paman Yoon langsung menghampiri Wonwoo yang masih terduduk di sana...
"Wonwoo-ssi, kau baik-baik saja?" Tanyamu...
"Wonwoo?" Panggil bibi Yoon..
Sementara Wonwoo hanya terdiam di posisinya...
"Wonu?"
Kamu menatap bibi Yoon yang memanggil nama kepribadian bocah Wonwoo. Tak lama kepala Wonwoo terangkat dan menatapmu sambil tersenyum polos...
"Hehe.. Kakak cantik" Ujarnya sambil tersenyum...
Lalu tatapannya beralih pada Bibi dan Paman Yoon...
"Kakek.. Nenek" Ujarnya..
"Ah iya, Wonu" Ujar Bibi Yoon sambil mengusap kepala Wonwoo atau Wonu?
"Kakek.. Nenek.. Kak Alex buat perut Kak Wonwoo sakit lagi kemarin, Wonu tidak suka kak Alex Buat Kak Wonwoo sakit. Wonu benci kak Alex"
Wonwoo mengadu kepada Bibi dan paman Yoon seperti seorang bocah...
"Iya, nanti kakek dan nenek akan memarahi kak Alex" Ujar Paman Yoon...
Lalu tatapan Wonu kembali kearahmu. "Kakak cantik, Wonu mau beli es krim seperti kemarin lagi, Wonu suka es krimnya"
Aku Hanya tersenyum canggung saat tangan di gerak-gerakkan oleh Wonu...
***
Tbc
~ O11221 ~
Komen dan Votenya jangan lupa ya..
Makasih..
❤️❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
My Personality✔
FanficBisakah Kamu Menghadapi Satu Orang Namun Dengan 3 Kepribadian Yang Berbeda-beda? ~ "Berarti selain menjadi seorang pembantu aku sama saja sedang mengurus 3 orang sekaligus namun dalam raga yang sama, begitu? Waw luar biasa" "Assisten, aku lebih suka...