"Sudah ku bilang anak itu sakit, Yunho!"
Kini Wonwoo tengah berdiri menatap seorang pria bernama Jeon Yunho yang tak lain adalah ayahnya tengah duduk sambil memijit pangkal hidungnya saat mendengar penjelasan istrinya sementara di belakangnya ada Alex dan Wonu..
"Bahkan kau sendiri pernah melihatnya membunuh seekor kucing saat itu, ku rasa dia benar-benar sudah gila. Apa yang akan orang lain katakan jika aku memiliki anak tidak waras sepertinya, Yunho!"
Yunho menatap sekilas Eunhwa istrinya lalu menghela nafas, benar dia memang pernah melihat putranya membunuh seekor anak kucing dengan sebuah ranting yang dia temukan lalu menusukkan ujung ranting tajam itu ke leher anak kucing tersebut beberapa minggu yang lalu tapi bukan berarti anak itu gila seperti yang istrinya itu katakan..
Ke-2 nya memang tidak pernah memperhatikan pertumbuhan putranya karena lebih memilih untuk bekerja dan bekerja, bahkan mungkin hubungan mereka seperti orang asing jika di rumah walaupun di ikat dengan sumpah pernikahan, mereka memiliki putra bukan karena sebuah cinta akan tetapi tuntutan pandangan orang lain terhadap mereka untuk terlibat seperti sebuah keluarga harmonis yang sempurna...
"Kita bicarakan itu nanti, saat ini aku sedang lelah tolong kau mengerti, Eunhwa" Ujar Yunho sambil beranjak..
"Tidak, besok aku akan tetap membawanya untuk di periksa ke rumah sakit jiwa!"
"Terserah kau"
Wonwoo hanya masih tidak menyangka dengan apa yang tengah dia lihat, sementara Alex diam-diam mengepalkan ke-2 telapak tangannya sambil menatap kearah wanita tersebut yang kini berjalan menembus tubuh Wonwoo dan dirinya meninggalkan ruangan itu..
"Beruntungnya aku tidak di lahirkan di dalam keluarga penuh drama seperti ini" Ujar Alex dengan nada mengejek sambil menatap kearah Wonwoo...
Hingga malam, Wonwoo tengah berdiri tak jauh dari tempat tidur anak tersebut sedangkan Wonu tengah duduk bersila dekat jendela sambil menopang dagunya dengan tangan yang tengah menggambar pola acak di kaca jendela yang berembun karena tengah turun hujan sementara Alex bersandar di rak tinggi berisi buku dan mainan sang pemilik kamar yang tengah tertidur pulas..
Tak lama terdengar suara gaduh dari arah kamar orangtuanya yang letaknya persis di samping kamar anak tersebut hingga membuat Wonwoo kecil terbangun lalu keluar dari kamarnya dengan di ikuti Wonwoo, Alex dan Wonu di belakangnya. Anak itu berjalan ke kamar orangtuanya yang pintunya sedikit terbuka lalu mengintip hingga dia melihat 2 orang memakai topeng penutup wajah tengah berusaha mencelakai orang tuanya..
Anak itu pun membuka pintu kamar tersebut hingga membuat 4 orang yang berada di dalam kamar tersebut langsung menatap kearahnya, bisa Wonwoo kecil lihat jika keadaan orang tuanya sepertinya sudah di pukuli karena beberapa luka dan memar di wajah mereka...
Namun bukannya pergi dan menyelamatkan diri, anak itu malah berjalan mendekat kearah 4 orang dewasa tersebut. Wonwoo awalnya ingin mendekat namun segera di tahan oleh Alex lalu menatap penuh tanya pemuda datar di sampingnya itu, salah satu orang bertopeng di belakang ayahnya itu memberikan pisau yang dia bawa pada Wonwoo kecil...
"Ingat dengan kelinci yang kau beri hukuman siang tadi? Kau melakukannya karena mereka tidak mau mendengarkamu.. mari kita lakukan hal yang sama pada orang tuamu, bukankah mereka sama seperti kelinci itu?"
Mata Wonwoo terbelalak saat melihat anak tersebut langsung menancapkan pisau tepat di dada ayahnya sebanyak 2 kali berturut-turut tanpa mengindahkan teriakan kesakitan minta tolong dari ayahnya...
Tubuhnya tak bernyawa ayahnya jatuh begitu saja, Eunhwa hanya bisa menatap ngeri sambil berteriak melihat suaminya kini terbujur kaku tak bernyawa di banjiri darah di lantai kamar tersebut, orang yang tadi memegangi tubuh ayahnya kini terlihat membuka topeng yang menutupi wajahnya...
"Pa-paman Yoon" lirih Wonwoo tak percaya dengan apa yang di lihat saat ini..
"Apa yang kau lakukan, sialan!!" Teriak ibunya...
"Lihat Nyonya.. sudah saya katakan jika putra anda meniru apa yang selama ini orang tuanya lakukan terhadapnya" Ujar Bibi Yoon yang sebelumnya juga sudah membuka penutup wajahnya sambil menarik rambut Eunhwa dengan keras...
Selama ini Bibi Yoon dan paman Yoon hanya menahan diri saat melihat orang tua dari tuan mudanya itu terus menyiksa dan menghukumnya, Wonwoo kecil sudah mereka anggap sebagai putra mereka sendiri...
"Kalian semua gila! Kalian semua tidak waras! Lepaskan aku! Akan ku buat kalian masuk penjara!!"
"Tuan muda kemarilah"
Eunhwa langsung terbelalak saat melihat putranya itu menatapnya dengan tatapan polos sambil menghampirinya, hingga kejadian selanjutnya membuat Wonwoo yang sejak tadi melihat hal tersebut jatuh melemas hingga terduduk di lantai..
"Ti-tidak... Jangan lakukan.." lirih Wonwoo...
Srett!!
Wonwoo kecil menarik pisau yang sebelumnya dia tusukan pada leher ibunya, kini ke-2 orang tuanya sudah tiada wonwoo menjatuhkan pisau berlumuran darah tersebut sambil menatap kearah jasad orang tuanya...
Bibi yoon menghampirinya, berdiri mensejajarkan tingginya dengan Wonwoo. Mengusap rambut dan wajah Wonwoo dari cipratan darah yang terpancar di wajahnya, lalu tersenyum menatap tatapan polos Wonwoo...
"Alex.. alex putraku" lirih bibi Yoon..
"Ugh~ Bibi.. Kepala Wonu pusing" Ujar Wonwoo kecil merasa sakit di kepalanya dan tak lama setelah mengatakan hal itu tubuhnya langsung jatuh tak sadarkan diri...
Bruk!
Wonwoo yang sejak tadi melihat hal tersebut langsung tertunduk sambil menutup telinganya saat suara melengking terdengar di ke-2 telinganya hingga kegelapan kembali merenggut kesadarannya bertepatan dengan sebuah suara terdengar di dalam kepalanya..
"Ku mohon.... Kembalilah"
***
~ 2O1O22 ~
Tbc
Ps: Bentar lagi Ending.. tinggal beberapa chapter lagi..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Personality✔
FanfictionBisakah Kamu Menghadapi Satu Orang Namun Dengan 3 Kepribadian Yang Berbeda-beda? ~ "Berarti selain menjadi seorang pembantu aku sama saja sedang mengurus 3 orang sekaligus namun dalam raga yang sama, begitu? Waw luar biasa" "Assisten, aku lebih suka...