Flashback
Bibi yoon tengah bersiap untuk tidur di kamar yang memang di sediakan untuk para pekerja di rumah Wonwoo, hingga tak lama dia mendengar sang tuan rumah memanggilnya dan dengan segera dia langsung menghampiri asal suara tersebut..
Tubuhnya langsung gemetar saat melihat jika bukan Wonwoo yang memanggilnya melainkan Alex yang datang bersama seorang wanita malam itu..
"Untuk apa berdiri di sana? Kemari cepat" Ujar tegas Alex membuat Bibi yoon segera menghampirinya...
"Iya, Tuan" Ujar Bibi Yoon setelah berhenti di depan Alex..
"Dia Kim Y/n, mulai sekarang semua pekerjaanmu dia yang akan mengurusnya"
"Ma-maaf tuan, maksudnya?" Tanya Bibi Yoon, karena biasanya wanita-wanita yang alex bawa ke rumah ini tugas mereka hanya 'menemani' Alex bukan untuk mengurus pekerjaan yang seharusnya pekerja sepertinya lakukan..
"Sepertinya kau memang sudah terlalu tua untuk mengerti apa yang aku katakan, kau di berhentikan. Cepat kemasi barangmu dan pergi dari sini sekarang juga"
Bibi yoon yang tengah menunduk mengerinyit bingung dengan ucapan Alex barusan, "Ya.. kau mengusirnya begitu saja? Setidaknya biarkan bibi ini bermalam di sini, ini sudah tengah malam jangan gila" Ujarmu terkejut saat Alex mengatakan hal tersebut pada wanita tua di depanmu ini...
"Apa aku mengijinkanmu untuk bicara?" Tanya alex sambil menatapmu hingga membuatmu langsung terdiam dan berdecak karenanya..
"Tunggu apa lagi.. kemasi barangmu sekarang dan pergi. Kau sudah terlalu tua untuk tetap ku biarkan bekerja di sini. Bukankah aku baik,hm?"
"Ba-baik, Tuan" Ujar Bibi Yoon lalu berjalan menuju kamarnya untuk mengemasi barangnya sebelum pergi...
Tak membutuhkan waktu lama karena memang tak banyak barang yang dia kemasi, hingga bibi yoon melihat Alex tengah duduk di ruang tengah sambil meroko. Hanya Alex, bibi Yoon tidak melihat keberadaanmu...
"Tunggu"
Langkah bibi yoon terhenti saat Alex menghentikan dan berdiri lalu berjalan kearahnya..
"Aku tahu dia pasti akan bertanya macam-macam padamu mengenai Wonwoo nantinya dan ku harap kau mengerti apa yang harus kau lakukan untuk hal itu" Ujarnya..
Bibi yoon sendiri bingung, Wonwoo adalah orang yang baik padanya selama ini tapi dia juga takut dengan Alex yang bisa melakukan apa saja jika perkataannya tidak di turuti..
"Nyawamu bisa saja melayang jika kau membuatku kesal, Bibi Yoon" Bisik Alex di telinga bibi Yoon..
Flashback end
***
Melihat istrinya bergetar takut seperti itu membuat paman Yoon langsung mencoba menenangkan Alex yang terlihat kesal..
"Tu-tuan.. tolong ampuni istriku, dia–"
Akex langsung menghempaskan cengkramannya pada dagu Bibi Yoon sambil menghela nafas...
"Ini adalah peringatan pertama yang ku buat untuk kalian, aku bisa melakukan lebih dari ini bahkan bisa membuat nyawa kalian melayang jika melanggar ucapanku lagi. Ingat itu baik-baik"
Setelah mengatakan hal itu, Alex langsung pergi dari sana meninggalkan ke-2 orang tua tersebut. Bibi yoon langsung menangis sementara paman Yoon menghela nafas..
"Aku tidak bisa melakukannya.. hiks.. tuan Wonwoo selama ini selalu berbuat baik aku tidak bisa membiarkan apa yang Tuan Alex inginkan.. hiks... Kita terlalu banyak berhutang budi pada Tuan Wonwoo, Sayang.. hiks" Ujar Bibi Yoon sambil menangis...
"Aku tahu.. tapi apa yang kau lakukan ini bisa membuatmu bahkan kita berdua mati di tangan Tuan Alex, Inha. Pikirkan keselamatan nyawamu sendiri sebelum kau melindungi orang lain" Ujar Paman Yoon sambil berdiri dan memasuki kamarnya...
Tuan Wonwoo maafkan bibi, Tuan.. hiks... Bibi tidak bisa melindungi Tuan.. hiks Pikir Bibi Yoon..
***
Sementara itu..
Alex yang tengah mengendarai mobil tak sengaja melihat kamu yang tengah terduduk sambil melamun di halte bus tak jauh dari rumah Wonwoo, Alex menyeringai sebelum membawa mobilnya untuk berhenti di pinggir jalan tepat di hadapanmu yang sepertinya masih belum menyadari keberadaan Alex...
Kamu terkejut saat mendengar suara klason mobil hingga membuatmu langsung tersadar dari lamunanmu, kamu lalu menatap bingung kearah mobil mewah berwarna hitam hingga saat kaca jendela bagian pintu depan terbuka membuatmu langsung membulatkan matamu...
"Naiklah!"
Kamu berdiri lalu menghampiri mobil tersebut, kamu belum melihat jelas siapa yang mengendarai mobil entah Wonwoo atau Alex...
"Wonwoo?"
Alex berdecak sebal saat kamu menyebutkan nama Wonwoo, "Ck.. aku bukan dia! Cepat masuk!"
Seketika kamu sadar jika dia adalah Alex dan bukanlah Wonwoo, "Alex? Kenapa ka–"
"Masuk atau ku seret kau masuk mobil dengan paksa"
Kamu langsung memasuki mobil tersebut setelahnya Alex pun menjalankan kembali mobil itu namun malah melewati jalan kearah rumah Wonwoo..
"Kita mau kemana?"
"Club" Ujar Wonwoo sambil mengendarai mobil dengan sebelah tangan sementara tangan yang satunya tengah menyisir rambut keunguan khas miliknya ke belakang..
Terlihat sangat tampan namun tidak bagimu, kamu malah menatap malas kearahnya..
"Kau gila? Ini bahkan masih jam 2 siang" Ujarmu..
"Semakin hari kau jadi semakin banyak bicara ya? Aa si bodoh ini yang mengajarkannya? Temani aku makan siang, jangan menolak karena kau tidak memiliki hak itu melakukan itu. Bukankah aku baik? Aku bahkan membuat si bodoh ini tidak melewatkan jam makan siangnya walaupun sangat terlambat"
"Kau seperti tengah mengumpati dirimu sendiri"
Alex menatap kesal kearahmu, Setelah mengatakan hal itu kamu menyandarkan punggungmu ke kursi lalu memilih menatap jalanan yang tengah kamu lewati. Pikiranmu kembali terbawa oleh perkataan Dokter Jeonghan juga Bibi Yoon yang membuatmu bingung karena perkataan siapa di antara 2 orang tersebut yang harus kamu percayai sebenarnya..
3 bulan sebelum kejadian orang tua Wonwoo meninggal, Wonwoo di bawa ke psikiater karena membunuh beberapa peliharaan miliknya. Jadi apakah sosok Alex ini memang sudah hadir lebih dulu menjadi kepribadian Wonwoo yang kasar hingga membunuh orangtua Wonwoo atau memang Wonwoo sendiri yang sengaja membunuh orang tuanya hingga memunculkan sosok kepribadian Alex di dalam hidupnya? Pikirmu sambil menatap kearah jendela pintu mobil...
***
~ 1O1O22 ~
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Personality✔
Fiksi PenggemarBisakah Kamu Menghadapi Satu Orang Namun Dengan 3 Kepribadian Yang Berbeda-beda? ~ "Berarti selain menjadi seorang pembantu aku sama saja sedang mengurus 3 orang sekaligus namun dalam raga yang sama, begitu? Waw luar biasa" "Assisten, aku lebih suka...