Tak henti-hentinya Park Sena atau yang saat ini bermarga Yoon itu tengah tersenyum saat melihat tingkah lucu Alex putranya yang baru menginjak usia 5 tahun yang kini tengah duduk di depan rumah sambil berceloteh bertanya apapun yang dia lihat di sekitarnya sambil memakan makanan ringan yang kemarin ayahnya sempat belikan untuknya...
Sena sangat bahagia walaupun hidup dalam keadaan yang pas-pasan karena suaminya hanyalah seorang pegawai supir taxi, sebenarnya Sena sendiri terlahir dari keluarga yang berkecukupan apalagi dia adalah seorang putri tunggal di keluarganya namun karena dia memilih untuk ikut bersama suaminya yang berasal dari keluarga sederhana membuat orangtuanya marah dan mengusirnya...
Sena sendiri berdarah asli orang korea, sementara suaminya Louis berketurunan Australia-Korea namun besar di negara Kangguru tersebut dan nama koreanya adalah Yoon Wonho. Awal mereka bertemu saat Sena tengah berkuliah di negara tersebut, mereka memutuskan untuk menjalin kasih hingga suatu hari Sena harus pulang ke negaranya karena kuliahnya sudah selesai. Louis yang sangat mencintai Sena memilih untuk ikut berniat meminta restu pada orang tua sena untuk menikahi putri mereka...
Namun saat tiba di sana, orang tua Sena tak merestui dengan alasan karena Sena sudah memiliki calon pendamping dari putra klien ayahnya, sena tentu menolak hal tersebut hingga membuat sebuah kebohongan jika Sena telah mengandung anak louis namun hal itu malah memancing amarah sang ayah hingga berujung dia mengusir Sena saat sena tidak ingin mengugurkan anak itu dan meninggalkan Louis..
Setelah itu Louis mengajak Sena untuk kembali ke Australia dan menikah di sana, mereka hidup bahagia walaupun tak ada lagi barang mewah melekat di tubuh Sena. Hingga 3 bulan setelah pernikahan mereka Sena mengandung anak Louis yang setelah lahir mereka beri nama Alex Yoon...
Hingga tepat di hari itu, Sena melakukan kesalahan besar yang membuatnya menyesal dan bersumpah untuk tak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri..
"Alex.. tunggu di sini sebentar ya, ibu akan mematikan kompor di dalam"
"Iya, ibu"
Sena mengusap rambut kehitaman milik putranya lalu berjalan memasuki rumah, namun saat dirinya kembali dia tidak mendapati putranya berada di sana lalu dengan perasaan takut dan khawatir dia terus mencari sambil memanggil nama Alex namun putranya tidak berada di sekitar rumahnya..
"Alex! Alex di mana kau nak?"
Beruntung suaminya saat itu pulang dan dengan segera memberitahukan jika putra mereka tidak berada di sekitar rumah tersebut...
"Dia hilang?! Bagaimana bisa, Sena?"
"Hiks.. aku tadi meninggalkannya sebentar ke dalam rumah, Louis... hiks.. namun saat aku kembali Alex sudah tidak ada di sini"
Sena dan suaminya terus mencari dan bertanya pada orang-orang di jalanan apakah mereka melihat putra mereka atau tidak, 3 hari mereka terus mencari keberadaan putra mereka bersama polisi hingga suatu hari mereka di beritahukan jika polisi menemukan seorang mayat anak laki-laki di bawah jembatan kota..
Mendengar hal itu Sena dan suaminya langsung mendatangi tempat tersebut dan menemukan seorang mayat anak laki-laki, awalnya sena berusaha untuk tidak mempercayai namun pakaian yang di kenakan mayat anak laki-laki tersebut sama seperti apa yang di pakai Alex di hari dia menghilang...
"Ti-tidak! Tidak mungkin.. Alex!!!"
Sejak kejadian di mana dia menemukan putranya sudah tiada hingga alex di makamkan, Sena berubah menjadi pendiam dan sering melamun bahkan dia tak segan-segan menghampiri dan memeluk anak-anak lain hingga membuat mereka ketakutan karena dia seolah-olah tengah melihat putranya hal itu membuat mau tak mau beberapa orang tua mengeluh karena merasa terganggu pada Suami Sena dan menyuruhnya untuk membawa Sena ke rumah sakit Jiwa...
Sena akhirnya di rawat karena depresi dan tekanan akibat kehilangan Alex, Louis yang tak tega melihat keadaan istrinya memilih untuk membawa keluar istrinya dari tempat tersebut dan juga pindah ke kembali ke Korea. Beberapa bulan tinggal di tempat baru membuat Sena tak lagi menganggu anak-anak lain setelah suaminya memberikan pengertian pelan-pelan pada istrinya jika putra mereka sudah tiada..
Setengah tahun kemudian, Sena yang baru selesai belanja menemukan seorang anak laki-laki tengah menangis di dekat halte bus. Lagi Sena seakan-akan melihat putranya di diri anak laki-laki yang memiliki mata seperti rubah tersebut...
"Kenapa kau menangis? Apa kau mau permen?"
Anak itu awalnya ragu namun karena dia suka dengan makanan manis dia jadi menerima permen dari Sena...
"Terimakasih.. bibi"
Sena tak lepas pandangan dari anak laki-laki tersebut karena semua yang ada di anak laki-laki itu sama seperti putranya, baik itu warna rambut, warna mata bahkan anak itu juga sepertinya suka dengan permen sama seperti Alex putranya..
"Siapa namamu? Kenapa kau di sini sendiri? Di mana orang tuamu?"
"Aku.. Wonu, Bibi. Tadi Wonu mengejar penjual balon tapi penjual balon terlalu cepat jadi hilang"
"Kau anak yang lucu.. ayo bibi antarkan ke rumahmu"
Sena mengantarkan anak kecil bernama Wonu tersebut hingga sampai di rumahnya, di sana ada seorang wanita dan pria yang sepertinya tengah beradu argumen di depan rumah yang anak itu tunjukan..
"Saya Yoon sena.. tadi saya tidak sengaja melihat Wonu di dekat halte tengah menangis"
"Lihat! Sudah ku bilang jaga dia di rumah dan Jangan lengah, kau mau kita di marahi oleh ayahku lagi karena tidak bisa menjaga anak itu, huh?" Ujar pria yang sepertinya suami dari wanita tersebut..
Wanita itu hanya berdecak lalu menatap kearah Sena, "Ah jadi begini.. kami tengah mencari seorang pengasuh untuk putra kami, mungkin kau mau menjadi pengasuhnya soalnya kami tidak bisa meninggalkannya sendiri di rumah karena harus bekerja. Itu juga jika kau tidak keberatan"
Sena nampak berpikir, lalu tatapannya beralih pada Wonwoo yang tengah asik memakan permen pemberiannya...
"Ya, saya mau" Ujar Sena dengan tatapan tak lepas dari Wonwoo..
Sejak saat itu Sena bekerja di sana bukan hanya sebagai pengasuh namun juga sebagai assisten rumah tangga di rumah keluarga Jeon tersebut...
***
~ 221O22 ~
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Personality✔
FanfictionBisakah Kamu Menghadapi Satu Orang Namun Dengan 3 Kepribadian Yang Berbeda-beda? ~ "Berarti selain menjadi seorang pembantu aku sama saja sedang mengurus 3 orang sekaligus namun dalam raga yang sama, begitu? Waw luar biasa" "Assisten, aku lebih suka...