"Sena sangat menyayangi Tuan muda karena menurutnya saat melihat tuan muda, dia seperti melihat sosok almarhum putra kami" Ujar Wonho yang saat ini tengah terduduk di samping ranjang rawat Sena yang masih belum sadarkan diri, sementara kamu berdiri tak jauh dari posisi paman Yoon saat ini...
Wonho lalu berbalik menatap kearahmu, "Dan sepertinya mulai saat ini aku akan menjauhkan Sena dari tuan muda. Aku takut jika depresi Sena akan kambuh jika terus dekat dengan tuan muda apalagi kemungkinan besar saat ini tuan muda sendiri membenci kami berdua" Ujar Paman Yoon..
"Apa itu akan baik-baik saja, paman? Aku yakin Wonwoo tidak ada niat untuk membenci kalian, dia hanya belum siap dengan apa yang baru saja dia ingat kembali"
"Tidak, Aku telah memutuskannya dan aku yakin itu keputusan terbaik untuk kami semua"
Sekarang kamu paham kepribadian Alex tercipta secara tidak langsung karena ulah Bibi dan Paman Yoon yang menganggap bahwa Wonwoo adalah Alex, sementara sikap kasar dan arogan Alex bisa jadi terbentuk karena perilaku kasar orang tua Wonwoo sendiri di tambah pengertian salah yang di berikan bibi yoon pada Wonwoo yang mungkin saat itu belumlah mengerti apa-apa. Paman Yoon juga mengatakan jika Alex minggu lalu mendatangi rumahnya dan mengancam akan melukai hingga membunuh jika ke-2 nya terus menyembunyikan fakta tentang pembunuhan orang tua Wonwoo..
Jadi semua yang bibi dan paman yoon katakan padamu soal pembunuhan karena perampokan itu tidak benar adanya, mereka hanya tidak mau kamu memandang Wonwoo lain saat mengetahui kebenarannya tersebut...
"Lepasin! Wonu mau cari kakak cantik! Lepasin atau Wonu gigit nanti!"
Kamu dan paman Yoon mendengar suara Wonwoo dari arah luar ruangan tersebut dan benar saja saat kamu dan paman Yoon keluar ternyata ada Wonwoo atau yang saat ini tubuhnya tengah di ambil alih oleh Wonu tengah memberontak saat 2 perawat memegangi tangannya tak jauh dari sana...
"Ih!! Lepasin tang–Eh, Kakak cantik!?"
Kamu segera menghampiri Wonu dan mengatakan pada perawatan jika kamu yang akan membawa Wonwoo kembali ke ruang rawatnya..
"Wonu? Sedang apa disini?"
"Waktu Wonu bangun di kamar putih itu cuman ada Wonu sendirian karena takut jadi Wonu keluar buat nyari kakak cantik, Tapi 2 orang tadi malah maksa Wonu buat balik ke kamar itu lagi" Ujar Wonu dengan bibir yang mengerucut..
Ya seperti apa yang di jelaskan Paman Yoon, kamu bisa menangkap jika kepribadian Wonu juga hadir karena masa kanak-kanak yang tak pernah Wonwoo rasakan dulu karena keegoisan orang tuanya. Kamu jadi merasa iba pada kehidupan Wonwoo yang ternyata lebih menyedihkan dan rumit daripada kehidupan mu sendiri..
Wonu menatapmu sambil menggoyangkan kepala juga tangannya ke kiri dan ke kanan, "Kakak cantik jangan melamun, kata kak Alex di rumah sakit banyak hantunya tau"
Kamu tersenyum melihat keluguan kepribadian bocah Wonwoo yang satu ini, kamu bukan bermaksud menyalahkan tapi jika saja orang tua Wonwoo tidak egois pasti kehidupan Wonwoo tidak akan menjadi seperti sekarang..
"Dan kau percaya itu?" Tanyamu..
"Eh? Jadi itu tidak benar ya? Aishh!! Awas aja kak alex berani-beraninya bohongin Wonu, Wonu gigit tangannya nanti"
Tanpa mereka sadari jika sejak tadi paman Yoon tengah memperhatikanmu dan Wonu..
"Wonu"
Wonu menghampiri paman Yoon, "Sedang apa kakek di sini? Nenek di mana?"
"Nenek sedang tidak enak badan di dalam" Ujar Paman Yoon..
"Nenek sakit?"
"Tunggu, Wonu" Ujar Paman Yoon sambil menahan tangan Wonu yang akan berjalan memasuki ruang rawat bibi Yoon..
"Nenek baru saja tidur, jadi belum bisa di jenguk dulu. Lagi pula wonu juga sedang sakit kan? Ayo kita ke kamar Wonu, nanti kakek dan kakak cantik akan menemani Wonu di sana"
Wonu yang tengah mengusap perban yang melilit kepalanya, sontak langsung menganggukkan kepalanya namun malah membuat kepalanya pusing. Kamu dan Paman Yoon lalu mengantarkan Wonu ke kamarnya kembali...
***
Ruang rawat Wonwoo..
"Apa nenek akan baik-baik saja, kakek?" tanya Wonu sambil duduk bersila di atas ranjang rawatnya...
Paman Yoon tersenyum lalu menganggukkan kepalnya, "Tentu saja, nenek akan baik-baik saja"
"Kak Wonwoo pasti juga sudah mengingat semuanya kan? Kami disana sempat mendatangi kak Wonwoo lalu mengajak kak Wonwoo untuk mengingat semuanya. Kakek.. kakak cantik, apa saat sadar kak Wonwoo baik-baik saja?"
Paman Yoon dan kamu saling melempar tatap, "Cepat atau lambat Wonwoo pasti akan bisa menerima hal yang baru saja dia ingat, Wonu" Ujar Paman Yoon...
Wonu terlihat menghela nafas dengan ekspresi sedih sambil menundukkan kepalanya, tangannya membuat pola acak di atas seprei putih tersebut..
"Pasti kami membuat Kak Wonwoo sakit dan sedih lagi, maafkan Wonu ya kakek.. kakak cantik"
Kamu langsung menghampiri Wonu dan membawanya kedalam pelukannya saat mendengar isakan pelan dari Wonu, "Jangan menangis, ini bukan salah kalian. Mungkin memang sudah saatnya Wonwoo tau kebenarannya, dia akan baik-baik saja kakak jamin itu"
Kamu melepaskan pelukanmu dan melihat wajah sembab Wonu, "Kakak cantik.. janji ya harus selalu ada di dekat kak Wonwoo apapun yang terjadi, kak Wonwoo udah gak punya siapa-siapa lagi kasian kak Wonwoo nanti. Kami juga tidak bisa terus berada di dalam tubuh kak Wonwoo karena secara perlahan kami pasti akan ikut menghilang saat kak Wonwoo sudah bisa mengingat seluruh kejadian pada hari itu"
Kamu menatap Wonu bingung, "Apa maksudnya? Kalian akan pergi?"
***
~ 231O22 ~
Tbc
HMMM.. SEREM YAAAA SIDER NYA, WKWKWK
😌😌
KAMU SEDANG MEMBACA
My Personality✔
FanfictionBisakah Kamu Menghadapi Satu Orang Namun Dengan 3 Kepribadian Yang Berbeda-beda? ~ "Berarti selain menjadi seorang pembantu aku sama saja sedang mengurus 3 orang sekaligus namun dalam raga yang sama, begitu? Waw luar biasa" "Assisten, aku lebih suka...