"Bisa kau berhenti menatapku seperti itu? Kau membuatku jadi ingin menumpahkan sup panas ini ke wajahmu" Ujarmu sambil meneruskan acara makanmu di sofa tamu yang tak jauh dari ranjang rawat Wonwoo tanpa menatap Alex yang saat ini tengah terduduk di sisi ranjang sambil melipat ke-2 tangannya di depan dada yang hanya menaikkan bahunya acuh..
Tadi saat kamu kembali setelah membeli makan malam ternyata Alex sudah mengambil alih tubuh Wonwoo, tak hanya itu laki-laki itu bahkan mematikan lampu hingga ruangan tersebut di cahayai oleh sinar rembulan yang kebetulan tengah bersinar terang malam ini namun tetap saja kamu tidak akan bisa makan dengan tenang maka dari itu dengan bantuan senter ponsel kamu memakan makanmu...
"Coba saja jika kau berani membuat wajah laki-laki yang kau cintai ini melepuh karena sup itu"
Kamu menghela nafas sambil memejamkan mata sejenak sebelum kembali meneruskan urusan mengisi perutmu, berhadapan dengan Alex benar-benar membuatmu kesal setengah mati..
"Kenapa kau selalu memancing kesabaranku, Alex?" Ujarmu...
"Karena aku menyukai raut wajah kesalmu yang terlihat imut itu, itu saja tak ada alasan yang lain kurasa" Ujar Alex sambil merebahkan tubuhnya, dengan tangan terlipat di belakang sebagai bantalan kepala...
Kamu hanya memutar matamu sambil menggelengkan kepalamu malas mendengar ucapan Alex, "Jangan sampai aku hilang nafsu makan saat mendengarkannya" Ujarmu...
Alex merubah posisinya menjadi menyamping menghadapmu dengan sebelah tangan sebagai tumbuan sisi kepalanya, "Mau ku bantu?"
Kamu berdiri setelah menyelesaikan makanmu lalu berjalan untuk menyalakan lampu ruangan, Alex memejamkan matanya saat retinanya terbiaskan cahaya lampu. Setelah itu Alex bangun dan berjalan di belakang di belakangmu yang tengah membereskan bekas makanan milikmu..
"Kau menghabiskan semuanya? Kemana perginya semua makanan itu? Sedangkan badanmu saja kecil seperti ini?" Tanyanya sambil terus mengikutimu dari belakang...
"Berhenti mengikutiku dan duduk di tempatmu" Ujarmu sambil berbalik dan menahan Alex agar tidak mengikutinya keluar untuk membuang sampah..
Hingga saat kamu pergi alex berasa ada yang aneh dengannya, matanya terpejam dengan kepala yang terasa sakit. Di dalam raga Wonwoo, Alex bisa melihat jika jiwanya perlahan-lahan mulai memudar di sana..
"Kau tidak apa?"
Mata alex terbuka saat merasa bahunya di pegang olehmu yang tadi datang dan melihat alex seperti tengah menahan sakit..
Alex tersenyum dengan raut wajah yang masih sedikit menahan rasa sakit, "Kau.. mencemaskan aku, Y/n?"
"Bajingan, aku serius" Ujarmu..
Namun tanpa di duga, Alex malah menarikmu dalam pelukannya kamu sempat memberontak namun alex malah semakin memelukmu erat sambil memejamkan matanya...
"Tolong biarkan seperti ini sebentar saja, aku janji ini tidak akan lama. Y/n, sepertinya waktuku tidak akan lama lagi, aku bisa melihat bagaimana jiwaku di dalam tubuh ini sudah mulai menghilang secara perlahan-lahan" Ujarnya..
Kamu melirik kearah Alex yang semakin menyamankan pelukannya, sama seperti saat kamu mendengar hal ini dari Wonu tadi ada rasa sedih yang kamu rasakan...
Alex terdengar terkekeh pelan, "Badanmu nyaman sekali saat ku peluk seperti ini, aku jadi ingin terus berlama-lama melakukannya. Tapi sayangnya.. seperti itu tidak bisa ku lakukan terus menerus"
"Kau menangis?" Tanyamu saat bahumu terasa mulai basah...
"Eo, jadi diamlah dan biarkan tetap seperti ini" Ujar Alex sambil memejamkan matanya dengan air mata yang terus meluruh di sana..
Tak lama pelukan tersebut terlepas mata Alex terlihat memerah dan berair, kamu baru pertama kali melihatnya menangis seperti ini..
"Ini pertama kalinya aku melihatmu menangis" Ujarmu..
"Eum.. ini terjadi karena aku tahu kau pasti akan merindukanku saat aku pergi nanti" Ujar Alex..
"Dasar sinting"
Alex tergelak sambil menghapus sisa air matanya, "Apa kau tahu, kau jadi terlihat seperti Wonu jika tengah menangis seperti itu" Ujarmu..
"Sial, jangan sama kan aku dengan bocah cengeng menyebalkan itu" Ujar Alex lalu memilih untuk mendudukan dirinya di ranjang...
Kamu tergelak mendengar ucapan Alex, membuat Alex terpaku menatapmu..
"Ini pertama kalinya kau tertawa seperti itu karena aku" Ujar Alex..
"Benarkah? Ya.. mau bagaimana lagi, kau kan hanya tau cara membuatku marah dan kesal selama ini" Ujarmu..
"Eum.. dan kau terlihat jadi berkali-kali lipat lebih cantik saat tengah tertawaan dan tersenyum seperti itu" Ujar Alex...
Kamu langsung terdiam, "Bisakah kau terus melakukannya selama aku masih bertahan di sini? Tertawa dan tersenyum seperti saat kau bersama dengan Wonwoo. Kadang aku merasa cemburu saat kau bisa tertawa atau tersenyum lepas saat bersamanya, padahal rupa kami sangat sama tapi kenapa kau tidak bisa melakukannya saat bersamaku" Tanya Alex...
Kamu terdiam menatap sendu manik gelap milik Alex, "Maafkan aku" Ujarmu..
"Eum? Ahaha.. kenapa malah meminta maaf, Y/n? Aku kan tidak sedang menyalahkanmu? " Ujar Alex sambil tertawa..
Mendengar hal tersebut dari Alex membuatmu berpikir apakah kamu terlalu fokus pada perasaanmu ke Wonwoo hingga sering melupakan perasaan Alex yang bahkan sudah terang-terangan mengatakan jika dia menyukaimu..
Ya memang beberapa waktu belakangan ini Alex sudah tidak pernah lagi bermain ke club atau pub malam, bermain dengan wanita yang dia temui di sana karena sempat kamu larang dengan mengatas namakan jika tubuh yang dia pakai bukan miliknya melainkan milik Wonwoo..
Di balik sifatnya yang arogan, kasar dan egois ternyata alex menyembunyikan sisi rapuhnya seperti tadi saat dia memelukmu..
***
~ 251O22 ~
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Personality✔
Fiksi PenggemarBisakah Kamu Menghadapi Satu Orang Namun Dengan 3 Kepribadian Yang Berbeda-beda? ~ "Berarti selain menjadi seorang pembantu aku sama saja sedang mengurus 3 orang sekaligus namun dalam raga yang sama, begitu? Waw luar biasa" "Assisten, aku lebih suka...