Paginya...
Kamu tengah memasak sup ayam, telur gulung dan sosis juga beberapa lauk pendamping lainnya di dapur. Wonwoo tidak terbiasa sarapan roti dengan selay, Bibi yoon yang mengatakannya saat kalian bertemu waktu itu...
Dan saat berbalik untuk menaruh lauk yang baru selesai kamu masak..
"Ya tuhan!" Ujarmu yang di kejutkan oleh Wonwoo yang sudah berada di belakang mu entah sejak kapan dengan kepala yang tertunduk...
"A-apa yang kau lakukan? Sejak kap-"
Kamu di buat bingung saat melihat bahu Wonwoo bergetar hingga tak lama pemuda itu mengangkat wajahnya yang masih terdapat luka itu...
"Hiks.. Kakak.. Hiks.."
Kamu sekarang sadar jika pemuda yang ada di hadapannya ini bukanlah Wonwoo melainkan Wonu, kepribadian bocahnya...
"W-wonu?"
"Hiks.. Kakak... Kak Alex buat... Hiks.. Kak Wonwoo.. Hiks.. Sakit lagi.. Hiks"
Kamu segera menyimpan lauk yang sejak tadi kamu pegang di atas meja makan sebelum kembali menghampiri Wonu yang masih menangis...
Setelahnya kamu membawa Wonwoo untuk duduk di salah satu kursi yang ada di meja makan tersebut sementara kamu duduk di bawahnya, jika melihat kepribadian Wonwoo yang seperti ini kamu benar-benar seperti sedang menghadapi bocah umur 6 tahun sungguhan...
Menggemaskan Pikirmu...
"Kakak.. "
"Hm?"
Wonu menatapmu dengan mata sembab juga hidung yang memerah yang tak hentinya menadik kembali cairan di dalam hidungnya juga tak lupa bibirnya yang melengkung kebawah gemetar...
"Bisakah.. Kakak.. Bilang.. Hiks.. Kepada kak Alex.. Hiks.. Untuk tidak menyakiti Kak Wonwoo lagi?"
"Sepertinya Wonu sangat menyayangi kak Wonwoo ya?" Tanyamu...
Wonu menganggukkan kepalanya membuat rambut kusut khas orang baru bangun tidur itu ikut bergerak-gerak...
"Iya, Wonu sayang kak Wonwoo.. Dia sudah mengalami banyak kesulitan dan kenangan buruk selama ini.. Hiks.. Tapi kak Alex selalu buat Kak Wonwoo sakit.. Hiks.. Wonu tidak suka.. Hiks.. " Ujar Wonu sambil ke bali menangis..
"Ssstt.. Tenang ya, Wonu jangan menangis lagi.. Nanti kakak akan memarahi kak Alex supaya dia tidak menyakiti Kak Wonwoo lagi, ok?"
Jari kelingking Wonu terangkat, kamu menatap bingung kearahnya. "Janji?"
Kamu tersenyum lalu mengaitkan jari kelingkingmu pada kelingkingnya, "Iya, kakak janji"
Wonu terlihat tersenyum, "Kalau begitu.. Bisakah kakak obati luka kak Wonwoo?"
"Iya, nanti kakak akan mengobati lukanya kak Wonwoo"
"Terimakasih, Kakak cantik" Ujar Wonu sambil terlihat perlahan terpejam untungnya saja kamu sigap menahan badannya agar tidak meluruh ke lantai, tak lama kemudian badan pemuda itu bergerak dan terangkat...
Kamu menatap pemuda itu dengan posisi yang sama, pemuda itu terlihat menggelengkan kepalanya. Wonwoo kemudian sedikit menunduk untuk menatapmu...
"Apa yang kau lakukan di situ?" Tanyanya...
Kamu hanya menghela nafas lalu berdiri, "Aku baru saja mengobrol dengan Wonu"
Wonwoo menganggukkan kepalanya dan meraba wajahnya yang basah lalu tak lama meringis saat tak sengaja mengenai lukanya, "Akh.. Ssshh.. Apa dia menangis? Dan kenapa wajahku perih sekali?"
"Iya, Wonu menangis karena Alex membuatmu terluka dan kesakitan lagi" Ujarmu..
"Apalagi yang dia perbuat?" Tanyanya...
"Mabuk dan berkelahi dengan salah satu pelanggan di club tadi malam, untung saja tidak saja yang memanggil polisi semalam"
Wonwoo menghela nafasnya kasar, sepertinya dia juga lelah dengn kepribadian kasarnya itu...
"Kau sarapanlah dulu, Setelahnya aku akan membantumu mengobati luka di wajahmu"
Wonwoo terlihat menganggukkan kepalanya, lalu mulai memakam sarapannya...
"Apa dia melakukan sesuatu padamu?" Tanyanya sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya...
"Siapa?"
"Alex"
Kamu terdiam sebelum membuka suaramu, "Dia hanya bertanya padaku tentang apakah aku pernah melakukan sex atau tidak"
Wonwoo langsung menoleh sambil melotot terkejut padamu dengan sendok yang masih berada di dalam mulutnya...
"Dia juga bertanya apakah dia boleh menyesap bibirku yang katanya sangat menggoda ini"
Uhuk.. Uhuk..
Wonwoo langsung tersedak makananya dan dengan cepat kamu langsung memberinya air minum...
"D-dia.. Bertanya seperti itu.. Padamu?" Tanya Wonwoo ragu..
Kamu menganggukkan kepalamu sambil menatapnya, "Bajingan itu benar-benar" Gumam Wonwoo dengan nada pelan yang terdengar kesal...
"Tenang saja, aku tidak meresponnya.. Soalnya aku langsung menendang selangkangannya dengan lututku"
Wonwoo langsung merapatkan kakinya dengan ke-2 tangan yang di taruh dinatas selangkangannya sambil menatapmu horor. "Ka-kau.. A-apa?" Tanyanya...
"Kenapa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanyamu dengan nada biasa saja...
Setelahnya selesai dengan sarapannya, kini Wonwoo tengah berada di perpustakaan baca miliknya sementara kamu tengah melihat gambar buatan Wonu di ruangan khusus milik kepribadian bocah itu..
Di ruangan itu penuh dengan gambar seperti buatan anak kecil pada umumnya, di sana juga ada lemari yang kamu lihat juga berisi mainan dan macam-macam cemilan seperti permen dan kue yang kata Wonwoo sendiri sengaja dia isi untuk Wonu...
Meskipun setelahnya dia akan lebih sering merasa sakit gigi karena terlalu banyak memakan gula saat dirinya kembali menjadi Wonwoo lagi...
Wonu sayang kak Wonwoo.. Dia sudah mengalami banyak kesulitan dan kenangan buruk selama ini.. Hiks.. Tapi kak Alex selalu buat Kak Wonwoo sakit.. Hiks.. Wonu tidak suka.. Hiks..
Ucapan Wonu tadi pagi juga masih terngiang di kepalamu, soal Wonwoo yang sudah banyak mengalami kesulitan dan kenangan buruk. Entah apa maksudnya tapi mungkin salah satunya adalah soal kematian orang tuanya meskipun Wonwoo sendiri tidak mengingat hal itu...
Tunggu.. Apa itu berarti mungkinkah Wonu atau Alex tahu soal kematian orang tua Wonwoo? Pikirmu tiba-tiba..
***
Tbc
~ O31221 ~
Komen dan Votenya jangan lupa ya...
Makasih...
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Personality✔
FanfictionBisakah Kamu Menghadapi Satu Orang Namun Dengan 3 Kepribadian Yang Berbeda-beda? ~ "Berarti selain menjadi seorang pembantu aku sama saja sedang mengurus 3 orang sekaligus namun dalam raga yang sama, begitu? Waw luar biasa" "Assisten, aku lebih suka...