Kamu melangkahkan kakimu dengan perasaan kesal, sungguh sangat kesal, sepertinya hari ini bukan hari keberuntunganmu...
Ya kamu habis di pecat dari minimarket itu, alasannya karena banyak kerusakan barang walaupun sudah kamu jelaskan jika bukan kamu yang merusaknya...
Tapi tetap saja si tua bangka bau tanah itu sama sekali tidak mau mendengarkan penjelasanmu..
Sial...
"Ck! Berhentilah untuk mengikuti diriku!"
Kamu berbalik dan langsung berteriak hingga membuat laki-laki berhoddie yang sejak tadi mengikuti mu dari belakang itu langsung menghentikan langkahnya...
Tingginya sekitar 187cm, umurnya juga kamu yakini sudah lebih dari 20 tahun dengan suara berat itu. Tapi kenapa dia seperti bocah yang suka mengikuti orang kemana pun tanpa pengawasan orang tua?!
Sementara laki-laki itu hanya mendunduk sambil meremas jari-jari tangannya. "Ma-maaf" Ujarnya dengan nada lirih...
"Pergilah, jangan mengikutiku lagi!" Ujarmu sambil kembali berbalik dan melanjutkan langkahmu tapi...
"Apa maumu brengsek!"
Kamu kembali berteriak saat kamu merasa jika si laki-laki berhoddie itu kembali mengikutimu. "Ku bilang jangan mengikutiku! Pergilah sebelum sepatuku melayang ke wajahmu!"
Namun alih-alih menjawab dan pergi, laki-laki itu malah terisak. Apa lagi sekarang? Ya tuhan, ada apa dengan pria ini sebenarnya?
"Hiks.. Hiks.. Ja-jangan.. Hiks.. Bentak.. Hiks.. Wonu.. Hiks" lirihnya sambil terisak...
Kamu hanya bisa menganga tak percaya, Apa-apaan ini? Laki-laki itu malah menangis seperti anak kecil dan sialnya malah jadi bahan perhatian oleh orang-orang yang berlalu lalang di sana..
"Ya.. Kenapa kau malah menangis seperti itu?"
"Huaaaa~"
Sepertinya memang benar, hari sial mu akan di mulai saat ini juga..
***
Taman...
Kamu menatap bingung laki-laki yang tengah memakan es krim di sampingnya itu. Tadi saat kamu membawanya ke taman, kami tak sengaja melihat pedangang es krim dan laki-laki yang tadi menyebutkan namanya dengan nama Wonu ini memaksakanmu untuk membelikannya es krim...
Kepalanya juga sudah tak lagi tertutup oleh tudung Hoodie, jadi kamu bisa melihat wajahnya yang lumayan cukup tampan..
"Es krimnya enak, kak. Wonu suka, terimakasih" Ujarnya senang sambil menjilat es krim nya...
"Hey"
Wonu menatapmu dengan pandangan polos, benar-benar polos seperti tatapan seorang bocah...
"Kau.. Benar-benar tidak tahu jalan pulang kerumah mu?" Tanyaku...
Namun Wonu hanya menggelengkan kepalanya dan kembali fokus dengan es krimnya...
"Hey"
"Eo? Balon" Tunjuknya kearah anak kecil yang berjalan sambil membawa balon dan saat akan bangun kamu segera menarik tangannya agar kembali duduk namun..
Pluk..
Es krim itu jatuh dari tangannya, dia menatap es krim miliknya dengan tatapan sedih hingga...
"Hiks.. Es krim.. Hiks... Es krim wonu.. Hiks.."
Seketika kepalaku pening, ya tuhan ada apa dengan laki-laki ini? Belum pernah selama 24 tahun kamu hidup di dunia ini bertemu dengan pria aneh sepertinya...
Dia berukuran seorang pria dewasa tapi kenapa kelakuannya seperti bocah sekolah dasar...
"Ya dengar—"
Dan tanpa ijin dia langsung tertidur begitu saja di atas pahaku. "Apa-apaan kau. Hey bangun, Kau... kenapa kau malah tidur di pahaku?"
Dia langsung terlelap begitu saja tanpa terganggu sedikit pun saat kamu menggoyangkan badannya...
Namun tiba-tiba pria itu kembali terbangun dengan tatapan bingung sambil menatap sekitar taman itu...
"Di mana ini?" Gumam pria itu..
Namun saat dia melihat kearahku, ekspresi wajahnya langsung terlihat penuh keterkejutan bahkan hingga membuatnya berdiri dengan tiba-tiba...
Ya Wonwoo sudah kembali ke dirinya sendiri dan alangkah terkejut ya dia saat bangun dirinya ada di sebuah taman apalagi ada seorang wanita di sana...
Seingatnya dia baru saja selesai mandi dan berpakaian lalu—Wonwoo hanya bisa menghela nafas sambil mengacak-ngacak rambutnya...
Apa Si Arogan itu yang mengambil alih tubuhku atau si bocah itu yang hadir? Pikir Wonwoo...
"Kau.. Apa kau baik-baik saja? Ini sudah sore dan ak—"
"Maaf, jika tadi aku merepotkanmu tapi aku benar-benar harus segera pergi. Permisi" Ujar Wonwoo langsung berlari meninggalkan tempat itu...
Tak memperdulikan tatapan bingung dari wanita yang sedari tadi menatapnya...
***
Rumah..
Wonwoo tengah duduk sambil memainkan gelas berisi air putih di hadapannya, sebenarnya Wonwoo sudah biasa terbangun di tempat asing seperti yang terjadi tadi sore...
Bahkan dia juga pernah terbangun di sebuah kamar di club bersama seorang wanita asing yang hanya terselimbuti dengan selimut untuk menutupi tubuh polos ke-2nya...
Dan itu ulah Alex Jeon. Kepribadian Wonwoo yang lain yang memiliki sikap arogan, trempramental, keras kepala dan pecinta alkohol. Intinya kepribadian ini sangat berbanding terbalik dengan kepribadiannya yang sebenarnya...
Namun lain halnya jika dia terbangun di sebuah ruangan khusus penuh kanfas kosong atau yang sudah di penuhi oleh gambar lukisan, ini juga kelakuan kepribadian Wonwoo lainnya..
Namanya Wonu. Kepribadian Wonwoo yang ini menggambarkan seorang bocah yang suka dengan melukis dan sangat suka dengan makanan manis berbanding terbalik dengannya yang tidak terlalu suka makanan manis...
Tapi jika boleh memilih, Wonwoo lebih suka jika tubuhnya di ambil alih oleh kepribadian bocahnya, ya walaupun harus berujung malu seperti tadi...
Orang tua Wonwoo sudah lama meninggal, entah karena apa Wonwoo pun tidak mengetahuinya yang jelas hal itulah yang membuat kepribadiannya yang bernama Alex itu hadir beberapa bulan setelah kematian orang tuanya...
Biasanya kepribadiannya yang kasar itu selalu hadir ketika dia sudah mulai tertidur di malam hari, entah apa yang di lakukannya tapi setiap pagi saat Wonwoo terbangun badannya selalu terasa sakit semua...
Sementara kepribadiannya yang bernama Wonu selalu hadir saat Wonwoo sedang merasa sedih atau gundah karena sesuatu hal dan saat Wonwoo kembali suasana hatinya pasti akan sedikit membaik dari sebelumnya...
***
Tbc
~ O11221 ~
Komen dan Votenya jangan lupa..
Makasih...
❤️❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
My Personality✔
FanfictionBisakah Kamu Menghadapi Satu Orang Namun Dengan 3 Kepribadian Yang Berbeda-beda? ~ "Berarti selain menjadi seorang pembantu aku sama saja sedang mengurus 3 orang sekaligus namun dalam raga yang sama, begitu? Waw luar biasa" "Assisten, aku lebih suka...