3

1.4K 143 6
                                    

[. . .] untuk dialog kucing
". . ." untuk dialog orang
'. . .' untuk dialog pikiran orang

~'°•°'~

{Rabu, tgl ** bln ** tahun 20**, 07:00}

   Seperti biasa, Y/N berangkat ke sekolah dan kucing-kucingnya tetap di rumah. Seperti biasa, tadi pagi Gempa membangunkan Y/N dengan eongan nya bersama alarm tapi Y/N tidak membalas apa pun. Y/N tetap diam sampai saatnya sarapan dan akhirnya pergi ke sekolah meninggalkan kucing-kucingnya.

[Uh. . sekarang gimana?]-Blaze

[Blaze, cepet minta maaf.]-Gempa

[Tapi bagaimana caranya? Lagian kalau aku bilang "Y/N maafkan aku." Pasti yang dia dengar hanya meong meong meong.]-Blaze

[Terus? Y/N sudah berdiam diri dari semalam tau gak. Kalau gak minta maaf nanti makin buruk pula.]-Taufan

[Kalau itu mah gak perlu diingatkan pun juga tau itu bisa makin buruk!]-Blaze

[Jadi sekarang gimana dongg.]-Duri

[Kalian daripada mikirin buat minta maaf sama Y/N, mending minta maaf dulu sama Solar.]-Ais

[Oh iya juga. .]-Blaze

[. . . .]-Blaze/Taufan/Duri

[Sudahlah kak, lagi pula ini salah ku tidak bersikap dewasa dan berteriak langsung begitu.]-Solar

[Hey! Ini bukan salahmu, salah aku karena menjahili mu berlebihan.]-Taufan

[Duri pun minta maaf ya Solar.]-Duri

[Aku juga, maafin kita ya Solar.]-Blaze

[Hm. . kita sama-sama salah kak. Maafkan Solar juga. Padahal kalian cuma menjahili aku.]-Solar

[Kami maafkan, Solar maafkan kita gak?]-Taufan

[Iya dimaafkan kok.]-Solar

[YEY! Makasih Solarr!]-Duri

[Ehehe. . . Sama-sama Duri.]-Solar

[Okay dah baikan kan? Lain kali kalau menjahili orang jangan kelewatan.]-Gempa

[Siap boss!]-Blaze/Taufan/Duri

[Sekarang kembali ke masalah utama kita. Bagaimana caranya kita membujuk Y/N agar dia tidak marah lagi sama kita?]-Gempa

[Aduh susah ini.]-Blaze

[Kasih Y/N coklat aja.]-Duri

[Emang dengan bentuk kucing gini bisa pergi beli sendiri? Mikir dong Duri.]-Solar

[Ya. . Habisnya Y/N kan suka coklat. Meski jarang makannya sih.]-Duri

[Daripada coklat, Y/N lebih suka es teh lemon.]-Taufan

[Ok cukup. Nanti keterusan jadi bahas makanan.]-Gempa

[Hm. . .]-Taufan

[Mn. . .]-Blaze

[Nn. . .]-Duri

[Oh ya, Ais. Kamu harus ceritakan kenapa Y/N nangis-nangis terus beberapa tahun yang lalu.]-Taufan

[Kenapa topiknya malah kesitu?]-Ais

[Mana tau dapat sesuatu yang bisa membantu Y/N mereda amarahnya. Lagi pula aku penasaran, yang lain penasaran kan?]-Taufan

[Yup, aku penasaran. Ceritalah Ais. Ceritalah.!]-Duri

[Ok, ok, tenang Duri. Aku akan ceritakan secara singkat, padat, dan jelas.]-Ais

[Nah, jadi kenapa Y/N menangis?]-Blaze

[Jadi gini, kejadiannya beberapa minggu setelah perubahan kita sebagai kucing.]-Ais

Kucing Penjaga Y/NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang