[. . .] untuk dialog kucing
". . ." untuk dialog orang
'. . .' untuk dialog pikiran orang~'°•°'~
{Rabu, tgl ** bln ** tahun 20**, 07:00}
Seperti biasa, Y/N berangkat ke sekolah dan kucing-kucingnya tetap di rumah. Seperti biasa, tadi pagi Gempa membangunkan Y/N dengan eongan nya bersama alarm tapi Y/N tidak membalas apa pun. Y/N tetap diam sampai saatnya sarapan dan akhirnya pergi ke sekolah meninggalkan kucing-kucingnya.
[Uh. . sekarang gimana?]-Blaze
[Blaze, cepet minta maaf.]-Gempa
[Tapi bagaimana caranya? Lagian kalau aku bilang "Y/N maafkan aku." Pasti yang dia dengar hanya meong meong meong.]-Blaze
[Terus? Y/N sudah berdiam diri dari semalam tau gak. Kalau gak minta maaf nanti makin buruk pula.]-Taufan
[Kalau itu mah gak perlu diingatkan pun juga tau itu bisa makin buruk!]-Blaze
[Jadi sekarang gimana dongg.]-Duri
[Kalian daripada mikirin buat minta maaf sama Y/N, mending minta maaf dulu sama Solar.]-Ais
[Oh iya juga. .]-Blaze
[. . . .]-Blaze/Taufan/Duri
[Sudahlah kak, lagi pula ini salah ku tidak bersikap dewasa dan berteriak langsung begitu.]-Solar
[Hey! Ini bukan salahmu, salah aku karena menjahili mu berlebihan.]-Taufan
[Duri pun minta maaf ya Solar.]-Duri
[Aku juga, maafin kita ya Solar.]-Blaze
[Hm. . kita sama-sama salah kak. Maafkan Solar juga. Padahal kalian cuma menjahili aku.]-Solar
[Kami maafkan, Solar maafkan kita gak?]-Taufan
[Iya dimaafkan kok.]-Solar
[YEY! Makasih Solarr!]-Duri
[Ehehe. . . Sama-sama Duri.]-Solar
[Okay dah baikan kan? Lain kali kalau menjahili orang jangan kelewatan.]-Gempa
[Siap boss!]-Blaze/Taufan/Duri
[Sekarang kembali ke masalah utama kita. Bagaimana caranya kita membujuk Y/N agar dia tidak marah lagi sama kita?]-Gempa
[Aduh susah ini.]-Blaze
[Kasih Y/N coklat aja.]-Duri
[Emang dengan bentuk kucing gini bisa pergi beli sendiri? Mikir dong Duri.]-Solar
[Ya. . Habisnya Y/N kan suka coklat. Meski jarang makannya sih.]-Duri
[Daripada coklat, Y/N lebih suka es teh lemon.]-Taufan
[Ok cukup. Nanti keterusan jadi bahas makanan.]-Gempa
[Hm. . .]-Taufan
[Mn. . .]-Blaze
[Nn. . .]-Duri
[Oh ya, Ais. Kamu harus ceritakan kenapa Y/N nangis-nangis terus beberapa tahun yang lalu.]-Taufan
[Kenapa topiknya malah kesitu?]-Ais
[Mana tau dapat sesuatu yang bisa membantu Y/N mereda amarahnya. Lagi pula aku penasaran, yang lain penasaran kan?]-Taufan
[Yup, aku penasaran. Ceritalah Ais. Ceritalah.!]-Duri
[Ok, ok, tenang Duri. Aku akan ceritakan secara singkat, padat, dan jelas.]-Ais
[Nah, jadi kenapa Y/N menangis?]-Blaze
[Jadi gini, kejadiannya beberapa minggu setelah perubahan kita sebagai kucing.]-Ais
KAMU SEDANG MEMBACA
Kucing Penjaga Y/N
FanfictionKisah nya si reader (Y/N) mempunyai 7 kucing yang sudah bersama nya sejak kecil. Reader (Y/N) sudah mempunyai para kucing ini sejak kehilangan sahabat-sahabat cowok nya saat masih di sekolah dasar. Rupa-rupanya para kucing itu lah sahabat reader (Y...