9

748 102 3
                                    

[. . .] untuk dialog kucing
['. . .'] untuk dialog pikiran kucing
". . ." untuk dialog orang
'. . .' untuk dialog pikiran orang

~‘°•°’~

   Pintu dibuka perlahan, Y/N si pemilik rumah memasuki rumahnya bersama kedua temannya. Diluar masih hujan dan malah bertambah deras selama perjalanan, jadi Y/N meminta Yaya dan Ying untuk berteduh di rumahnya saja sampai hujan reda.
  
   Saat Y/N memasuki rumah, Y/N langsung diterjang oleh kucing-kucingnya.

[Y/N kok lama pulangnya?! Y/N kena hujan gak?!]-Duri

[Y/N kok lama banget pulangnya, pas pulang kena hujan?]-Taufan

[Y/N!!]-Blaze

   Yaya dan Ying yang melihat reaksi kucing-kucing Y/N hanya bisa terkekeh, Yaya memang sudah biasa melihat hal ini kalau Y/N pulang telat dari sekolah. Berbeda dengan Ying yang baru sehari itu ke rumah Y/N karena kerja kelompok, kenapa Ying baru sekali itu ke rumah Y/N? Bukannya udah temenan sepuluh tahun? Nanti ada cerita di chapter lain.

"Alolololo, anak-anak Y/N langsung ribut ya bunda."-Ying

"Heh! Mereka itu kucing aku, bukan anak aku."-Y/N

"Tapi reaksi mereka seperti anak hilang."-Ying

"Yingg!"-Y/N

"Hahahaha, alah kan betulkan? kan?"-Ying

"Aku setuju. Tingkah mereka dari dulu memang seperti anak yang sangat bergantung banget sama ibunya."-Yaya

"Yaya?!"-Y/N

"Hehehe."-Yaya/Ying

   Sementara itu, kucing-kucing itu mendadak diam karena disebut sebagai anak-anak Y/N. Hati, batin, jiwa, raga, dan pikiran mereka semua loading layaknya memuat suatu video yang mendadak macet. Semua itu tak berlangsung lama saat Y/N tiba-tiba bersin.

[Y/N masuk angin!]-Taufan

[CEPAT HANGATIN Y/N!]-Duri

[CARANYA–?!]-Blaze

"Shhh! Kenapa mendadak ribut sih?"-Y/N

"Keknya kamu kedingin deh Y/N. . Mau aku buatin teh hangat?"-Yaya

"Gak perlu, makasih. . Kalian duduklah dulu, aku akan buatkan kalian minuman."-Y/N

"Eh– Gak perlu repot-repot Y/N."-Yaya

"Iya, kami juga mau pulang kok setelah antar kamu ke rumah."-Ying

"Gak apa-apa, setidaknya kalian minum saja dulu ya. ?"-Y/N

"Mm. . ok."-Yaya

   Y/N pergi ke dapur membuatkan mereka minuman, kucing-kucing itu tidak mengikuti Y/N. Kucing-kucing itu malah pergi ke kamar Y/N secepatnya bersama Solar yang diseret paksa oleh Blaze dan Duri.

   Sesampainya di kamar Y/N, Gempa langsung menutup pintu kamarnya rapat lalu ikut dengan yang lainnya ke ranjang Y/N.

[Kenapa kalian pulangnya lama banget Solar?!]-Blaze

[Ish, kenapa aku pula yang kena marah?!]-Solar

[Eh– Eh, gak– maksudnya, kenapa pulangnya lama? Padahal pas pukul dua itu masih cerah benderang banget.]-Blaze

[Tadi Y/N mampir ke toko es krim, jadinya kita menghabiskan waktu yang cukup lama disana.]-Solar

[Ke toko es krim? Napa gak ajak Duri?!]-Duri

[Duri, aku aja gak tau kita bakal mampir kesitu.]-Solar

[Oh. .]-Duri

[Jadi, seharian ini kalian ngapain aja?]-Gempa

Kucing Penjaga Y/NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang