6

995 116 3
                                    

[. . .] untuk dialog kucing
['. . .'] untuk dialog pikiran kucing
". . ." untuk dialog orang
'. . .' untuk dialog pikiran orang

~‘°•°’~

   Pemandangan disekitar truk adalah hutan, kini tujuan mereka adalah pergi ke suatu tempat rahasia milik mereka.

". . . ."

". . . . . ."

Tereteng rereng, tereteng rereng–

Tit

"Halo?"-NPC

". . . . . ?"

"Ya, semuanya berjalan lancar."-NPC

". . . . . ?"

"Hm."-NPC

". . , . . . . . ?"

"Ya, semuanya ada 100 anak. Kira-kira dari umur 4 sampai 10."-NPC

". . . . . ?"

"Ada, tapi gak perlu khawatir. Bom udah diledakkan jadi tikus itu pasti sudah musnah dengan sandera lainnya."-NPC

". . . . . .?"

"Tidak, aku tidak tau. Tapi mungkin bawahanku tau, sebentar ya. HEY KALIAN!!"-NPC

"Ada apa ketua?"-NPC

"Apakah kalian tau siapa tikus itu?"-NPC

   bawahan ketua itu saling menatap satu sama lain. Sudah semenit berlalu tapi mereka tidak menjawab. Ketua tau apa maksudnya ini.

"Sepertinya kita ada masalah. Bawahanku yang mencari tikus itu tidak kembali."-NPC

". . . . . .?! . . . . .!"

"Iya iya aku tau, aish. . ini merepotkan. Tapi mungkin saja tikus itu sudah mati karena bomnya jadi dibiarkan juga tidak apa-apa."-NPC

". . . . . . . . . ."

"Aku menganggap hal ini serius. Kalau betul tikus itu belum mati, aku yang akan mengurusnya."-NPC

". . . . . . . . . . . . . ."

"Iya, kau aman. Santai lah, ayo kita pergi minum-minum."-NPC

". . . . . . ."

"Hehahaha. . kamu pikir aku mau traktirin kamu? Kamu masih bermimpi?"-NPC

   Demikianlah percakapan itu dilanjutkan dengan percakapan santai. Saat perjalanan, hujan tiba-tiba turun, suasana anak-anak di dalam truk itu sangat mencekam, ditambah lagi hawa dingin dari turunnya hujan itu. Anak-anak itu berdoa dan berharap mereka akan diselamatkan. Siapa pun itu.

~‘°•°’~

JDAR

   Petir menyambar kuat di tempat Y/N. Tampaknya di tempat Y/N mendapatkan hujan deras, sampai-sampai petir saja berteriak keras. Hawa dingin menusuk kulit Y/N meski diselimuti oleh selimut tebalnya dan kucing-kucingnya.

"Brr. . DinginyaaAAamm~~ Apa yang terjadi? Kok empuk kali. . . . . . . . . . Mm. . Huh? Ha? Kok aku di kamar?"

"Miaw. ."

"Ha? . . . . . . . HA?"

"Mreowng?"

"Hali?"

"Mreowr. ."

"Duri?"

"Rauw. ."

"Blaze? Kok kita di rumah? Bukannya tadi kita di pasar malam ya. ? K-Kok di rumah–?! Ha? Gimana ceritanya ini?! Aduh– Ssss. ."

Kucing Penjaga Y/NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang