"Bermainlah sesuka hatimu sekarang, karena kamu tidak tau nantinya apakah kamu masih bisa bermain dengannya atau tidak"
~Ana Alexandria Elzarizkia~"Bun, yah aku berangkat dulu ya" Pamit seorang gadis yang sudah berseragam lengkap seraya mencium punggung tangan kedua orang tuanya.
"Iya hati hati ya sayang" Balas sang bunda dengan tersenyum hangat."Hati-hati di jalan, jangan bandel, harus nurut sama guru, dan ngak boleh jajan sembarangan oke" Ucap sang ayah kepada putri kesayangannya.
"Siap ayah" Jawab Ana dengan memberikan hormat kepada ayahnya.
Ana Alexandria Elzarizkia, putri seorang pengusaha yang bernama Atnan Alexander dan Tania Alexander. Atnan adalah pemilik Alexander group, salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Ana memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Iky Alexander Elvinoz. Iky kini tengah melanjutkan kuliah di Australia.
Ana pergi berangkat sekolah dengan diantar oleh supir pribadinya. Dikarnakan Atnan tidak mengizinkan Ana untuk mengendari motor sendiri.
Atnan khawatir jika putri kesayangannya itu kenapa napa dijalan.Terlebih Ana tidak mengerti aturan saat berkendara atau suka ngawur saat mengendarai kendaraan.
Dulu saat belajar motor Ana sering terjatuh bahkan menabrak. Saat Ana diajak belajar dijalan raya, ia hampir menabrak pengendara lain dan berhenti di tengah tengah jalan.Tak butuh waktu lama Ana sudah sampai di gerbang sekolah. Ia segera turun dari mobil. "Makasih ya mang" Ucap Ana berterimakasih.
"Iya atuh non sama sama, oh ya non nanti pulang jam berapa?" Tanya sang supir yang bernama mang Septo.
"Em paling jam setengah tiga mang" Jawab Ana.
"Siap non, kalau begitu mang Septo pergi dulu ya" Pamit mang Septo yang mendapat anggukan dari Ana.
Ana berjalan menuju ke kelasnya dengan wajah yang ceria seperti biasanya. Ana terus mengumbar senyumannya di sepanjang koridor. Hinga akhirnya Ana sampai di depan kelasnya X Bahasa 2. Nama sekolah Ana adalah SMA Nusa Bineka.
Ana berjalan memasuki kelasnya. "Hallo pren" Sapa Ana pada kedua sahabatnya yaitu Salsa dan Syifa.
"Hallo" Jawab Syifa dan Salsa.
Syifa Azryna dan Salsa Anggraini adalah sahabat Ana sedari kecil. Mereka selalu bersama sama hingga pada akhirnya mereka harus terpisah saat duduk di bangku sekolah dasar. Namun mereka bersama kembali saat sudah duduk di bangku SMP dan sampai saat ini duduk di bangku SMA.
"Kalian udah ngerjain PR IPA?" Tanya Salsa.
"Udah dong" Jawab Syifa.
"Bentar bentar gue cek dulu" Ana membuka tas nya dan mengeluarkan buku IPA ia mengecek apakah sudah mengerjakan atau belum. "Gue belom, nyontek ya hehehe" Ucap Ana dengan cengegesan.
"Nih" Salsa menyodorkan bukunya. Memang beginilah mereka ketika salah satu belum mengerjakan PR makan yang lainnya akan memberi contekan.
Begitupun dengan makanan , barang atau yang lainnya mereka selalu berbagi dan tidak ada yang namanya perhitungan karna mereka bukanlah tipe teman kalkulator.
"Thanks Sal, lo emang yang paling bisa gue andelin hahaha"
"Yoi sama sama" Jawab Salsa.
Akhirnya Ana pun menulis tugas nya dan tak butuh waktu lama ia sudah menyelesaikannya. "Huft akhirnya selesai juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA ALEXANDRIA
Teen FictionPantas saja jika bahagia ku sebut sebagai dusta. Tidak ada bahagia yang benar benar tulus dalam hidupku. Yang ada hanyalah kata pura pura bahagia. Semuanya berdusta bahkan orang yang sangat ku sayang pun berdusta. Semuanya akan hancur pada waktunya...