"Kata semua orang Ayah itu cinta pertama anak perempuan"
~Ana Alexandria Elzarizkia~Ahsyad saat ini tengah melatih Ana dan Salsa bermain basket. Ia menyuruh Anak dan Salsa untuk belajar memantulkan bola basket terlebih dahulu. "Jangan tinggi tinggi" Tegur nya saat melihat Ana memantulkan bola terlalu tinggi.
"Ngak sengaja, ketinggian tadi" Ujar Ana.
"Yang serius"
"Iya bawel" Balas Ana. 'Kalau aja ini bukan kemauan pak Adi, udah pasti lo gue bejek bejek" Batin Ana.
"Gausah ngedumel dalam hati lah ya, gue tau kali" Ujar Ahsyad.
Ana memelototkan matanya, bagaimana Ahsyad bisa atau apa yang ia ucapkan dalam hati? Apakah dia seorang peramal? Pikirnya.
"Fokus ngak usah melamun" Intro Ahsyad yang membuat Ana seketika langsung tersadar dari lamunanya.
"Bawel banget sih lo! Mending noh ajarin si Salsa" Ujar Ana yang menyuruh Ahsyad untuk mengajari Salsa. Karena sedari tadi hanya dia yang di dumeli oleh Ahsyad.
"Ngak usah ngatur lo. Gak gue ajarin baru tau rasa" Ujar Ahsyad.
"Kalo bukan karna perintah pak Adi juga gue ngak bakalan mau" Gumam Ana yang masih bisa didengar oleh Ahsyad.
"Gue denger" Ujar Ahsyad.
"Napa sih lo! Heran deh gue, perasaan gue mulu yang lo atur" Ujar Ana yang merasa jengkel.
"Syad ini ngelempar nya gimana?" Tanya Salsa yang ingin melempar bola basket ke dalam ring.
"Noh ajarin si Salsa, gue mulu perasaan yang diatur" Ujar Ana.
"Iya bentar" Ujar Ahsyad. Ia berjalan menghampiri Salsa.
"Gimana ngelempar nya? Gini?" Tanya Salsa.
"Gini, sorry gue pegang tangan lo" Ujar Ahsyad.
"Iya ngak papa" Jawab Salsa.
Ahsyad berdiri di belakang Salsa. Ia memegang tangan Salsa. Ahsyad mulai mengarahkan tangan Salsa untuk melempar bola ke dalam ring.
'Kenapa jantung gue berdetak ngak beraturan? Dan kenapa gue ngerasa grogi kalau deket sama Ahsyad kayak gini ya?' Batin Salsa.
"Udah bisa kan?" Tanya Ahsyad.
"Bisa, makasih" Jawab Salsa dengan tersenyum manis sambil menatap Ahsyad.
"Bisa ngak?" Tanya Ahsyad pada Ana.
"Bisa, gue kan mandiri" Jawab Ana dengan percaya diri.
"Yaudah, cobak kalo bisa" Tantang Ahsyad. Ia bersedekah dada.
"Yaudah oke, pasti bakalan masuk" Ujar Ana.
"Susah lo An, tadi gue aja di arahin sama Ahsyad" Ujar Salsa.
"Biarin aja, kita liat dia bisa apa enggak" Ujar Ahsyad.
Ana mulai mengambil ancang ancang untuk melempar bola basket. Setelah dirasa sudah pas Ana langsung melempar bola basket tersebut, dan ya bola basketnya masuk ke dalam ring. Ana langsung berjalan ke arah Ahsyad dan Salsa dengan bangganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA ALEXANDRIA
Teen FictionPantas saja jika bahagia ku sebut sebagai dusta. Tidak ada bahagia yang benar benar tulus dalam hidupku. Yang ada hanyalah kata pura pura bahagia. Semuanya berdusta bahkan orang yang sangat ku sayang pun berdusta. Semuanya akan hancur pada waktunya...