—Happy Reading❤—
***
"Banyak rasa yang tidak bisa di ungkapkan namun hanya
bisa dirasakan"
~Ana Alexandria Elzarizkia~"Aws" Ringis Ahsyad kala lukanya di obati dengan betadine.
"Sakit ya?" Tanya Salsa yang mendapat Anggukan dari Ahsyad.
"Kenapa lo segitunya buat nyelametin Ana?" Tanya Salsa.
"Maksud lo?" Tanya balik Ahsyad dengan menikkan satu alisnya.
"Gak maksud gue kanapa lo kayak seolah olah effort banget gitu ke Ana" Jawab Salsa. "Kayak gak mungkin dong kalo gak ada perasaan apa apa" Lanjutnya.
"Lo gak perlu tau apapun" Jawab Ahsyad dengan dingin. Kini raut wajahnya berubah menjadi datar tanpa ekspresi sedikitpun.
"Gue cuman nanya doang" Ucap Salsa.
"Gue cuman nganggep Ana sebagai teman gak lebih" Jawab Ahsyad berbohong. Sebenarnya ia suka dengan Ana, namun mau bagaimana lagi. Ia tidak bisa mengutarakan persaanya karena sahabatnya juga suka Ana.
Sementara itu Ana, Sinta, Syifa, Ila dan juga Gara dkk kini sedang berada di pinggir lapangan. Mereka duduk di sana tidak latihan. Karena kejadian tadi latihan di pending beberapa jam, mungkin sampai nanti jam setelah istirahat.
"Nih minum" Ucap Gara dengan menyodorkan satu air mineral pada Ana.
"Thanks kak" Ucap Ana dengan menerima air tersebut.
"Oh iya kok bisa sih An potnya mau jatuh ke arah lo?" Tanya Ila.
"Iya kayak ada yang ganjil aja. Selama ini kan pot pot di adas gak ada yang jatuh kecuali ada yang nyenggol atau sengaja jatuhin" Imbuh Sinta.
"Gue gak tau, mungkin aja ketiup angin kan" Ucap Ana yang tak mau berburuk sangka pada siapapun.
"Gak mungkin lah kalau ketiup angin, secara tadi kan gak ada angin kencang" Ucap Syifa. "Apa ada yang sengaja mau celakain lu ya An" Lanjut Syifa.
Sementara itu Gara langsung membuka room chat nya. Dan mengetik pada group yang ada di handphone nya.
Anggota Inti ARASTER👻🥰
Anda
Kita ngumpul di rooftop sekarang.Leonplayboy😏
Oke boskuhhElVarok😎😂
YeeeReganjing🐕
Siap bosAlvaresek🧐
Ok.Jangan tertawakan emot yang berada di nama group tersebut, karena yang membuatnya bukanlah Gara melainkan Leon yang notabe nya sudah pedot. Alias tidak waras.
Kemudian Gara menutup room chat nya. Ia langsung bangkit dari duduknya dan melenggang pergi di ikuti oleh ke empat teman temannya.
Sesampainya di rooftop Gara dan yang lainnya langsung duduk di sofa yang berada di sana. Gara mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya. Kemudian mengarahkan rokok tersebut pada bibirnya. Ia mulai memetik korek api dan menyalakan rokonya. Gara menyesap rokok tersebut dan menghembuskan asapnya ke atas.
"Kenapa lo ngajak kita ngumpul ke sini Gar?" Tanya Al Vares dengan mengambil sebatang rokok dan menyalakannya kemudian menyesapnya.
"Gue mau lo cari tau siapa orang yang mau celakain Ana tadi" Ucap Gara. Ia tau bahwa kejadian tadi bukanlah murini kecelakaan, melainkan sengaja ada orang yang menjatuhkan pot tersebut dan berniat untuk mencelakai Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA ALEXANDRIA
Teen FictionPantas saja jika bahagia ku sebut sebagai dusta. Tidak ada bahagia yang benar benar tulus dalam hidupku. Yang ada hanyalah kata pura pura bahagia. Semuanya berdusta bahkan orang yang sangat ku sayang pun berdusta. Semuanya akan hancur pada waktunya...