"Takdir memang ada dan takdir bisa diubah. Namun aku terlambat untuk mengubah takdir itu"
~Indra Zigara FakranGara dkk kini tengah berada di rooftop. Mereka semua tengah membahas mengenai tanggal keramat. Ya yang mereka maksud tanggal keramat adalah tanggal dimana mereka selalu bertempur dengan Black Venom.
Pertempuran ini bukan pertempuran biasa, pertempuran ini adalah pertempuran besar besaran antara Araster dan Black Venom. Biasanya pertempuran ini memakan korban.
"Sebentar lagi tanggal 22 Desember ,yang artinya kita akan perang dengan Black Venom" Ujar El Varo.
Tangggal 22 Desember adalah tanggal dimana pertama kali Black Venom mengibarkan bendera perang. Permusuhan ini sudah lama terjadi, permusuhan ini berawal dari ketua BLACK VENOM sebelumnya dan ketua ARASTER sebelumnya yang mempunyai dendam pribadi.
Saat itu Black Venom sudah membenci Araster dan setelah kematian Rasya, Black Venom semakin membenci Araster. Ketua Black Venom menganggap penyebab kematian Rasya adalah Iky.
"Gue tau tanggal itu adalah tanggal dimana gue kehilangan sosok yang paling gue sayang" Ujar Gara. Ia masih merasa bersalah atas kepergian Rasya, walaupun itu bukan kesalahan siapa siapa melainkan takdir.
Flash back one
4 tahun yang lalu."Rasya kamu di sini dulu ya, aku mau beli minum di sebrang sana" Ujar Iky.
"Iya jangan lama lama" Ujar Rasya. Ia kemudian duduk di bangku yang tak jauh dari nya.
Rasya melihat kepergian Iky. Sekitar beberapa menit kemudian Rasya baru ingat jika ia lupa untuk nitip beli es crime kesukaannya. "Apa aku ke sana aja ya?" Tanya nya sendiri. "Aku lupa lagi ngak nitip es crime"
"Tapi Iky nyuruh aku tetap di sini" Ujar Rasya yang mulai bingung antara mau nyusul atau tetap menunggu.
"Udahlah aku nyusul aja, lagian ngak jauh" Ujarnya kemudian langsung pergi menyusul Iky. Namun langkahnya terhenti kala tangannya di cekal oleh seseorang.
"Re-rezo" Ucap Rasya terbata bata. Ia sangat ketakutan.
"Hei kenapa takut, aku gak ngapa ngapain kamu" Ucap Rezo yang masih menganggap pedgelangan tangan Rasya.
"Le-lepasin!" Rasya mencoba melepaskan tangannya dari cekalan cowok brengsek yang berada di hadapannya.
"Gak! Gue gak bakal lepasin sebelum lo nerima cinta gue! "
"Lo tuh sadar gak sih! Gue udah punya cowok! Iky cowok gue, temen lo"
"Itu dulu sebelum dia rebut lo dari gue" Ucap Rezo.
"Iky gak pernah rebut gue dari lo! Gue gak pernah ada hubungan apa apa sama lo!"
"Sya gue cuman mau lo nerima cinta gue apa susahnya sih..! " Ucap Rezo dengan tatapan yang sayu dan sendu.
"GAK GUE GAK MAU!!" Teriak Rasya memberontak, namun tenanganya tak sebanding dengan tenaga Rezo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA ALEXANDRIA
Teen FictionPantas saja jika bahagia ku sebut sebagai dusta. Tidak ada bahagia yang benar benar tulus dalam hidupku. Yang ada hanyalah kata pura pura bahagia. Semuanya berdusta bahkan orang yang sangat ku sayang pun berdusta. Semuanya akan hancur pada waktunya...