"Gue suka sama lo tapi gue gak berani ungkapin karena gue takut jawaban lo gak sesuai dengan harapan gue"
~Ahsyad Geandra Marcelo~Mengingat kejadian kemarin saat di kamar mandi Ana tidak mengambil pusing akan hal tersebut, ia juga tidak menceritakan kejadian itu kepada siapa siapa. Ia rasa itu adalah salahnya yang tidak menjaga jarak antara dirinya dan juga Gara.
Saat ini sedang berada di kantin bersama teman temannya kecuali Ila dan Sinta karena mereka tadi belajar diluar sekolah dan belum balik sampai sekarang. Mereka semua tengah menikmati makanan yang mereka pesan. Dan seperti biasa Ana selalu memesan banyak makanan.
Bukan Ana namanya jika tidak makan banyak. Dari mulai batagor, bakso, mi ayam, seblak, nasgor, dan jangan lupakan minuman kesukaannya yaitu jus mangga. Ia memakan makanannya dengan sangat lahap. Dan jangan lupakan pipinya yang mengembang karena mengunyah banyak makanan. Itu semua membuat Ana terlihat sangat imut dan lucu.
"Kwalwiwan ywakwin ngwak mwah nywicip?" Tanya Ana dengan makanan yang masih penuh di mulutnya.
"Di telen dulu napa An. Ntar keselek baru tau rasa" Ucap Syifa yang menyuruh Ana untuk menelan makananya terlebih dahulu.
Belum sempat Ana menjawab ucapan Syifa, ia sudah tersedak terlebih dahulu. "Uhuk uhuk!" Batuk Ana. Ia memukul mukul dadanya dan mencari minum.
Dengan sigap Salsa langsung memberikan minumannya. Dan tanpa pikir panjang Ana langsung meminumnya dan bum! Ana langsung memuntahkannya.
Huek! "Apaain nih?" Tanya Ana yang belum menyadari jika yang ia minum adalah susu.
"Susu" Jawab Salsa dengan polosnya. Ouh ya ampun Salsa. Dia lupa atau bagaimana Ana kan dari dulu tidak suka susu.
"Salsa Ana kan ngak suka susu" Ucap Syifa.
"Astaga gue lupa" Ucap Salsa dengan menepuk jidat nya. "Maaf ya An gue lupa" Lanjutnya meminta maaf.
"An lo ngak papa kan?" Tanya Syifa dengan raut wajah yang khawatir.
Ana menggeleng namun perutnya terasa sangat mual. Rasanya Ana ingin muntah saat ini juga. Ia menahan rasa mualnya namun sepertinya tidak bisa. Dan tanpa memikirkan kedua sahabatnya ia langsung berlari ke toilet.
"An lo mau kemana?" Tanya Salsa saat melihat kepergian Ana.
"Kayaknya Ana mau muntah deh" Ucap Syifa. "Lo sih Sal udah tau Ana ngak suka susu malah lo kasih susu" Lanjutnya.
"Ya mana gue inget syif, lagian gue juga tadi panik mangkanya tanpa fikir panjang langsung gue kasih susu" Ujar Salsa dengan raut wajah yang penuh dengan rasa bersalah dan khawatir.
"Yaudahlah mau gimana lagi. Mening kita susul Ana" Ujar Syifa yang kemudian berjalan menyusul Ana.
Ana berlari menuju ke arah toilet. Namun saat di Koridor ia tidak sengaja menabrak seseorang.
Bruk!
"Kalau jalan pakek mata dong" Ujar seseorang yang tidak sengaja bertabrakan dengan Ana.
Ana yang tadinya terjatuh langsung bangun. Ia menutup mulutnya menahan rasa mual. Ana melihat sekilas seseorang yang ia tabrak lalu langsung berlari pergi menuju arah toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA ALEXANDRIA
Ficção AdolescentePantas saja jika bahagia ku sebut sebagai dusta. Tidak ada bahagia yang benar benar tulus dalam hidupku. Yang ada hanyalah kata pura pura bahagia. Semuanya berdusta bahkan orang yang sangat ku sayang pun berdusta. Semuanya akan hancur pada waktunya...