18. Perasaan Malfin??

14 7 0
                                    

"Bagi gue cinta itu musuh terbesar gue, karena dia kelemahan gue dan
dia bisa hancurin gue"
~Ana Alexandria Elzarizkia~

Gara dkk saat ini sedang berada di markas bersama anggota yang lainnya. Mereka semua tengah bersantai dan berbincang bincang. Namun aktifitas mereka seketika berhenti saat merasakan aura yang sangat kuat. Suara langkah sepatu menambah aura yang semakin menyeramkan.

"Kok gue merinding ya" Ujar Leon yang merasa merinding.

"Gue juga, aura nya kuat banget" Timpal Rega yang juga ikut merinding.

"Siapa yang datang?" Tanya El Varo.
Sedangkan Indra dan Al Vares hanya diam karena mereka sudah tau siapa yang datang. Mereka berdua tau betul aura yang sangat kuat itu tanda kedatangan seseorang yang mereka kenali.

"Ngak usah bikin mereka takut kali bang" Ujar Gara dari dalam markas.

"Lo tau siapa yang datang  Gar?" Tanya Leon.

"Gue ngak niatan bikin mereka takut, cuman mereka aja yang penakut" Ujar seseorang tersebut, kemudian ia berjalan dan duduk di sebelah Indra.

"Gue kira siapa bang ternyata lo" Ujar El Varo.

"Lah gue udah ngira jurik" Ujar Rega yang mendapat tawa dari teman temannya.

"Tau lu bang, udah buat kita merinding" Imbuh Leon, ia mengosok gosok leher nya karena merasa bulu judulnya sedikit merinding tadi.

"Gimana kabar kalian? Udah lama gue ngak ke sini dan sekarang udah banyak perubahan" Tanya seseorang tersebut.

"Kabar kita baik, ya seperti biasanya bang" Jawab Al Vares.

"Gar gimana soal adek gue di sekolah?" Tanya seseorang tersebut.

"Aman bang, tapi kemarin gue mergokin dia lagi manjat tembok" Jawab Gara dengan jujur.

Ya yang di maksud sesorang tersebut adalah Iky Alexander Elvinoz mantan ketua dari Araster. Dan awal permusuhan antara Black Venom dan Exscanio adalah karena Iky dan Ziga (Ketua Black Venom pada masanya) merebutkan seorang perempuan. Walaupun Iky sudah memberikan jabatannya pada Gara namun ia masih memegang kendali penuh atas Araster.

Iki menaikan satu alisnya saat mengetahui jika Ana sudah memanjat tembok. "Ck. Bandel banget sih" Decak Iky yang merasa sedikit marah. "Gue minta tolong sama lo tetep jagain dan awasin adek gue di sekolah" Lanjutnya.

"Siap bang gue akan jagain Ana" Ujar Gara.

"Gimana soal pertempuran kalian dengan Black Venom?" Tanya Iky yang mulai ke arah lebih serius.

"Filing gue mereka bakalan cari gara gara sebelum pertempuran itu terjadi" Jawab Gara yang sudah memikirkan apa yang akan di lakukan Black venom.

"Pesan gue kalian tetap hati hati dimanapun berada jangan sampai lengah" Ujar Iky memberi peringatan pada para anggota Araster. Karena mau bagaimanapun Black Venom itu sangat licik mereka mampu melakukan apa saja agar bisa mengalahkan lawannya. Terlebih Ziga yang selalu ikut andil, walaupun ia sudah memberikan jabatannya pada Galen, namun tetap ia adalaha benteng terkuat dari Black Venom.

"Siap bang!!" Jawab Gara dkk dengan serentak.

"Jangan lupa dengan semboyan kita" Ujar Iky mengingatkan. "Mati atau menang" Lanjutnya.

"Kita akan kembali membawa kemenangan bagi Araster" Ujar El Varo dengan semangat.
***
Ana saat ini tengah berada di balkon kamarnya. Ia tengah menikmati udara malam yang dingin dan melihat pemandangan malam hari yang menurutnya sangat indah.
Ana mengingat kejadian tadi saat di taman, saat ia terjatuh bersama Ahsyad. Saat mengingat beberapa momen bersama Ahsyad, Ana senyum senyum sendiri.

ANA ALEXANDRIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang