22. Iky Turun Tangan!

13 6 0
                                    

-Happy reading❤-

***

"Bahkan Araster sekalipun bakal gue korbanin hanya demi ngelindungin lo"
~Indra Zigara Fakran~


Saat ini Iky sedang berada di rumahnya bersama teman temannya yaitu, Guntur, Deren, Fiko, dan Gibran. Mereka ber empat dulunya adalah anggota inti dari Araster yang di kuasai Iky pada masanya.

"Ky adek lo" Ujar Guntur yang belum sempat selesai namun sudah di sela oleh Iky.

"Gue tau" Ujar Iky yang juga melihat live pada handphone nya.

"Emang bener bener licik tu orang" Ujar Deren yang melihat Galen memberi tawaran yang sangat licik.

"Ky kali ini Araster di permaluin. Lo gak mau ambil tindakan? " Tanya Guntur.

"Iya Ky kali ini Black Venom udah kelewatan. Bukan cuman Araster yang malu tapi adek lo jadi korban juga" Imbuh Fiko.

"Bangsat!" Umpat Iky yang melihat adiknya tengah menangis dan kesakitan. Rasanya saat ini ia sangat marah dan ingin langsung membunuh Galen, namun ia masih menunggu jawaban dari Gara. "Gue cuman mau tau siapa yang lebih Gara prioritaskan adek gue atau Araster" Lanjutnya.

Oke! Gue bakalan turutin apa mau lo asalkan lo lepasin dia.—suara Gara dari telefon yang di genggam oleh Ily.

"Ky" Panggil Deren yang sudah mendengar jawaban dari Gara.

"Ya gue tau, tapi anggota lainnya masih nahan Gara" Ujar Iky. Ia juga mengerti arti Araster bagi mereka, tapi jangan lupa jika Araster telah bersumpah apapun keadaanya Araster tidak akan mengorbankan siapapun.

"Kita kenal Gara, sekali dia ambil keputusan dia gak akan berubah fikiran" Ujar Guntur. Dan benar saja Gara tetap pada pendiriannya walaupun teman temannya menyuruhnya untuk berfikir sekali lagi dan memikirkan Araster kedepannya.

"Kita cabut" Ujar Iky yang diangguki oleh teman temannya. Semuanya mengambil jaket mereka masing masing yang tergeletak lalu memakainya. Mereka keluar dari rumah Iky dan menuju ke arah motor masing masing.

Sedangkan di sisi lain, Tania saat ini tengah arisan bersama teman temannya di sebuah caffe. Mereka semua saling berbincang bincang, hingga salah satu dari mereka mendapat notif siaran langsung.

"Eh jeng ini bukannya anak kamu ya?" Tanya salah satu teman Tania.

"Mana jeng?" Tanya Tania.

"Iya jeng ini anaknya, kok lagi di Sandra ya jeng" Ujar Salah satu teman Tania.

"Sebentar ya jeng saya pergi dulu" Pamit Tania saat mengetahui jika itu benar benar Ana. Ia merasa sangat Khawatir, akhirnya Tania menghubungi Iky.

Iky dkk melajukan motor mereka dengan kecepatan penuh menuju ke arah sekolah Nusa Bineka. Bahkan mereka menyalip kendaraan yang ada di depan mereka, namun saat di tengah tengah perjalanan hanlhone Iky berdering.

Dret! Dret!

Iky langsung memberhentikan motornya di pinggir jalan. Teman temannya yang lain pun ikut memberhentikan motornya karena melihat Iky berhenti.

"Kenapa Ky?" Tanya Fiko.

"Handphone gue bunyi" Jawab Iky, kemudian ia langsung merogoh saku celananya dan mengambil handphone tersebut. Saat mengetahui siapa yang menelfonnya, ia langsung menggeser tombol yang berwarna hijau ke atas.

ANA ALEXANDRIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang