"Jangan mengeluh ketika kakak laki laki mu usil padamu, karena suatu saat nanti tidak ada sosok yang seperti itu ketika dia sudah menikah"
~Ana Alexandria Elzarizkia~Bel sekolah telah berbunyi yang artinya jam pelajaran sudah selesai. Para murid SMA Nusa Bineka berhamburan keluar kelas.
"An lo di jemput?" Tanya Ila.
"Iya gue di jemput" Jawab Ana. "Syif mau nebeng gak?" Tanya Ana pada Syifa.
"Enggak deh kayaknya, gue mau ke caffe aja" Jawab Syifa. Yah Syifa mempunyai caffe yang tak jauh dari sekolah lebih tepatnya caffe milik orangtuanya.
"Yaudah, Sal ntar lo jadi ke rumah gue apa enggak?" Tanya Ana pada salsa. Tadi Salsa sempat bilang mau ke rumahnya.
"Em.. Jadi kayaknya" Jawab Salsa yang mendapat anggukan dari Ana.
"Mau ngapain ke rumah Ana?" Tanya Sinta.
"Ga ngapa ngapain cuman main, mau ikut?" Jawab Salsa.
"Enggak deh" Jawab Sinta.
"Yaudah yuk pulang" Ajak Ila yang mendapat anggukan dari Ana, Syifa, Salsa, dan Sinta.
Kelima gadis tersebut berjalan beriringan melewati sepanjang koridor yang sudah nampak sepi karena semua murid sudah pulang. Sesekali mereka bergurau ria hingga pada akhirnya mereka sudah sampai di parkiran yang artinya mereka akan berpisah di sana.
"Gue duluan ya udah di jemput sama mang Septo" Pamit Ana karena mang Septo sudah datang menjemputnya.
"Byeee An" Ucap Ila, Syifa, Salsa, dan Sinta bersamaan.
"Byee"
Mang Septo membukakan pintu untuk Ana. "Silahkan non" Ucap mang Septo.
"Makasih mang" Ucap Ana.
Mang Septo mulai melajukan mobilnya dengan kekuatan sedang. Ana melihat sekeliling melihat lihat pemandangan kota Jakarta yang nampak ramai. Tak butuh waktu lama Ana sudah sampai di rumahnya.
Mang Septo keluar dari mobil terlebih dahulu untuk membukakan pintu. "Silahkan non" Ucap mang Septo.
"Makasih mang" Ucap Ana dengan ramah.
Setelah itu Ana berjalan memasuki rumahnya. "Bunda!!!" Teriak Ana dari luar rumah.
"Bunda!! Ana pulang yuhu!!"
"Eh anak bunda udah pulang" Ucap Tania dengan membukakan pintu.
Ana mencium tangan Tania dan mendapat kecupan singkat di kening dari Tania. "Ayah mana bun?" Tanyanya.
"Masih di kantor belum pulang" Jawab Tania. Setelah itu ia mengajak Ana untuk masuk ke rumah.
Saat memasuki rumah Ana melihat sosok seorang laki laki yang sangat familiar baginya. "Abang!!!" Teriak Ana saat melihat Iky abangnya sudah pulang.
"Dek" Panggil Iky.
"Abang Ana kangen banget sama abang" Ucap Ana dengan memeluk iky sangat erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA ALEXANDRIA
Novela JuvenilPantas saja jika bahagia ku sebut sebagai dusta. Tidak ada bahagia yang benar benar tulus dalam hidupku. Yang ada hanyalah kata pura pura bahagia. Semuanya berdusta bahkan orang yang sangat ku sayang pun berdusta. Semuanya akan hancur pada waktunya...