Suara aneh itu terdengar terus menerus dan sangat mengganggu. Vio yang sedang berenang di pantai pasir putih jadi selalu menolehkan kepalanya ke arah pantai.Apaan sih tuh? Berisik amat. Si Amat aja kagak pernah bising kayak gitu.
Vio bergerak gelisah di dalam air dan merasa ada yang menarik-narik kakinya dengan kuat.
"Vioooo...Vioooo!"
Tiba-tiba dia merasa terbang tapi cuma bagian kedua kakinya aja yang terangkat dan dia megap-megap karena lehernya terasa sakit.
"Vioooo...banguunnn Bosaaar!!"
Bosar...oh No!?!?
Sontak Vio membuka matanya dan mendadak kakinya terhentak keras di atas tempat tidur. Matanya jelalatan melihat kekanan kekiri dan akhirnya ke ujung kakinya. Sota...mendelik dan berkacak pinggang. Wajahnya kelihatan bete'. Vio segera bangkit duduk dengan kepala pusing dan peluh di badannya. Dia gak sadar kalau tempat tidur sudah basah dengan peluhnya. Mimpi berenang koq airnya bisa sampai ke dunia nyata ya???
"Ini udah jam berapa? Kau begadang ya?" tanya Sota kesal masih berkacak pinggang.
Vio menguap, " yah...gitu deh," jawabnya cuek. Dia melihat jam dinding dan langsung meloncat dari tempat tidur.
"Ya ampun...kenapa baru dibangunkan sih??" tanyanya kesal sambil bergerak mengambil handuk dan langsung masuk ke kamar mandi.
Mendengar itu Sota hanya melongo dan merentangkan kedua tangannya ke atas. Vio gak nyadar ya dari tadi dia sudah berusaha membangunkannya. Ini sudah jam 11 siang dan dia masih tidur. Kafe sudah dari tadi buka dan dia belum datang. Sam manyun terus sejak pagi karena biasanya ada Vio yang bantuin dia buka kafe. Saat Sota dan Luca datang dia masih sendirian. Mereka sudah berusaha menelepon Vio tapi gak diangkat. Sota menawarkan diri melihatnya di rumah agar bisa cepat tiba karena dia bisa berteleportasi. Dia hanya mengedipkan matanya pada Luca yang dibalas dengan seringai tampan suaminya itu dan segera menghilang tanpa diketahui Sam. Ya...karena Sota seorang Seeker yang mempunyai kemampuan teleportasi atau berpindah tempat dengan cepat.
Dan...saat tiba di rumah Vio...yah...si Bosar masih molor. Hehe...Sota suka memanggilnya Bosar (Bocah besar) sejak Sota bersama Luca. Karena Vio menjadi sangat rewel dan suka sirik ngeliat kebersamaan mereka berdua. Mereka suka sekali tebar kemesraan dimana saja yang buat Vio sakit hati karena dia masih jomblo.
"Aku akan cari pacaaar!!!"
Itu yang sering diteriakkannya. Semua yang mendengarnya di kafe cuma bisa tertawa dan geleng-geleng kepala.
Vio kelar bersiap dalam waktu 5 menit. Wow...Sota langsung berdecak kagum. Rekor dunia Vio. Lengan Sota segera ditarik Vio ke pintu depan. Saat dia hendak membuka pintu...dia heran karena pintu masih terkunci.
"Lho...koq pintunya terkunci?" Tanya Vio dengan wajah bingung dan menoleh pada Sota. "Kenapa kau kunci lagi pintunya?Kan kita mau keluar lagi."
Sota tampak gelagapan dan terlihat mencari alasan. Bagaimana tidak, dia tadi datang tidak dari pintu. Emang sih dia punya kunci rumah itu juga tapi tadi dia datang dengan cara yang lain. Dia cuma bisa nyengir manis dan mengangkat bahu gak perduli. Vio mendesah pasrah dan segera mengambil kunci pintu di saku jaketnya dan akhirnya mereka pun berangkat ke kafe dengan langkah cepat.
Dalam perjalanan, Vio sempatkan menoleh ke arah gang buntu tempat peristiwa tadi malam. Dia tertegun dan berhenti sesaat. Tidak ada garis polisi sama sekali dan tempat itu sangat bersih seakan tidak pernah terjadi apa pun di sana. Dahinya berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest 'Calmee' (BXB)
RomanceCerita ini sekuel dari 'Find Me' Vio tidak pernah menduga kalau hidupnya akan sangat berubah setelah dia menemukan secara tidak sengaja seorang pria terluka parah di sebuah gang gelap yang kecil. Hari berikutnya dia melihat pria yang sama tapi dal...