Vio menatap cincin emas putih sederhana dengan tiga berlian kecil menghiasi pola menyerupai sayap abstrak di atasnya. Jantungnya berdegup kencang dan perasaan yang tak karuan karena tidak tau bagaimana caranya dia akan memberikannya pada Kai. Hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Dia ingin ini menjadi momen terbaik seumur hidupnya dan juga Kai."Kau akan melakukannya?"
Sota berdiri dekat pintu belakang kafe yang terbuka. Dia mendekati Vio yang masih berdiri menyandar di dinding kafe. Hari sudah semakin malam tapi Vio masih menunggu kepulangan Kai seperti biasa sebelum tengah malam.
Vio sedikit malu tapi karena itu Sota maka dia kembali percaya diri. Teman sejatinya itu selalu memahaminya dengan sangat baik. Kasih sayang mereka sudah tidak diragukan lagi. Garis batas pada privasi masing-masing tidak membuat mereka berdua menahan diri untuk memberikan masukan atau pendapat.
Sota melirik cincin di kotak biru kecil yang dipegang Vio. Dia tersenyum dan mengangguk dengan pandangan kagum.
"Cantik. Kai pasti menyukainya." Puji Sota sambil menepuk bahu Vio beberapa kali.
"Kau pikir begitu?" Tanya Vio ragu.
"He eh...Kenapa kau ragu? Kau tidak percaya diri ya?"
"Hei...ini pertama kalinya, kau tau. Dan aku ingin ini juga yang terakhir. Jadi...ini harus sempurna."
Sota kembali tersenyum.
"Dulu Luca juga berpikir begitu dan hasilnya...dia membenci dirinya sendiri. Kami sudah membuang banyak waktu dengan rasa takut. Walaupun dia melakukannya karena cinta tapi hal itu juga yang membuat kami terpisah."
(Baca Find Me: kisah Luca❤️Sota)Vio menatap Sota penuh arti. Sahabatnya itu tampak sangat dewasa dengan semua pengalaman pahit cintanya.
"Aku tidak bisa membayangkan waktu yang kalian lewati dengan semua rasa sakit itu. Kuharap aku dan Kai gak pernah mengalaminya. Berpisah itu menyakitkan." Ujar Vio dengan kepala menunduk sambil memasukkan kotak cincinnya ke saku celana.
"Jadi...jangan buang waktu dengan memikirkan berbagai cara sempurna untuk melamar. Lakukan saja dengan spontan. Kadang itu lebih berkesan. Tidak ada hal yang sempurna di dunia, bro." Ucap Sota dengan gamblang.
"Yah...aku tau itu. Tapi tetap saja—aku gugup."
"Ya...tapi itu hanya saranku saja. Semuanya terserah padamu. Kau yang lebih mengenal Kai. Aku tau dia sangat istimewa bagimu. Ikatan kalian juga sangat kuat."
Ucapan Sota merasuki pikiran Vio. Kebenaran yang dikatakannya menyadarkan pria itu. Kai seorang pria yang mandiri dan kuat. Perannya dalam kelompoknya bukanlah sepele. Kekuatannya termasuk yang istimewa dalam tugasnya. Dia juga bukan seorang wanita yang pastinya lebih banyak menggunakan perasaan dalam menghadapi masalah hidup. Semuanya lebih dulu dipikirkan secara logika walau perasaan mereka juga sangat kuat. Tujuan hidup mereka yang utama adalah melaksanakan tugas mereka dalam komunitas masing-masing. Keberadaan pasangan adalah untuk membantu tugas mereka. Vio sadar sejak awal itulah perannya disamping Kai, seorang Scelta yang melindungi kekasihnya. Rasa cinta mereka adalah pengikat yang membuat mereka semakin kuat. Cinta itu jugalah yang membuat kekuatan Vio semakin tumbuh dan kuat.
Tiba-tiba Sota terlihat waspada tapi kemudian dia tersenyum. Dia melihat dalam kegelapan di depannya.
"Dia sudah kembali. Manfaatkan waktumu dengan baik, kawan." Ucap Sota dengan senyum mautnya. Dia segera berlalu dan masuk kembali ke dalam kafe.
Vio bingung tapi kemudian menoleh saat sadar ada seseorang yang berjalan mendekat, bukan...tapi berlari. Kai...dia berlari mendekat dan langsung memeluk Vio dengan sangat erat. Pelukan kerinduan dan mendamba yang sangat dikenal Vio.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest 'Calmee' (BXB)
RomanceCerita ini sekuel dari 'Find Me' Vio tidak pernah menduga kalau hidupnya akan sangat berubah setelah dia menemukan secara tidak sengaja seorang pria terluka parah di sebuah gang gelap yang kecil. Hari berikutnya dia melihat pria yang sama tapi dal...